Minyak

Harga Minyak Global Alami Penurunan Signifikan pada 30 April 2025: Dampak Ketegangan Perdagangan dan Faktor Ekonomi

Harga Minyak Global Alami Penurunan Signifikan pada 30 April 2025: Dampak Ketegangan Perdagangan dan Faktor Ekonomi
Harga Minyak Global Alami Penurunan Signifikan pada 30 April 2025: Dampak Ketegangan Perdagangan dan Faktor Ekonomi

JAKARTA - Pada 30 April 2025, harga minyak global mengalami penurunan yang cukup signifikan, dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan perdagangan serta dinamika pasar yang berubah. Harga minyak jenis Brent turun 1,12% menjadi $63,53 per barel, mencatatkan penurunan sebesar 15% untuk bulan ini, yang merupakan penurunan terbesar sejak November 2021. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) juga turun sebesar 1,16% menjadi $59,71 per barel, mencatatkan penurunan 16% sepanjang bulan April.

Penyebab Penurunan Harga Minyak

Beberapa faktor utama yang memengaruhi penurunan harga minyak pada akhir April 2025 adalah ketegangan perdagangan global yang semakin meningkat. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penerapan tarif baru pada seluruh impor dari negara-negara asing pada 2 April, yang memicu langkah pembalasan dari China. Langkah ini semakin memperburuk perang dagang antara dua konsumen minyak terbesar dunia, yaitu Amerika Serikat dan China.

“Peningkatan tarif ini memberikan dampak langsung pada harga minyak, terutama karena memengaruhi permintaan energi global,” ungkap analis pasar energi dari Reuters.

Selain itu, indikator ekonomi yang melemah juga turut memperburuk sentimen pasar. Aktivitas pabrik di China mengalami kontraksi pada laju tercepat dalam 16 bulan terakhir, sementara tingkat kepercayaan konsumen di Amerika Serikat turun tajam ke level terendah dalam hampir lima tahun. Data ini menunjukkan adanya potensi penurunan permintaan energi di masa mendatang.

Dinamika Pasokan dan Kebijakan OPEC+

Di sisi lain, dinamika pasokan juga menjadi faktor penting dalam penurunan harga minyak. Negara-negara anggota OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi minyak pada pertemuan yang dijadwalkan pada 5 Mei 2025. Selain itu, data menunjukkan bahwa stok minyak mentah di Amerika Serikat meningkat sebesar 3,8 juta barel pada pekan lalu, menambah kekhawatiran tentang kemungkinan kelebihan pasokan di pasar global.

Perkiraan Harga Minyak untuk 2025

Lembaga-lembaga internasional juga merevisi proyeksi harga minyak untuk tahun 2025. Bank Dunia memproyeksikan penurunan harga komoditas global sekitar 12% pada tahun ini, dengan harga Brent diperkirakan rata-rata berada di angka $64 per barel. Penurunan ini dipicu oleh pelambatan pertumbuhan global dan meningkatnya hambatan perdagangan internasional.

Sementara itu, Barclays menurunkan proyeksi harga Brent untuk tahun 2025 menjadi $70 per barel, mengingat tantangan yang ditimbulkan oleh ketegangan perdagangan yang terus berlanjut serta perubahan strategi produksi oleh OPEC+. HSBC, bank besar asal Inggris, bahkan lebih pesimis dengan menurunkan proyeksi harga minyak Brent menjadi $68,5 per barel, karena diperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh lebih lambat di tengah ketidakpastian ekonomi.

Prospek Ke Depan

Ketegangan perdagangan yang terus berkembang antara Amerika Serikat dan China, bersama dengan data ekonomi yang menunjukkan penurunan permintaan energi, telah memengaruhi harga minyak secara signifikan pada akhir bulan April 2025. Penurunan harga minyak ini berpotensi berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, tergantung pada perkembangan kebijakan OPEC+ dan respons pasar terhadap kondisi ekonomi global. Para analis memperkirakan bahwa pasar minyak akan tetap volatile, dengan harga minyak berpotensi terus turun hingga mencapai kisaran $64 hingga $70 per barel pada tahun 2025.

“Perubahan dalam kebijakan perdagangan global akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pergerakan harga minyak ke depan,” kata analis pasar dari Barclays.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index