Saham

Rekomendasi Saham Menarik Saat IHSG Berada di Tekanan

Rekomendasi Saham Menarik Saat IHSG Berada di Tekanan
Rekomendasi Saham Menarik Saat IHSG Berada di Tekanan

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 10 September 2025, kembali menjadi sorotan pelaku pasar. Setelah sehari sebelumnya ditutup melemah di level 7.628, IHSG diperkirakan masih melanjutkan tren koreksi. Namun, bagi sebagian investor, kondisi ini tidak selalu dianggap negatif. Justru, momentum koreksi kerap dijadikan peluang untuk menyusun strategi investasi jangka pendek maupun menengah.

Potensi Pergerakan IHSG Hari Ini

Menurut analisis dari MNC Sekuritas, pergerakan IHSG saat ini berpeluang menguji area 7.233–7.390 sebagai bagian dari fase koreksi wajar. Meski demikian, peluang terjadinya rebound tetap terbuka, dengan target terbatas di kisaran 7.696–7.771.

Level support yang diproyeksikan berada di 7.547 dan 7.448, sedangkan resistance di area 7.771 dan 7.943. Rekomendasi saham dari MNC Sekuritas antara lain AMRT, BBCA, MEDC, dan NCKL, yang dinilai masih memiliki prospek menarik meskipun pasar bergerak fluktuatif.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG cenderung melemah dengan rentang pergerakan antara 7.500 hingga 7.760. Level support dipatok di 7.500, sementara resistance di 7.760. Saham yang disarankan Phintraco untuk perdagangan hari ini adalah TOBA, ENRG, JPFA, ASSA, dan WIFI.

Perbedaan proyeksi dari dua sekuritas tersebut menunjukkan bahwa arah IHSG masih sarat ketidakpastian. Investor disarankan berhati-hati dalam menempatkan modal, sekaligus jeli memanfaatkan peluang dari saham-saham pilihan.

Strategi Menghadapi Pasar yang Melemah

Koreksi indeks sebenarnya merupakan hal yang lumrah di pasar saham. Setelah reli panjang, investor kerap mengambil keuntungan (profit taking) sehingga menekan harga saham secara umum. Kondisi inilah yang terlihat pada IHSG menjelang pertengahan September 2025.

Ada beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan investor di tengah kondisi pasar yang melemah:

Fokus pada saham defensif
Saham sektor konsumsi seperti AMRT masih dianggap defensif karena kebutuhan masyarakat terhadap barang konsumsi tetap tinggi meskipun kondisi ekonomi melambat.

Memanfaatkan momentum sektor energi
Saham seperti MEDC, TOBA, dan ENRG masih dilirik karena sektor energi berpotensi mendapat dukungan dari harga komoditas global yang relatif stabil.

Diversifikasi ke saham perbankan
Rekomendasi pada BBCA mencerminkan keyakinan bahwa sektor perbankan tetap menjadi tulang punggung ekonomi. Meskipun IHSG melemah, fundamental bank besar masih kokoh.

Spekulasi pada saham berisiko menengah
Saham seperti ASSA, WIFI, atau JPFA mungkin lebih cocok untuk investor yang berani mengambil risiko dengan potensi keuntungan jangka pendek.

Menunggu di area support
Banyak analis menyarankan untuk tidak terburu-buru masuk pasar saat indeks masih berpotensi turun. Menunggu IHSG mendekati area support (7.500 atau bahkan 7.448) bisa menjadi strategi lebih aman.

Menyikapi Ketidakpastian Pasar

Selain faktor teknikal, pergerakan IHSG juga tidak lepas dari sentimen global. Isu mengenai suku bunga bank sentral Amerika Serikat, inflasi, serta harga komoditas dunia kerap memengaruhi arah indeks. Di level domestik, rilis data ekonomi makro seperti inflasi bulanan, cadangan devisa, dan neraca perdagangan juga menjadi perhatian utama investor.

Kondisi saat ini bisa disebut sebagai fase konsolidasi, di mana pasar mencari keseimbangan setelah melemah. Investor yang berpengalaman biasanya tidak panik ketika indeks turun, melainkan memanfaatkannya untuk akumulasi saham berkualitas.

Dengan kisaran support di 7.448–7.547 dan resistance hingga 7.943, IHSG masih memiliki ruang gerak yang cukup lebar. Itu berarti peluang koreksi tetap ada, tetapi ruang untuk rebound juga belum sepenuhnya tertutup.

Perdagangan pada Rabu, 10 September 2025, diperkirakan masih berlangsung dalam tekanan koreksi. Namun, hal ini bukanlah sinyal negatif mutlak. Koreksi justru bisa menjadi pintu masuk bagi investor untuk menambah portofolio, asalkan dilakukan dengan strategi yang tepat.

Dengan rekomendasi saham dari sejumlah sekuritas seperti AMRT, BBCA, MEDC, NCKL, TOBA, ENRG, JPFA, ASSA, dan WIFI, investor memiliki pilihan untuk tetap aktif bertransaksi di tengah pasar yang bergerak dinamis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index