JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis nonsubsidi yang dikeluarkan oleh PT Pertamina (Persero) mengalami penurunan signifikan pada hari ini, Selasa, 15 April 2025. Penurunan ini berlaku untuk beberapa jenis BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dexlite. Keputusan penyesuaian harga tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum.
Harga Pertamax Turun Rp400 per Liter di DKI Jakarta dan Sekitarnya
Salah satu perubahan harga yang mencolok adalah penurunan harga Pertamax di wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5 persen, termasuk DKI Jakarta. Kini, Pertamax dijual dengan harga Rp12.500 per liter, turun Rp400 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.900 per liter. Penurunan harga juga berlaku untuk jenis Pertamax Turbo yang kini dibanderol Rp13.500 per liter, turun Rp500 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp14.000 per liter. Selain itu, harga Pertamax Green 95 juga turun menjadi Rp13.250 per liter, dari sebelumnya Rp13.700 per liter.
Harga Dexlite dan Pertamina Dex Ikut Turun
Selain Pertamax, harga bahan bakar jenis Dexlite dan Pertamina Dex juga mengalami penurunan signifikan. Dexlite yang sebelumnya dipatok Rp14.300 per liter kini dijual dengan harga Rp13.600 per liter, sementara Pertamina Dex turun menjadi Rp13.900 per liter dari harga sebelumnya yang mencapai Rp14.600 per liter. Penurunan harga bahan bakar ini diharapkan dapat memberikan keringanan bagi masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
Harga Pertalite dan Bio Solar Tidak Berubah
Namun, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap stabil pada harga sebelumnya. Pertalite tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter, sementara Bio Solar tetap dibanderol Rp6.800 per liter. Tidak ada perubahan harga pada kedua jenis BBM ini, yang merupakan bahan bakar dengan harga subsidi yang dikhususkan untuk masyarakat.
Berikut Daftar Harga BBM Pertamina di Beberapa Wilayah:
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur:
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.600
Pertamina Dex: Rp13.900
Bio Solar Nonsubsidi: Rp13.500 (Khusus Nusa Tenggara Timur)
Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.200
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.200
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya:
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800 (hanya Papua)
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.200 (hanya Papua dan Papua Barat Daya)
Penurunan Harga BBM Berdasarkan Keputusan Pemerintah
Pemerintah melalui Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM sebagai respons terhadap dinamika pasar dan regulasi pemerintah yang terkini. Penurunan harga ini, yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak global dan kebijakan pemerintah, bertujuan untuk menjaga kestabilan harga energi di Indonesia.
Menurut pihak Pertamina, "Penurunan harga BBM nonsubsidi diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat, terutama bagi konsumen kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar jenis Pertamax dan Dexlite. Kami akan terus memantau kondisi pasar dan menyesuaikan harga jika diperlukan," ungkap salah satu sumber di Pertamina.
Dengan harga yang lebih terjangkau, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat dari kebijakan ini, terutama bagi mereka yang mengandalkan kendaraan pribadi sehari-hari. Pembaruan harga ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga kestabilan energi nasional di tengah tantangan ekonomi global.
Harga BBM yang dikeluarkan oleh Pertamina pada 15 April 2025 ini menunjukkan penurunan harga untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi, sementara harga Pertalite dan Bio Solar tetap stabil. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada konsumen, terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat.