Arab Saudi

Ragam Pakaian Tradisional Pria Arab Saudi yang Ikonik

Ragam Pakaian Tradisional Pria Arab Saudi yang Ikonik
Ragam Pakaian Tradisional Pria Arab Saudi yang Ikonik

JAKARTA - Setiap bangsa memiliki ciri khas budaya yang membedakan mereka dari negara lain, termasuk dalam hal pakaian. Di Arab Saudi, pakaian adat pria tidak hanya sekadar penutup tubuh, melainkan juga simbol identitas, status sosial, hingga penghormatan pada tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dari kepala hingga ujung kaki, setiap detail busana pria Arab Saudi sarat dengan makna serta fungsi yang disesuaikan dengan cuaca gurun maupun acara tertentu.

Bagi masyarakat Arab, pakaian sehari-hari bisa mencerminkan nilai agama, adat, bahkan kedudukan. Tidak heran bila beberapa busana khas pria Saudi hingga kini tetap dipertahankan dan dikenakan dalam berbagai kesempatan resmi maupun kegiatan harian.

Penutup Kepala sebagai Simbol Identitas

Salah satu ciri yang paling mudah dikenali dari pria Arab Saudi adalah penutup kepalanya. Ada dua jenis utama, yakni simagh dan ghutrah. Simagh merupakan kain bermotif kotak merah-putih, sedangkan ghutrah berupa kain polos berwarna putih yang lembut.

Keduanya memiliki makna yang mendalam. Simagh sering dipakai dalam keseharian sebagai bagian dari gaya hidup pria Saudi, sementara ghutrah lebih sering digunakan dalam acara resmi. Tidak jarang para petinggi kerajaan, ulama, hingga pemuka agama menjadikannya sebagai simbol kehormatan. Kedua penutup kepala ini juga dikenal dengan istilah kuffiyah.

Thobe: Busana Harian yang Fleksibel

Selain penutup kepala, pria Arab Saudi juga identik dengan thobe atau tsaub. Pakaian ini berbentuk gamis panjang menjuntai hingga mata kaki, dengan potongan sederhana namun tetap elegan. Thobe biasanya hadir dalam warna putih saat musim panas agar lebih sejuk, sementara warna gelap dipakai saat musim dingin.

Detail khas thobe terletak pada kancing di bagian dada dan saku yang berada di sisi kanan, kiri, serta bagian depan. Bagi masyarakat Arab, thobe bukan hanya busana tradisional, tetapi juga pakaian sehari-hari yang menyesuaikan syariat dan iklim setempat.

Bhist: Jubah Kehormatan

Jika pernah melihat imam Masjidil Haram atau pejabat kerajaan mengenakan jubah besar yang dipakai di atas thobe, itulah yang disebut bhist atau mashlah. Jubah ini dibuat dari bahan mewah dengan detail sulaman emas di sisi kanan dan kiri.

Bhist tidak dikenakan sembarangan. Hanya orang dengan kedudukan tinggi seperti ulama besar, pejabat, atau bangsawan yang biasa mengenakannya dalam acara resmi. Warna yang umum dipakai antara lain putih, cokelat, dan hitam, dengan lapisan emas yang menambah kesan megah.

Deglah: Pakaian untuk Acara Khusus

Jenis pakaian adat lainnya adalah deglah. Sekilas, bentuknya mirip dengan thobe, tetapi memiliki variasi warna dan motif yang lebih beragam. Busana ini jarang digunakan dalam keseharian. Biasanya, deglah hanya dipakai pada acara festival budaya atau pertunjukan seni tradisional yang menampilkan tari khas Arab.

Dengan detail unik dan motif berbeda, deglah menegaskan bahwa pakaian bukan hanya sekadar busana, melainkan juga media ekspresi budaya yang dinamis.

Farwah: Jubah Hangat Musim Dingin

Arab Saudi yang identik dengan gurun panas juga memiliki musim dingin yang cukup ekstrem, terutama di wilayah utara. Untuk menghadapi suhu rendah, pria Saudi mengenakan farwah, yaitu jubah tebal menyerupai mantel dengan lapisan bulu pada bagian dalam maupun sisi-sisinya.

Dibandingkan bhist, farwah terasa jauh lebih berat karena dirancang khusus untuk memberi kehangatan. Pakaian ini kerap digunakan pada musim dingin dan menjadi simbol ketahanan sekaligus keanggunan dalam tradisi berpakaian masyarakat Arab Saudi.

Dengan ragam pakaian tradisional tersebut, pria Arab Saudi tidak hanya menampilkan gaya berpakaian yang khas, tetapi juga memperlihatkan bagaimana busana mampu mencerminkan identitas, kondisi geografis, serta nilai-nilai budaya. Dari simagh dan ghutrah di kepala hingga farwah yang melindungi tubuh dari dinginnya musim, setiap helai kain menyimpan makna yang tidak lekang oleh waktu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index