JAKARTA - Konektivitas antarwilayah di Indonesia terus berkembang pesat, terutama di jalur transportasi laut. Salah satu simpul penting yang menopang mobilitas masyarakat adalah Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA) di Sumatera Selatan yang kini menjadi akses utama ke Pulau Bangka.
Pelabuhan Tanjung Api-api dikenal sebagai pelabuhan terbesar di Sumatera Selatan dan berfungsi vital dalam memperkuat hubungan ekonomi antara dua pulau besar. Terletak di Pantai Timur Sumatera, pelabuhan ini berhadapan langsung dengan Selat Bangka, menjadikannya titik strategis dalam arus logistik dan penumpang.
Secara administratif, pelabuhan ini masuk dalam wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Keberadaannya kini tak hanya melayani arus penumpang dan kendaraan, tetapi juga menjadi pusat aktivitas perdagangan dan pariwisata laut antarwilayah.
Rute dan Jadwal Penyeberangan Pelabuhan Tanjung Api-api
Aktivitas pelayaran di Pelabuhan Tanjung Api-api semakin meningkat setiap tahunnya, terutama untuk rute Tanjung Api-api – Tanjung Kalian, Muntok (Bangka Belitung). Jadwal keberangkatan kapal feri disusun secara berkala agar mampu menampung lonjakan penumpang harian maupun wisatawan.
Pada Jumat, 24 Oktober 2025, tercatat sepuluh armada disiapkan untuk melayani penyeberangan dua arah. Setiap kapal beroperasi dengan interval keberangkatan setiap dua jam sekali, mulai dari pagi hingga tengah malam.
Berikut jadwal lengkap penyeberangan kapal feri di Pelabuhan Tanjung Api-api:
Penyeberangan pertama pukul 07.00 WIB dengan kapal Garda Maritim 5.
Penyeberangan kedua pukul 09.00 WIB menggunakan Dharma Kartika I.
Penyeberangan ketiga pukul 11.00 WIB dengan kapal Mutis.
Penyeberangan keempat pukul 13.00 WIB dengan kapal Belanak.
Penyeberangan kelima pukul 15.00 WIB menggunakan Dharma Santosa.
Penyeberangan ketujuh pukul 17.00 WIB dengan kapal Madani.
Penyeberangan kedelapan pukul 19.00 WIB menggunakan Munic VII.
Penyeberangan kesembilan pukul 21.00 WIB dengan Dharma Kartika VIII.
Penyeberangan kesepuluh pada 00.00 WIB dilayani oleh Munic XI.
Pihak pengelola pelabuhan mengingatkan bahwa jadwal keberangkatan dapat berubah sewaktu-waktu. Kondisi seperti cuaca buruk, arus laut kuat, atau gelombang tinggi di Selat Bangka bisa mempengaruhi jadwal pelayaran.
Bagi penumpang, disarankan untuk memantau jadwal terbaru agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Informasi keberangkatan dan pembelian tiket dapat dilakukan langsung di loket resmi atau melalui sistem daring yang disediakan pihak pelabuhan.
Daftar Tarif Tiket dan Kategori Kendaraan Penyeberangan
Selain jadwal, aspek lain yang penting diketahui masyarakat adalah tarif penyeberangan kapal feri di Pelabuhan Tanjung Api-api. Harga tiket disesuaikan berdasarkan kategori penumpang dan jenis kendaraan yang diangkut menuju Pelabuhan Tanjung Kalian di Bangka.
Berikut daftar tarif penyeberangan terbaru dari Tanjung Api-api ke Muntok:
Penumpang: Rp53.000
Golongan 1 (sepeda): Rp70.950
Golongan 2 (sepeda motor di bawah 500 cc): Rp129.700
Golongan 3 (sepeda motor di atas 500 cc): Rp218.150
Golongan 4 (mobil penumpang): Rp1.012.340
Golongan 4 (mobil barang): Rp880.626
Golongan 5 (mobil besar penumpang): Rp1.786.410
Golongan 5 (mobil besar barang): Rp1.632.354
Golongan 6 (bus penumpang): Rp2.929.420
Golongan 6 (kendaraan barang besar): Rp2.520.308
Golongan 7 (kendaraan panjang 10–12 meter): Rp2.985.373
Golongan 8 (kendaraan lebih dari 12 meter): Rp4.286.510
Golongan 9 (kendaraan lebih dari 16 meter): Rp5.664.400
Harga tiket ini ditetapkan berdasarkan regulasi dan pengawasan dari otoritas pelabuhan. Tarif dapat disesuaikan sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi operasional, bahan bakar, serta biaya logistik.
Dengan berbagai pilihan kategori, sistem ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna jasa laut baik perorangan maupun angkutan komersial. Hal tersebut juga mendorong peningkatan efisiensi arus barang antara Sumatera dan Bangka Belitung.
Sejarah dan Perkembangan Pelabuhan Tanjung Api-api
Perjalanan panjang Pelabuhan Tanjung Api-api tidak terlepas dari peran vitalnya dalam transportasi laut di Sumatera Selatan. Sejak beroperasi penuh pada tahun 2007, pelabuhan ini telah menjadi penghubung utama antara Palembang dan Pulau Bangka.
Sebelum dibangunnya pelabuhan ini, penyeberangan dilakukan melalui Pelabuhan Sungai Musi di kawasan 35 Ilir Palembang. Namun, jalur tersebut memiliki banyak kendala teknis, seperti sedimentasi dan pasang surut air yang sering menghambat aktivitas kapal.
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api menjadi solusi strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan lokasi baru di pesisir timur Banyuasin, jalur laut menuju Muntok kini lebih cepat dan efisien.
Jika sebelumnya waktu tempuh penyeberangan bisa mencapai 10 jam, kini jarak itu dapat ditempuh hanya dalam 3 hingga 4 jam saja. Kecepatan tersebut memberikan keuntungan besar bagi masyarakat dan pelaku usaha yang mengandalkan distribusi antarwilayah.
Selain aspek transportasi, pelabuhan ini juga memiliki peran ekonomi yang signifikan. Aktivitas bongkar muat barang, distribusi hasil bumi, serta pergerakan wisatawan turut meningkatkan roda perekonomian daerah.
Peran Strategis Pelabuhan TAA dalam Perekonomian dan Pariwisata
Kehadiran Pelabuhan Tanjung Api-api bukan hanya mempercepat konektivitas, tetapi juga membuka peluang baru di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata. Banyak pelaku usaha di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang kini bergantung pada jalur ini sebagai akses distribusi utama.
Setiap hari, ratusan kendaraan logistik melintas membawa hasil pertanian, perikanan, hingga bahan bangunan. Arus transportasi ini menjadikan TAA sebagai simpul penting dalam rantai pasok regional.
Selain itu, meningkatnya minat wisatawan menuju Pulau Bangka dan Belitung turut memberi dampak positif pada aktivitas pelabuhan. Penyeberangan yang efisien membuat akses ke destinasi wisata lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
Dari sisi pemerintah daerah, pelabuhan ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat infrastruktur maritim nasional. Peningkatan layanan dan fasilitas terus dilakukan untuk memastikan pelabuhan mampu bersaing dengan pelabuhan besar lain di Sumatera.
Modernisasi sistem tiket, perbaikan dermaga, serta peningkatan kapasitas kapal menjadi fokus utama pengembangan jangka panjang. Langkah ini sejalan dengan visi menjadikan Pelabuhan Tanjung Api-api sebagai pusat konektivitas laut utama di wilayah selatan Sumatera.
Arah Pengembangan dan Harapan ke Depan
Dengan potensi strategis yang dimiliki, Pelabuhan Tanjung Api-api diproyeksikan menjadi pelabuhan multifungsi di masa depan. Pemerintah tengah mempersiapkan rencana jangka panjang untuk memperluas kapasitas dan memperkuat infrastruktur pendukung.
Pengembangan kawasan industri maritim di sekitar pelabuhan juga mulai direncanakan guna mendorong investasi baru. Sinergi antara sektor transportasi laut, logistik, dan industri diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih berdaya saing.
Ke depan, Tanjung Api-api akan terus berperan sebagai gerbang utama transportasi laut Sumatera Selatan. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, pelabuhan ini berpotensi menjadi jalur utama perdagangan antar pulau di wilayah barat Indonesia.
Efisiensi waktu, peningkatan layanan, serta dukungan pemerintah menjadi kunci keberhasilan transformasi pelabuhan ini. Melalui inovasi berkelanjutan, Pelabuhan Tanjung Api-api siap melangkah lebih jauh sebagai penggerak konektivitas maritim nasional.