Bank

Peresmian Bersejarah: Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia di Era Prabowo Subianto

Peresmian Bersejarah: Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia di Era Prabowo Subianto
Peresmian Bersejarah: Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia di Era Prabowo Subianto

JAKARTA – Dalam sebuah acara yang penuh kehangatan dan rasa syukur, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia. Acara ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia, menandai langkah maju kemandirian ekonomi melalui penguatan sektor finansial yang berbasis sumber daya alam. Peresmian ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, namun juga menempatkan Indonesia sebagai perintis dalam pengelolaan emas secara terpusat dan terpadu melalui lembaga keuangan nasional.

Acara yang digelar di Jakarta ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta para Direktur Utama bank-bank BUMN dan BUMS. Juga hadir dalam kesempatan ini para duta besar negara sahabat, termasuk dari Uni Emirat Arab, Swiss, Australia, dan negara-negara lainnya yang mendukung arah baru pengelolaan ekonomi Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas inisiatif yang telah berjalan selama lebih dari empat tahun ini. “Hari ini, bangsa Indonesia menunjukkan komitmen nyata dalam memanfaatkan kekayaan alamnya dengan lebih cerdas, teliti, dan transparan," ujar Prabowo. "Layanan Bank Emas ini adalah kontribusi nyata dalam usaha kita menuju kemandirian ekonomi,” tambahnya.

Peluncuran ini juga bertepatan dengan langkah pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Pada 17 Februari lalu, pengumuman kebijakan mengenai kewajiban penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam di dalam negeri sudah dicanangkan. Kebijakan ini diharapkan bisa menambah cadangan devisa nasional sebesar USD100 miliar per tahun. Langkah ini adalah bagian dari visi Prabowo untuk memastikan bahwa kekayaan Indonesia benar-benar dapat dikelola untuk kepentingan anak bangsa, bukan untuk pihak luar.

Selanjutnya, pada 24 Februari, pemerintah meluncurkan inisiatif lain, yaitu dana investasi Danantara Indonesia (Daya Anagata Nusantara) dengan aset mencapai USD900 miliar. “Dana ini disiapkan untuk mempercepat pembangunan industri hilirisasi sehingga nilai tambah dari semua sumber daya alam kita bisa meningkat secara pesat,” jelas Presiden. "Pengelolaan yang cerdas dapat menghasilkan nilai tambah yang berkali lipat," lanjutnya.

Presiden juga menyampaikan harapannya bahwa langkah ini akan membuka lapangan kerja bagi 1,8 juta orang, meningkatkan produksi domestik bruto hingga Rp245 triliun, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi dunia. Diharapkan, dari hulu hingga ke hilir, pelayanan emas akan dikelola dan disimpan di dalam negeri, sehingga dapat menjaga stabilitas moneter dan mengurangi aliran devisa ke luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden tidak lupa mengapresiasi mantan Presiden Joko Widodo dan timnya yang telah menyiapkan fondasi untuk keberhasilan ini. "Saya harus ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan para menteri yang telah bekerja keras," kata Prabowo. "Manajer boleh berganti, tapi pemain yang baik jangan diganti," ujarnya, yang disambut tepuk tangan dari para hadirin.

Peresmian layanan Bank Emas dan komitmen pemerintah terhadap peningkatan pengelolaan sumber daya alam menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia tidak hanya sebagai simbol kemajuan, tetapi juga sebagai instrumen yang mendukung kestabilan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Ke depan, diharapkan layanan ini akan mempercepat akumulasi cadangan emas nasional, serta mengoptimalkan penggunaan emas dalam transaksi keuangan domestik. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Presiden Prabowo secara resmi membuka era baru dalam keuangan Indonesia, sebuah babak baru yang penuh harapan bagi masa depan ekonomi bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index