Energi

Tangkal Abrasi, Pertamina Hulu Energi Luncurkan Inovasi Appostraps di Pesisir Lampung

Tangkal Abrasi, Pertamina Hulu Energi Luncurkan Inovasi Appostraps di Pesisir Lampung
Tangkal Abrasi, Pertamina Hulu Energi Luncurkan Inovasi Appostraps di Pesisir Lampung

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) meluncurkan inovasi teknologi bernama Appostraps (alat pemecah, peredam ombak, dan sedimen traps) dalam upaya melindungi ekosistem pesisir dari ancaman abrasi. Kegiatan ini berlangsung di pesisir Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada Kamis, 8 Mei 2025, bertepatan dengan program rehabilitasi mangrove yang digagas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.

Kehadiran teknologi Appostraps disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang hadir langsung dalam acara tersebut. Menurutnya, upaya melestarikan kawasan pesisir harus dilakukan secara kolaboratif untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

“Mengurangi emisi karbon ke atmosfer dan emisi nutrien ke perairan merupakan bentuk tanggung jawab kita dalam memperbaiki kerusakan lingkungan pesisir yang rentan terhadap berbagai tekanan,” ujar Rahmat dalam sambutannya.

Inovasi Appostraps menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini karena menawarkan solusi nyata terhadap persoalan abrasi pantai yang kian mengkhawatirkan. Perangkat ini dirancang untuk meredam energi gelombang laut, menahan laju abrasi, serta mendorong terbentuknya sedimentasi alami yang mendukung tumbuhnya vegetasi mangrove di kawasan pesisir.

Kusmono, Manager HSSE Operations PHE OSES, menjelaskan bahwa Appostraps merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan, sejalan dengan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan operasi hulu migas.

“Sebagai bagian dari Pertamina dan Subholding Upstream, PHE OSES mengemban amanah untuk tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga menjalankan praktik keberlanjutan dalam operasi kami,” tutur Kusmono.

Teknologi Appostraps dikembangkan dari hasil kajian lapangan dan evaluasi kebutuhan masyarakat pesisir yang terdampak abrasi. Uniknya, Appostraps menggunakan material ban bekas yang dimodifikasi secara fungsional dan hemat biaya, membuatnya bisa direplikasi di berbagai wilayah pesisir lain di Indonesia.

Inovasi ini sebelumnya telah berhasil diterapkan oleh anak perusahaan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di kawasan pesisir utara Jawa. Dampaknya signifikan—di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Karawang, Jawa Barat, Appostraps mampu menambah luas daratan sedimentasi hingga 36.700 meter persegi, menurut citra satelit yang ditampilkan dalam sesi berbagi pengalaman PHE ONWJ.

Dengan rekam jejak keberhasilan itu, PHE OSES kini menghadirkan Appostraps di pesisir Lampung sebagai langkah preventif terhadap kerusakan ekosistem laut dan darat. Lebih jauh, kehadiran teknologi ini juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat, karena proses produksinya melibatkan kelompok lokal yang memahami kondisi wilayah mereka.

Sejak 2022, PHE OSES telah aktif menanam mangrove sebagai bagian dari komitmen jangka panjang terhadap lingkungan. Hingga 2025, total 105.000 batang mangrove telah ditanam di kawasan pesisir Lampung Timur. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung alami pantai, tetapi juga menciptakan habitat bagi berbagai jenis biota laut dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kegiatan peluncuran Appostraps kali ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari kepala daerah kabupaten/kota, instansi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga komunitas pemerhati lingkungan. Forum ini menjadi ajang penting dalam menyatukan pemangku kepentingan untuk bekerja sama menjaga pesisir dari ancaman degradasi.

“Inovasi ini adalah bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghasilkan solusi konkret terhadap persoalan lingkungan. Kami berharap Appostraps dapat menjadi role model di berbagai daerah lain di Indonesia,” ujar Kusmono lebih lanjut.

Di tengah urgensi krisis iklim dan ancaman naiknya permukaan air laut, inovasi seperti Appostraps menjadi bukti nyata bahwa sektor industri—termasuk migas—dapat berkontribusi aktif dalam agenda pelestarian lingkungan. Langkah PHE OSES ini sekaligus menunjukkan bahwa investasi di sektor energi dapat berjalan berdampingan dengan komitmen terhadap keberlanjutan.

Upaya ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan nomor 14 (Ekosistem Laut). Dalam konteks ini, rehabilitasi pesisir dan restorasi mangrove menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ekologis serta perlindungan terhadap komunitas pesisir yang rentan.

Dengan diterapkannya teknologi Appostraps di Lampung, diharapkan akan lahir lebih banyak inovasi yang mendukung adaptasi perubahan iklim, serta meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga ekosistem laut demi keberlanjutan generasi mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index