JAKARTA - Kacang almond kini bukan sekadar camilan lezat, tetapi juga mendukung pemulihan tubuh setelah aktivitas fisik. Studi terbaru menunjukkan konsumsi almond rutin membantu mengurangi pegal dan nyeri otot pasca-olahraga.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition melibatkan 38 laki-laki dan 26 perempuan berusia 30–65 tahun. Para peserta diteliti terkait pola makan dan rutinitas olahraga mereka selama beberapa minggu.
Studi dan Metode Penelitian
Awalnya, peserta dibagi menjadi dua kelompok, satu rutin makan kacang almond, sementara kelompok lainnya mengonsumsi sereal bar dengan jumlah kalori setara. Selama penelitian, mereka menjalani olahraga 90 menit tiap minggu, termasuk shuttle run, bench press, vertical jump, dan latihan penguatan otot kaki serta punggung.
Pemeriksaan darah dan urine dilakukan di awal dan akhir studi untuk memantau perubahan metabolisme. Aktivitas fisik yang intens memicu rasa lelah, pegal, dan nyeri otot pada sebagian besar peserta.
Perbedaan Efek pada Kelompok Almond dan Non-Almond
Hasil penelitian menunjukkan kelompok yang rutin mengonsumsi almond melaporkan pegal dan lelah yang lebih ringan. Mereka juga mengalami kerusakan otot lebih sedikit dibanding peserta yang tidak mengonsumsi almond.
Para peneliti mengaitkan efek ini dengan kadar senyawa 12,13-diHOME dalam darah, yang 69 persen lebih tinggi pada kelompok almond. Senyawa ini membantu metabolisme tubuh dan mempercepat pemulihan energi setelah berolahraga.
Sebaliknya, kelompok non-almond justru memiliki kadar 9,10-diHOME yang 40 persen lebih tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan pemulihan otot. Hal ini menegaskan pentingnya pola makan yang mendukung proses pemulihan fisik.
Peran Pola Makan dalam Pemulihan Tubuh
David C. Nieman, salah satu peneliti, menekankan bahwa pola makan olahraga harus mendukung performa sekaligus kesehatan jangka panjang. Banyak atlet selama ini mengandalkan minuman gula seperti Gatorade, tetapi studi ini menunjukkan bahwa kacang-kacangan juga sangat berperan.
“Pola makan olahraga sebaiknya mencakup camilan sehat seperti almond yang kaya nutrisi, bukan hanya minuman berkarbohidrat,” jelasnya. Nutrisi yang tepat membantu tubuh lebih cepat pulih dan mengurangi risiko kerusakan sel akibat latihan intens.
Manfaat Gizi Kacang Almond untuk Atlet
Fisioterapis Lalitha McSorley menambahkan, kandungan gizi pada almond memberikan efek positif bagi tubuh. Almond kaya protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral penting yang mendukung pemulihan otot dan energi.
Vitamin E yang tinggi dalam almond juga membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif akibat olahraga. Kombinasi nutrisi ini menjadikan almond sebagai camilan ideal untuk atlet maupun individu aktif yang ingin memaksimalkan performa dan pemulihan.
Konsumsi almond rutin tidak hanya menjaga energi tubuh, tetapi juga meningkatkan daya tahan dan mengurangi rasa lelah setelah latihan. Dengan pola makan yang tepat, tubuh dapat pulih lebih cepat tanpa tambahan suplemen yang berlebihan.
Tips Mengonsumsi Almond untuk Pemulihan Optimal
Untuk memaksimalkan manfaat, konsumsi almond sebaiknya dalam porsi moderat, misalnya 20–30 gram per hari. Almond bisa dikonsumsi sebelum atau setelah olahraga untuk mendukung energi dan proses pemulihan otot.
Kacang almond juga fleksibel dikombinasikan dengan buah, yogurt, atau smoothie untuk variasi camilan sehat. Cara ini menjaga asupan nutrisi tetap seimbang dan membantu tubuh tetap bugar sepanjang hari.
Selain itu, mengonsumsi almond secara rutin dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko kelelahan kronis pada atlet maupun orang yang aktif bergerak. Hal ini membuktikan bahwa makanan alami bisa menjadi bagian penting dari pola hidup sehat dan olahraga.
Dengan bukti ilmiah terbaru, kacang almond menjadi camilan penting untuk pemulihan tubuh pasca-olahraga. Tidak hanya mengurangi nyeri dan kelelahan, almond juga mendukung metabolisme, energi, dan kesehatan jangka panjang.
Bagi individu aktif maupun atlet, menambahkan almond ke dalam pola makan harian dapat menjadi strategi sederhana tetapi efektif. Kuncinya adalah konsistensi dan pemilihan porsi yang tepat agar manfaatnya maksimal.
