JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek Tol Yogyakarta–Bawen, salah satu infrastruktur prioritas yang tengah dibangun pemerintah. Ia menegaskan bahwa proyek ini akan mempercepat aksesibilitas, meningkatkan efisiensi perjalanan, serta memperkuat konektivitas ekonomi antara Yogyakarta, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang.
Saat meninjau pembangunan di titik Elevated 4 Banyurejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gibran menyoroti pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu serta memperhatikan kelestarian lingkungan dan warisan budaya di sekitarnya.
"Jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh, mempermudah pergerakan barang dan orang, serta mendukung pariwisata. Tapi, kita juga harus memastikan lingkungan dan cagar budaya tetap terjaga," ujar Gibran.
Meningkatkan Efisiensi Perjalanan dan Sektor Ekonomi
Tol Yogyakarta–Bawen membentang sepanjang 75,12 km dan terbagi menjadi beberapa seksi. Saat ini, pembangunan Seksi 1 yang menghubungkan Sleman dan Banyurejo sepanjang 8,8 km tengah dikebut. Infrastruktur ini menggabungkan dua jenis konstruksi, yakni perkerasan kaku (at grade) dan struktur layang (elevated).
Menurut Gibran, keberadaan tol ini akan membawa manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat sekitar. Selain mempercepat distribusi logistik, tol juga akan memudahkan akses menuju berbagai destinasi wisata utama, termasuk Candi Borobudur.
"Infrastruktur yang lebih baik akan mendorong investasi, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal," tambahnya.
Menjaga Kelestarian Lingkungan dan Cagar Budaya
Dalam kunjungannya, Gibran menekankan agar pembangunan tol ini tidak mengabaikan aspek lingkungan. Ia mengingatkan bahwa jalur tol melewati kawasan yang memiliki banyak situs cagar budaya, terutama di Magelang dan Yogyakarta.
"Pembangunan infrastruktur ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Kita harus tetap menjaga kelestarian lingkungan dan melindungi warisan budaya yang ada," tegasnya.
Sebagai informasi, proyek tol ini menggunakan teknologi dan metode konstruksi yang meminimalkan dampak terhadap ekosistem sekitar. Penggunaan material ramah lingkungan dan perencanaan jalur yang menghindari situs budaya menjadi prioritas dalam pengerjaan.
Target Penyelesaian dan Harapan ke Depan
Proyek tol ini ditargetkan selesai sesuai jadwal agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemerintah berharap tol ini akan menjadi jalur vital bagi transportasi di Jawa Tengah dan DIY, sekaligus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Dengan adanya tol Yogyakarta–Bawen, diharapkan terjadi peningkatan investasi, berkembangnya sektor usaha baru, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.