PTPP

PTPP Fokus Genjot Proyek Bernilai Tambah di Tengah Penurunan Laba Semester Pertama

PTPP Fokus Genjot Proyek Bernilai Tambah di Tengah Penurunan Laba Semester Pertama
PTPP Fokus Genjot Proyek Bernilai Tambah di Tengah Penurunan Laba Semester Pertama

JAKARTA - Sepanjang semester pertama 2025, PT PP (Persero) Tbk. mencatat penurunan laba bersih lebih dari 50 persen. Perseroan menegaskan fokus untuk menggenjot proyek bernilai tambah dan memperkuat tata kelola keuangan.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyatakan bahwa transformasi penguatan tata kelola, transparansi, dan integritas menjadi prioritas perusahaan. Ia menegaskan bahwa setiap rupiah yang dikelola harus mencerminkan profesionalisme dan integritas tinggi.

Penguatan Sistem dan Budaya Kepatuhan

Perseroan terus memperkuat sistem audit, manajemen risiko, dan pelaporan digital agar kredibilitas perusahaan semakin meningkat di mata investor dan mitra kerja. PTPP juga memperluas penerapan budaya kepatuhan melalui pelatihan integritas, sistem pelaporan pelanggaran, serta evaluasi rutin kebijakan kepatuhan di anak perusahaan.

Langkah-langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memastikan setiap aktivitas bisnis dan proyek strategis nasional berjalan efisien. PTPP menekankan bahwa tata kelola yang kuat adalah kunci keberlanjutan bisnis konstruksi.

Pengelolaan Keuangan dan Proyek

Kinerja keuangan PTPP dijaga melalui pengelolaan arus kas yang disiplin dan pengendalian proyek berbasis portofolio profitabilitas. Joko menegaskan bahwa fokus perusahaan bukan hanya menyelesaikan proyek besar, tetapi memastikan setiap proyek memberikan nilai tambah finansial dan reputasi.

Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, PTPP mencatat kontrak baru senilai Rp15,28 triliun. Nilai ini setara 53,6 persen dari target kontrak tahun 2025 sebesar Rp28,5 triliun.

Komposisi Kontrak Baru PTPP

Kontrak baru PTPP didominasi proyek berbasis dana BUMN sebesar 51,2 persen, swasta 31 persen, dan pemerintah 17,8 persen. Dari segi sektor, kontribusi terbesar berasal dari pertambangan 19,5 persen, gedung 17,81 persen, dan pembangkit listrik 17,56 persen.

Sektor lain seperti jalan dan jembatan menyumbang 15,81 persen, pelabuhan 15,26 persen, minyak dan gas 5,39 persen, irigasi 4,63 persen, bendungan 1,78 persen, bandara 1,40 persen, dan industri 0,85 persen. Pencapaian ini menempatkan PTPP pada posisi 53,6 persen dari target akhir tahun 2025.

Proyek Bernilai Tambah yang Diraih PTPP

Beberapa proyek besar yang berhasil diperoleh PTPP di bulan Agustus 2025 antara lain PLTGU Batam-1 120 MW senilai Rp2,68 triliun, proyek RSCM Jakarta senilai Rp176,5 miliar, dan pekerjaan peningkatan kapasitas lajur ruas Tol Surabaya-Gempol senilai Rp126,4 miliar.

Keberhasilan memperoleh proyek-proyek ini menjadi fokus perusahaan untuk memperkuat portofolio yang bernilai tambah. Strategi ini diharapkan mampu menopang kinerja keuangan dan memperkuat reputasi perusahaan di tengah tekanan laba.

Kinerja Keuangan Semester I 2025

PTPP membukukan laba bersih sebesar Rp65,25 miliar atau turun 55,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp147 miliar. Penurunan laba sejalan dengan pendapatan usaha yang terpangkas 23,71 persen dari Rp8,79 triliun menjadi Rp6,70 triliun.

Untuk tahun 2025, PTPP memproyeksikan pendapatan sebesar Rp18,25 triliun dengan laba bersih ditargetkan Rp157 miliar. Perusahaan optimis strategi penguatan proyek bernilai tambah dan tata kelola keuangan dapat mendukung pencapaian target tahunan.

Upaya PTPP Memperkuat Posisi di Industri Konstruksi

PTPP menekankan bahwa penguatan sistem internal, compliance culture, dan manajemen risiko menjadi pilar utama strategi perusahaan. Dengan langkah ini, PTPP berupaya memastikan setiap proyek tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberikan keuntungan finansial dan reputasi.

Perusahaan juga fokus pada portofolio proyek yang strategis, bernilai tambah, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi PTPP untuk tetap menjadi pemain utama dalam industri konstruksi nasional di tengah dinamika pasar yang menantang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index