BBM

Penyaluran BBM Subsidi Triwulan I-2025 Terkendali, Pertamina Pastikan Sesuai Kuota Pemerintah

Penyaluran BBM Subsidi Triwulan I-2025 Terkendali, Pertamina Pastikan Sesuai Kuota Pemerintah
Penyaluran BBM Subsidi Triwulan I-2025 Terkendali, Pertamina Pastikan Sesuai Kuota Pemerintah

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sepanjang triwulan pertama tahun 2025 masih terkendali dan tidak melebihi kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Data ini menunjukkan keberhasilan sistem distribusi subsidi yang semakin presisi, berkat penerapan teknologi digital berbasis QR Code melalui Program Subsidi Tepat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan bahwa hingga akhir Maret 2025, konsumsi dua jenis BBM bersubsidi, yakni Pertalite dan Solar, masih berada dalam batas aman. Konsumsi Pertalite tercatat sebesar 6,84 juta kiloliter (KL) atau sekitar 21,9 persen dari total kuota nasional tahun 2025. Sementara itu, konsumsi Solar tercatat sebesar 4,19 juta KL atau 22,9 persen dari kuota tahunan.

“Penyaluran energi subsidi triwulan pertama 2025 masih berada dalam koridor kuota yang ditetapkan pemerintah,” ujar Heppy dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.

Menurut Heppy, pencapaian tersebut merupakan hasil dari implementasi Program Subsidi Tepat yang memanfaatkan sistem digital berbasis QR Code. Sistem ini telah diberlakukan secara nasional untuk mengidentifikasi dan memverifikasi pengguna BBM subsidi sesuai kategori yang berhak.

“Insya Allah untuk barcode sendiri, di lapangan implementasinya sudah 99,9 persen, ya. Tinggal di beberapa wilayah yang mungkin agak jauh, itu yang kami kejar,” tambahnya.

Keberhasilan penerapan digitalisasi ini tidak hanya memastikan BBM subsidi tepat sasaran, tetapi juga meningkatkan transparansi serta mencegah penyalahgunaan kuota yang dapat merugikan negara. Dalam pelaksanaannya, Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), pemerintah daerah, dinas perindustrian dan perdagangan setempat, serta aparat penegak hukum.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPH Migas, pemerintah daerah, Disperindag setempat, dan aparat penegak hukum untuk menjaga ketersediaan energi nasional serta mencegah potensi penyimpangan distribusi,” jelas Heppy.

Langkah-langkah kolaboratif ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan energi nasional sekaligus mendukung keberlanjutan sektor produktif, terutama yang bergantung pada bahan bakar bersubsidi untuk kegiatan operasionalnya.

Diketahui, subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah bertujuan untuk membantu kelompok masyarakat tertentu serta pelaku sektor usaha kecil agar tetap mampu menjangkau harga energi yang terjangkau. Namun demikian, dalam praktiknya, subsidi kerap kali disalahgunakan jika sistem pendistribusiannya tidak dikawal dengan baik. Oleh karena itu, digitalisasi melalui QR Code dipandang sebagai solusi yang mampu menjawab tantangan tersebut.

QR Code yang digunakan dalam Program Subsidi Tepat dikelola melalui platform MyPertamina. Setiap konsumen yang berhak wajib mendaftarkan kendaraannya melalui sistem ini agar bisa membeli BBM subsidi di SPBU Pertamina. Melalui sistem ini, data identitas pemilik kendaraan dan jenis kendaraan dapat diverifikasi untuk memastikan bahwa subsidi memang diterima oleh pihak yang berhak.

Hingga saat ini, Pertamina mencatat bahwa tingkat penggunaan QR Code telah mencapai hampir 100 persen di seluruh wilayah operasional, dengan beberapa daerah terpencil yang masih dalam tahap integrasi. Pertamina memastikan bahwa proses distribusi di daerah-daerah tersebut terus dikejar demi pemerataan sistem digital.

Dengan pencapaian yang dicapai pada triwulan I-2025 ini, Pertamina optimistis bahwa kuota BBM subsidi nasional bisa dikelola secara efisien sepanjang tahun. Di sisi lain, perusahaan juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat dan memperluas jangkauan informasi mengenai cara penggunaan sistem QR Code serta pentingnya penggunaan energi subsidi secara tepat.

Pertamina mengajak masyarakat yang belum mendaftar ke Program Subsidi Tepat agar segera melakukan registrasi melalui platform resmi. Informasi lengkap mengenai prosedur pendaftaran, ketentuan pengguna, dan manfaat sistem QR Code tersedia di situs resmi Pertamina dan dapat diakses melalui layanan pelanggan 135.

Sebagai penutup, Heppy menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus menjalankan mandat distribusi BBM subsidi dengan prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi yang tinggi.

“Pertamina berkomitmen untuk memastikan penyaluran BBM subsidi yang efisien dan tepat sasaran, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas energi dan mendukung masyarakat produktif,” tutupnya.

Dengan kontrol distribusi yang semakin presisi, diharapkan program subsidi energi ini dapat terus memberi dampak positif bagi masyarakat luas serta mengurangi potensi penyimpangan yang merugikan negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index