JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) resmi mendapatkan suntikan dana investasi senilai 120 juta dolar AS atau sekitar Rp1,94 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dana besar ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek energi panas bumi yang menjadi bagian dari transisi energi nasional.
Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai antara pihaknya dan PGE. “Kalau enggak salah, (nilai investasinya) mendekati 120 juta dolar AS,” ujar Pandu.
Fokus pada Proyek Geothermal Berkapasitas Besar
Investasi ini diarahkan untuk mempercepat realisasi proyek-proyek panas bumi berkapasitas hingga 3 gigawatt (GW). Proyek tersebut menjadi prioritas PGE dalam beberapa tahun ke depan untuk memperluas portofolio energi hijau di Indonesia.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa kedua pihak akan segera menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengamankan pelaksanaan proyek-proyek prioritas ini. “Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi katalis percepatan hilirisasi energi dan pendorong pertumbuhan ekonomi hijau nasional,” tulis Rosan dalam unggahan di akun Instagram resminya, @rosanroeslani.
Rosan sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan jajaran direksi PGE untuk membahas skema dan kesiapan proyek. Hasil pertemuan itu memastikan bahwa investasi dapat segera dieksekusi setelah dokumen kerja sama ditandatangani.
PGE Siap Kembangkan Proyek Berbasis Energi Hijau
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyatakan bahwa proyek-proyek panas bumi yang dimiliki perusahaannya layak menjadi pilihan investasi strategis bagi Danantara. “Pada dasarnya Danantara ingin mencari investasi yang bagus. Proyek-proyek kami sendiri memiliki fundamental yang sangat bagus,” ujar Julfi.
Julfi menambahkan bahwa persepsi terhadap proyek panas bumi yang selama ini dianggap berisiko tinggi sudah mulai berubah. Dulu, proyek geothermal dipandang tidak menarik karena membutuhkan investasi besar, waktu pengembangan yang panjang, serta ketidakpastian hasil eksplorasi.
Namun, saat ini, menurut Julfi, faktor keekonomian proyek telah membaik signifikan. Ini didorong oleh insentif tarif dari pemerintah serta kemajuan teknologi pengeboran dan eksplorasi yang menekan biaya dan mempercepat proses.
“Proyek panas bumi sangat strategis, apalagi ini bersifat base load, sehingga kami yakin ini akan dilirik Danantara,” jelasnya.
Dukungan Terhadap Transisi Energi Nasional
Investasi dari Danantara ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung target pemerintah menuju transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon. Energi panas bumi, yang termasuk dalam kategori energi terbarukan dengan emisi karbon rendah, diharapkan menjadi tulang punggung dalam bauran energi nasional masa depan.
Dengan kapasitas proyek mencapai 3 GW, PGE menargetkan kontribusi besar dalam suplai listrik berbasis energi bersih. Proyek ini juga diharapkan menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pembangunan infrastruktur di wilayah pengembangan.
Komitmen Pemerintah dan Perlunya Pengawasan Persaingan Usaha
Sebagai pengelola investasi negara, Danantara diharapkan tetap menjaga prinsip tata kelola yang baik dan bersinergi dengan lembaga pengawas lainnya. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebelumnya telah meminta Danantara untuk berkonsultasi dalam setiap penyaluran investasinya guna menghindari praktik yang berpotensi merugikan iklim persaingan usaha nasional.
Kepala KPPU dalam keterangannya meminta agar investasi sektor strategis seperti energi harus dilakukan secara hati-hati, mengingat potensi dampaknya yang luas. Kerja sama Danantara dan PGE menjadi salah satu model investasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut dengan prinsip keberlanjutan dan kepastian hukum.
Harapan Menuju Ekonomi Hijau
Dengan investasi ini, pemerintah dan pelaku usaha menunjukkan sinyal kuat terhadap keberpihakan pada ekonomi hijau. Proyek-proyek geothermal diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana investasi strategis dapat mendorong energi bersih dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Jika berjalan sesuai rencana, kolaborasi antara PGE dan Danantara berpotensi menjadi pilar penting dalam transformasi energi Indonesia menuju masa depan yang rendah emisi dan berkelanjutan.