JAKARTA - Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, memproyeksikan lonjakan signifikan kebutuhan energi Grup hingga lebih dari lima kali lipat pada tahun 2030. Proyeksi ini seiring dengan peningkatan ekspansi produksi dan pelaksanaan proyek-proyek strategis hilirisasi mineral yang tengah digencarkan.
Menurut data internal perusahaan, kebutuhan energi MIND ID diperkirakan melonjak dari 48.000 Terajoule (TJ) pada tahun 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030. Peningkatan drastis ini mencerminkan ambisi MIND ID untuk memperkuat kontribusi di sektor hilirisasi nasional yang tengah menjadi prioritas utama pemerintah dalam strategi industrialisasi berbasis sumber daya alam.
Division Head of Sustainability MIND ID, Binahidra Logiardi, mengatakan bahwa lonjakan kebutuhan energi ini merupakan konsekuensi dari strategi pertumbuhan yang agresif. Meski demikian, MIND ID tetap berkomitmen terhadap prinsip keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon di seluruh lini operasi perusahaan.
“Peningkatan ini mencerminkan ambisi perusahaan dalam memperkuat peran di sektor hilirisasi mineral nasional, yang tengah didorong pemerintah sebagai bagian dari strategi industrialisasi berbasis sumber daya alam,” ujar Binahidra dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 25 Juni 2025.
Target Penurunan Emisi GRK Hingga 21,4% pada 2030
Seiring dengan meningkatnya aktivitas produksi, emisi Gas Rumah Kaca (GRK) MIND ID juga diprediksi mengalami peningkatan signifikan. Emisi GRK Grup MIND ID pada tahun 2023 tercatat sebesar 4.100 kiloton CO₂e, dan diperkirakan naik menjadi 31.060 kiloton CO₂e pada 2030. Namun, perusahaan menargetkan penurunan emisi sebesar 21,4% dari skenario business-as-usual (BAU) pada tahun tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, MIND ID telah mulai menerapkan berbagai inisiatif dekarbonisasi di seluruh entitas anak usahanya. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah konversi bahan bakar dari High Speed Diesel (HSD) ke Liquefied Natural Gas (LNG) di fasilitas Baking Plant milik PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Langkah ini disebut mampu menurunkan emisi hingga 3.700 ton CO₂e per tahun.
Tak hanya itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), sebagai salah satu anak usaha MIND ID, juga memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi alternatif yang berhasil mengurangi emisi hingga 560 ton CO₂e per tahun.
Selain upaya konversi energi, MIND ID juga mengadopsi teknologi efisiensi energi. Salah satunya adalah penggantian alat berat berbahan bakar fosil dengan Bucket Wheel Excavator (BWE) bertenaga listrik. Inovasi ini diklaim dapat mengurangi emisi sekitar 5.200 ton CO₂e per tahun.
“Sebagai perusahaan tambang milik negara, kami berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca,” tambah Binahidra.
Dekarbonisasi Lewat Teknologi dan Solusi Berbasis Alam
Langkah MIND ID dalam mengurangi emisi tidak berhenti pada efisiensi energi. Perusahaan juga mengembangkan pendekatan berbasis Nature Based Solution (NBS), penggunaan Renewable Energy Certificate (REC), serta menerapkan skema perdagangan karbon sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi jangka panjang.
Pendekatan berbasis alam (NBS) melibatkan rehabilitasi ekosistem dan pelestarian keanekaragaman hayati, yang secara alami mampu menyerap karbon dari atmosfer. Sementara itu, REC memungkinkan perusahaan untuk mengklaim penggunaan energi terbarukan meskipun masih terhubung ke jaringan listrik konvensional.
Adapun skema perdagangan karbon memungkinkan perusahaan untuk berpartisipasi dalam pasar karbon nasional dan internasional, di mana MIND ID dapat menjual kelebihan pengurangan emisinya atau membeli kredit karbon sebagai kompensasi emisi.
Mendukung Target NDC dan Meningkatkan Daya Saing Global
Langkah-langkah dekarbonisasi ini dilakukan dalam rangka mendukung target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia, yaitu upaya menurunkan emisi nasional secara signifikan pada tahun 2030 sebagai bagian dari komitmen perubahan iklim global.
Selain itu, komitmen hijau MIND ID diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor internasional terhadap sektor pertambangan Indonesia. Dengan mendorong praktik industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, MIND ID berupaya memperkuat daya saing industri tambang nasional di pasar global yang kini semakin mengutamakan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
Secara keseluruhan, peningkatan kebutuhan energi MIND ID sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemimpin industri tambang yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Transformasi ini sekaligus menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan dalam ekosistem industri yang sehat dan berkelanjutan.