JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) oleh pemerintah. ALFI menilai bahwa kehadiran Danantara akan mempercepat investasi infrastruktur logistik di Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu tantangan utama dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor logistik nasional.
Peran Strategis Danantara dalam Infrastruktur Logistik
Ketua Umum ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengungkapkan bahwa Danantara memiliki peran strategis dalam mengatasi keterbatasan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur logistik. Dengan skema pembiayaan yang inovatif, Danantara diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang vital bagi kelancaran arus barang dan jasa di Indonesia.
"Kami sangat mendukung pembentukan Danantara. Dengan adanya badan ini, kami berharap investasi di sektor infrastruktur logistik dapat meningkat signifikan, sehingga dapat mengurangi biaya logistik yang selama ini menjadi beban bagi pelaku usaha," ujar Yukki.
Dampak Positif terhadap Biaya Logistik
Biaya logistik di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan infrastruktur, birokrasi yang kompleks, dan kurangnya integrasi antar moda transportasi. Dengan adanya Danantara, diharapkan pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, dan fasilitas pergudangan dapat dipercepat, sehingga efisiensi distribusi barang meningkat dan biaya logistik dapat ditekan.
"Infrastruktur yang memadai akan mempercepat waktu pengiriman dan mengurangi biaya operasional. Ini tentu akan berdampak positif bagi pelaku usaha dan konsumen," tambah Yukki.
Kolaborasi antara Pemerintah dan Swasta
ALFI juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengoptimalkan peran Danantara. Sinergi ini diperlukan untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, keterlibatan swasta dalam pengelolaan infrastruktur diharapkan dapat membawa efisiensi dan inovasi yang lebih baik.
"Kolaborasi antara pemerintah dan swasta sangat krusial. Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa setiap investasi memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional," jelas Yukki.
Harapan terhadap Regulasi yang Mendukung
Selain dukungan terhadap pembentukan Danantara, ALFI juga berharap pemerintah dapat menyusun regulasi yang mendukung percepatan investasi di sektor logistik. Regulasi yang jelas dan pro-investasi akan memberikan kepastian hukum bagi investor dan mendorong lebih banyak partisipasi dari berbagai pihak.
"Regulasi yang mendukung sangat diperlukan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Kami berharap pemerintah dapat segera mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mempermudah proses investasi di sektor ini," kata Yukki.
Pembentukan Danantara sebagai badan pengelola investasi diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan infrastruktur logistik di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk ALFI, serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, percepatan pembangunan infrastruktur logistik dapat terwujud. Hal ini akan berdampak positif pada penurunan biaya logistik, peningkatan daya saing produk lokal, dan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.
"Kami optimis bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, Danantara akan membawa perubahan signifikan bagi sektor logistik Indonesia," tutup Yukki.