JAKARTA - Panahan kini bukan hanya olahraga kompetitif di arena resmi, tetapi juga bisa menjadi aktivitas rekreasi yang menantang dan menyenangkan. Dengan memanah, seseorang tidak hanya melatih ketangkasan, tetapi juga fokus dan koordinasi antara mata dan tangan. Untuk pemula, memahami dasar-dasar panahan sangat penting agar pengalaman memanah lebih aman dan efektif.
Dasar-Dasar Olahraga Panahan
Sejarah dan Peralatan Dasar
Olahraga panahan atau archery adalah kegiatan menembakkan anak panah menggunakan busur. Awalnya, memanah digunakan untuk berburu dan perang ribuan tahun lalu. Seiring berkembangnya teknologi, fungsi panahan beralih menjadi olahraga dan sarana rekreasi. Panahan pertama kali muncul di Olimpiade pada 1900 untuk pria dan 1904 untuk wanita.
Peralatan dasar panahan meliputi:
Busur panah: Tiga jenis utama adalah recurve, longbow, dan compound. Pemula biasanya memilih busur recurve karena lebih mudah dipelajari.
Anak panah: Terbuat dari kayu, aluminium, karbon, atau kombinasi karbon-aluminium. Panjang dan kekakuan anak panah harus sesuai agar tidak meleset atau membahayakan diri sendiri.
Target: Sasaran berbentuk lingkaran dengan bagian berbeda untuk penentuan poin. Pemula disarankan menembak jarak lebih pendek dibanding jarak Olimpiade 70 m.
Selain itu, alat pendukung seperti bracer (pelindung dada), quiver (tempat anak panah), dan finger tab (pelindung jari) membantu keselamatan dan kenyamanan saat berlatih.
Teknik Dasar Memanah
Panahan membutuhkan kekuatan, ketahanan, dan fokus. Pemula perlu memahami teknik berikut:
Sikap yang tepat: Buka kaki selebar bahu, posisikan kaki belakang tegak lurus 90° ke arah target. Posisi kaki menentukan arah tembakan.
Meletakkan anak panah: Tempatkan anak panah di sandaran busur, arahkan fletching berbeda ke luar.
Memegang senar busur: Jari telunjuk di atas anak panah, jari tengah dan manis di bawah. Pegangan harus longgar untuk memudahkan pelepasan.
Menarik busur: Angkat busur, tarik senar ke anchor point di wajah (dagu, sudut mulut, atau telinga).
Membidik dan melepaskan: Fokus pada otot tangan, lepaskan senar dengan mengendurkan jari, jangan menyentak busur. Pertahankan posisi tubuh hingga anak panah mengenai target.
Kesalahan umum pemula adalah memegang busur dan anak panah dengan salah, serta pelepasan yang tidak stabil.
Peraturan dan Manfaat Kesehatan Panahan
Peraturan Dasar
Dalam kompetisi, skor dihitung berdasarkan akurasi anak panah mengenai target. Cincin emas bagian dalam bernilai 10 poin, bagian putih luar 1 poin, dan jika meleset tidak mendapat poin. Aturan tambahan:
Tidak boleh menggunakan peralatan tambahan yang memberi keuntungan.
Waktu maksimum menembak tiga anak panah adalah 2 menit, enam anak panah 4 menit.
Dilarang mengangkat lengan busur sebelum sinyal wasit.
Tembakan ulang hanya diberikan jika anak panah jatuh, salah tembak, atau tertiup angin.
Anak panah yang memantul tetap dihitung melalui tanda di target.
Kerusakan alat bisa mendapat kelonggaran waktu, pelanggaran serius bisa berujung diskualifikasi.
Manfaat Kesehatan
Panahan memberikan berbagai manfaat fisik dan mental:
Meningkatkan keseimbangan: Menjaga posisi tubuh saat menembak melatih stabilitas.
Koordinasi mata dan tangan: Membidik target meningkatkan ketelitian dan fokus.
Kekuatan tubuh bagian atas: Tarikan senar melatih lengan, bahu, dan punggung.
Fokus dan konsentrasi: Konsentrasi tinggi diperlukan untuk mengarahkan anak panah ke target.
Fleksibilitas: Pergerakan tubuh saat menembak dan menarik busur meningkatkan mobilitas sendi.
Namun, panahan juga memiliki risiko cedera, terutama pada tangan dan lengan. Oleh karena itu, pemula disarankan berlatih di bawah instruktur berpengalaman untuk memahami teknik yang benar.
Panahan adalah olahraga yang memadukan rekreasi dan latihan fisik, cocok bagi siapa saja yang ingin menantang fokus, ketelitian, dan kekuatan tubuh. Dengan memahami sejarah, peralatan, teknik dasar, serta aturan, pengalaman memanah akan lebih aman, menyenangkan, dan bermanfaat bagi kesehatan.
