Logistik

Logistik Balikpapan Kian Padat, Pemkot Dorong Sistem Distribusi Modern dan Terintegrasi

Logistik Balikpapan Kian Padat, Pemkot Dorong Sistem Distribusi Modern dan Terintegrasi
Logistik Balikpapan Kian Padat, Pemkot Dorong Sistem Distribusi Modern dan Terintegrasi

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menegaskan perlunya membangun sistem distribusi logistik yang modern dan terintegrasi guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan distribusi barang yang dipicu oleh perkembangan pesat Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang Kalimantan dan kota penyangga IKN, Balikpapan kini dituntut tidak hanya menjadi kota transit, tetapi juga pusat distribusi nasional yang efisien dan tertata.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang masif di kawasan IKN harus dijawab dengan kesiapan infrastruktur distribusi logistik yang memadai. Ia menekankan pentingnya membangun sistem, bukan sekadar menambah jumlah gudang.

“Yang kami perlukan bukan hanya gudang, tapi sistem. Dan sistem ini harus kami siapkan mulai sekarang,” ujar Bagus.

Tantangan Distribusi dan Permasalahan Zonasi

Saat ini, distribusi logistik di Balikpapan masih menghadapi berbagai tantangan serius. Banyak gudang yang berdiri tanpa mengikuti zonasi yang jelas, sehingga menyebabkan tumpang tindih aktivitas logistik dengan lalu lintas umum. Hal ini kerap memicu kemacetan di pusat kota dan mengganggu kenyamanan warga.

“Kami ingin pergudangan berada di luar pusat kota, dekat pelabuhan atau akses keluar masuk logistik, agar distribusi lebih efisien dan tidak mengganggu warga,” jelas Bagus.

Penataan kawasan pergudangan disebut sebagai langkah awal, namun menurutnya, hal yang lebih penting adalah menciptakan pola distribusi yang terintegrasi. Ini mencakup pengaturan jalur logistik, pemilahan zona industri, serta penyediaan area distribusi yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi geografis Balikpapan.

Kebutuhan Ruang Logistik Masa Depan

Dengan prediksi lonjakan permintaan logistik ke depan, terutama untuk mendukung pembangunan IKN dan kawasan ekonomi baru, Balikpapan dihadapkan pada kebutuhan tambahan untuk fasilitas logistik. Tidak hanya untuk barang konsumsi, tetapi juga untuk produk teknologi, material konstruksi, hingga alat berat industri.

Bagus menambahkan, infrastruktur distribusi yang baik juga akan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Pengembangan sistem logistik dipandang sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan menciptakan rantai pasok yang kokoh dan stabil.

“Distribusi yang rapi bukan hanya membuat barang sampai tepat waktu. Ia menciptakan stabilitas ekonomi, kenyamanan masyarakat, dan efisiensi anggaran,” tegasnya.

Peraturan Daerah Masih Dalam Proses

Sayangnya, hingga saat ini Balikpapan belum memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang secara spesifik mengatur sistem dan zonasi pergudangan. Hal ini membuat pengawasan dan penataan aktivitas logistik menjadi kurang optimal. Namun, Pemkot mengonfirmasi bahwa pembahasan terkait perda tersebut sudah masuk dalam agenda prioritas.

“Saat ini belum ada Peraturan Daerah yang secara spesifik mengatur sistem dan zonasi gudang, dan hal itu sedang dalam pembahasan,” ungkap Bagus.

Kolaborasi dengan Pelaku Usaha

Menyadari pentingnya sinergi lintas sektor, Pemkot Balikpapan juga berkomitmen untuk menggandeng pelaku usaha dan berbagai pemangku kepentingan dalam menyusun strategi pembangunan logistik ini. Menurut Bagus, strategi yang dihasilkan harus realistis dan bisa diterapkan di lapangan.

“Kami tidak mau sistem yang dibangun hanya baik di atas kertas. Kami ingin ekosistem logistik yang betul-betul bekerja, aman, tertata, dan mendukung pertumbuhan kota,” pungkasnya.

Komitmen Menuju Kota Logistik Masa Depan

Langkah strategis Pemkot Balikpapan ini menandai keseriusan pemerintah dalam mengelola masa depan kota secara komprehensif. Di tengah dinamika pembangunan IKN, Balikpapan dituntut untuk bertransformasi menjadi simpul logistik yang bukan hanya melayani kebutuhan internal kota, tetapi juga menopang pergerakan logistik regional dan nasional.

Dengan kesiapan sistem distribusi yang baik, Balikpapan diyakini akan memiliki daya saing lebih tinggi dan mampu memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di era IKN. Pemerintah berharap, melalui penataan sistem logistik yang terstruktur dan berkelanjutan, Balikpapan akan menjadi kota yang tidak hanya modern, tetapi juga efisien dan nyaman bagi seluruh warganya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index