BBM

Harga BBM Diesel Turun di Semua SPBU, Cek Daftarnya di Sini

Harga BBM Diesel Turun di Semua SPBU, Cek Daftarnya di Sini
Harga BBM Diesel Turun di Semua SPBU, Cek Daftarnya di Sini

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel mengalami penurunan signifikan di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia. Penurunan ini berlaku sejak awal Juni 2025 dan menyasar semua jenis BBM non-subsidi, termasuk yang digunakan untuk mesin diesel. Sementara itu, harga BBM subsidi seperti biosolar masih dipertahankan pada level sebelumnya.

Penyesuaian harga BBM ini dilakukan oleh SPBU milik pemerintah maupun swasta, seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo. Penurunan harga terbesar terjadi di SPBU Pertamina, di mana harga Dexlite dan Dex turun masing-masing sekitar Rp550 hingga Rp650 per liter dibandingkan harga pada Mei 2025.

Harga BBM Diesel Turun di Semua SPBU

Menurut data yang dihimpun pada Jumat (27/6/2025), berikut rincian harga BBM diesel terbaru berdasarkan kandungan Cetane Number (CN), yaitu ukuran kualitas pembakaran bahan bakar diesel:

CN 48 (Biosolar - subsidi): Rp6.800/liter (tidak berubah)

CN 51

Dexlite (Pertamina): Rp12.700/liter

V-Power Diesel (Shell): Rp13.250/liter

Primus Diesel Plus (Vivo): Rp13.210/liter

CN 53

Dex (Pertamina): Rp13.200/liter

BP Ultimate Diesel (BP-AKR): Rp13.250/liter

Harga-harga tersebut mencerminkan penurunan antara Rp390 hingga Rp650 per liter, tergantung merek dan spesifikasi cetane number yang digunakan oleh masing-masing SPBU.

Penurunan Dipicu oleh Kondisi Pasar

Penurunan harga BBM diesel ini terjadi di tengah tren melemahnya harga minyak mentah global serta penguatan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, kebijakan penyesuaian harga juga merespons kondisi pasokan dan permintaan energi domestik.

"Penurunan ini menjadi bentuk penyesuaian terhadap harga minyak dunia serta sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang semester kedua 2025," ujar seorang pejabat Kementerian ESDM yang enggan disebutkan namanya.

Pertamina Pimpin Penurunan Harga

Sebagai operator SPBU pelat merah, Pertamina mencatatkan penurunan harga paling signifikan di antara para pesaing. Dexlite, produk diesel CN 51 andalan Pertamina, kini dijual seharga Rp12.700 per liter. Sementara Dex, produk diesel premium dengan CN 53, kini dipasarkan seharga Rp13.200 per liter.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa penyesuaian harga dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan berbagai komponen biaya. “Kami terus menyesuaikan harga BBM non-subsidi mengikuti perkembangan harga minyak mentah dan nilai tukar. Ini bentuk komitmen kami untuk menjaga pelayanan dan daya saing,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Penawaran dari SPBU Swasta

SPBU swasta juga melakukan penyesuaian harga. Shell, misalnya, menjual V-Power Diesel (CN 51) seharga Rp13.250 per liter. Produk ini diklaim mampu menjaga kinerja mesin dan mengurangi emisi gas buang. Sementara BP Ultimate Diesel (CN 53) milik BP-AKR dibanderol dengan harga yang sama, yaitu Rp13.250 per liter.

Di sisi lain, Vivo, yang menjadi pemain baru di pasar BBM Tanah Air, menawarkan Primus Diesel Plus (CN 51) seharga Rp13.210 per liter. Harga yang kompetitif ini menjadi strategi Vivo untuk menarik konsumen pengguna kendaraan diesel, khususnya di wilayah perkotaan.

Subsidi Masih Bertahan

Meski BBM non-subsidi mengalami penyesuaian harga, harga biosolar yang merupakan BBM subsidi tetap berada di level Rp6.800 per liter. Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan bahwa harga BBM subsidi tidak akan berubah sampai ada kebijakan baru yang diumumkan secara resmi.

"Subsidi energi tetap menjadi fokus utama pemerintah untuk mendukung sektor transportasi dan logistik nasional. Harga biosolar masih kami pertahankan demi stabilitas ekonomi masyarakat," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam wawancara sebelumnya.

Prospek Harga BBM ke Depan

Analis energi memproyeksikan bahwa harga BBM diesel bisa kembali disesuaikan jika harga minyak mentah dunia kembali berfluktuasi, terutama jika ketegangan geopolitik atau gangguan pasokan kembali mencuat. Namun, selama harga minyak dunia stabil dan nilai tukar rupiah menguat, harga BBM di dalam negeri cenderung tetap terkendali.

Dengan penurunan harga ini, konsumen diharapkan dapat mengoptimalkan pilihan BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan mereka. Informasi harga yang transparan di berbagai SPBU juga memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memilih produk yang paling efisien dan sesuai dengan kebutuhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index