JAKARTA - Bayangkan sebuah panggung penuh warna, dengan dentingan musik tradisional mengalun, sementara penari berlenggok anggun menyampaikan cerita melalui gerakan mata, tangan, hingga hentakan kaki. Begitulah kesan pertama saat menyaksikan tarian klasik India. Bagi masyarakat India, menari bukan sekadar hiburan, melainkan ekspresi budaya, spiritual, sekaligus cara bercerita yang diwariskan turun-temurun.
India dikenal sebagai negeri yang kaya akan seni pertunjukan, dan tarian klasik menjadi salah satu warisan paling berharga. Setiap tarian memuat nilai filosofis, simbolisme religius, serta kisah-kisah dari epos besar seperti Ramayana dan Mahabharata. Yang menarik, tiap daerah di India memiliki tarian klasik dengan gaya, musik, dan kostum berbeda, sehingga memperlihatkan keragaman budaya yang luar biasa.
Saat ini terdapat tujuh tarian klasik India yang paling dikenal, antara lain Bharatanatyam dari Tamil Nadu, Kathak dari India Utara, Odissi dari Odisha, hingga Kathakali dari Kerala. Semuanya menyimpan cerita unik dan daya tarik tersendiri. Mari mengenalinya satu per satu.
Kathakali: Drama Tari dari Kerala
Kathakali berasal dari Kerala, India Selatan, dan dikenal sebagai seni drama tari yang menampilkan pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan. Pertunjukan ini begitu mencolok karena para penarinya mengenakan riasan wajah tebal berwarna-warni dan kostum besar yang megah.
Riasan wajah dalam Kathakali memiliki arti khusus: Satvik melambangkan para dewa, Rajasik untuk ksatria, dan Tamasik bagi tokoh jahat. Cerita yang dibawakan biasanya diambil dari epik Hindu, seperti Ramayana atau Mahabharata. Dengan gerakan mata, tangan, serta tubuh yang ekspresif, penari Kathakali mampu menyampaikan kisah penuh makna moral kepada penonton.
Kuchipudi: Luwes dan Dinamis dari Andhra Pradesh
Kuchipudi lahir di desa bernama Kuchipudi di Andhra Pradesh. Tarian ini berbeda karena selain menari, para penari juga bernyanyi dan berperan dalam drama, sehingga menyerupai sendratari. Gerakannya tampak luwes dan penuh energi, tetapi tetap elegan.
Pada mulanya, Kuchipudi dipentaskan di kuil sebagai bentuk persembahan. Kini, tarian ini berkembang menjadi salah satu seni pertunjukan India yang paling populer, terutama karena mampu memadukan tarian, musik, dan akting dalam satu panggung.
Bharatanatyam: Tarian Tertua dari Tamil Nadu
Bharatanatyam sering disebut sebagai tarian klasik India tertua, berusia lebih dari 2000 tahun. Awalnya ditarikan di kuil sebagai wujud pemujaan, tarian ini menekankan harmoni antara gerakan, musik, dan ekspresi wajah.
Pelatihan Bharatanatyam sangat ketat. Seorang penari harus berlatih bertahun-tahun di bawah bimbingan seorang guru yang disebut nattuwanar. Empat guru besar dari Tanjore, yang dikenal sebagai Kuartet Tanjore, berperan penting dalam membakukan struktur tarian Bharatanatyam seperti sekarang. Kostum warna-warni, hiasan kepala, serta gerakan ritmis membuat tarian ini tetap menjadi daya tarik hingga kini.
Mohiniyattam: Keanggunan dari Kerala
Berbeda dari Kathakali yang megah, Mohiniyattam dari Kerala tampil sederhana dan anggun. Gerakan tarian ini lembut, menggambarkan cinta serta pengabdian kepada para dewa. Nama “Mohini” merujuk pada sosok dewi cantik dalam mitologi Hindu.
Kostum penarinya berupa kain putih atau krem dengan aksen emas yang elegan. Riasannya pun natural, menonjolkan kelembutan ekspresi wajah. Gerakan dasar disebut Adavus, terdiri dari empat pola utama: Taganam, Jaganam, Dhaganam, dan Sammisram.
Kathak: Kisah dari Utara India
Kathak berasal dari kata Sanskerta katha yang berarti cerita. Sesuai namanya, tarian ini adalah seni bercerita lewat gerakan tubuh, musik, dan ekspresi wajah.
Ciri khas Kathak adalah gerakan kaki cepat yang disebut Tatkar, serta putaran anggun bernama Chakkar. Pada awalnya, Kathak digunakan untuk menggambarkan kisah religius, terutama tentang Krishna dan Radha. Namun, sejak masa Kesultanan Moghul, Kathak juga ditarikan di istana sebagai hiburan, membuatnya memadukan unsur Hindu dan Islam dalam gaya tarinya.
Odissi: Persembahan dari Odisha
Tarian Odissi lahir di Odisha sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Krishna. Para penarinya membawakan cerita mitologi Hindu, khususnya yang berkaitan dengan inkarnasi Dewa Vishnu.
Keunikan Odissi terletak pada teknik tribhanga, yaitu pembagian gerak tubuh menjadi tiga bagian: kepala, dada, dan pinggul. Gerakan harmonis ini menghasilkan kesan lentur dan elegan. Tidak heran, Odissi dianggap sebagai salah satu tarian klasik paling indah dan penuh spiritualitas.
Manipuri: Tarian Sakral dari Timur Laut
Manipuri berasal dari wilayah Manipur. Awalnya disebut jogai, tarian ini melambangkan pergerakan planet yang mengelilingi matahari. Inspirasi utamanya adalah kisah Ras Leela, tarian suci Krishna bersama Radha dan para gopi.
Tarian ini bersifat sakral dan lembut. Gerakannya melingkar, ritmis, dan penuh nuansa spiritual. Kostum penarinya biasanya menyerupai pakaian tradisional Manipur, dengan warna cerah dan hiasan khas.
Warisan Budaya yang Terus Hidup
Ketujuh tarian klasik India dari Bharatanatyam yang kuno hingga Manipuri yang sakral merupakan wujud nyata kekayaan budaya India. Setiap tarian tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media untuk menyampaikan cerita, ajaran moral, dan nilai spiritual.
Keindahan tarian klasik India terletak pada perpaduan gerakan tubuh, musik tradisional, dan makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Hingga kini, tarian-tarian tersebut terus dipelajari, diajarkan, dan dipentaskan, baik di India maupun di panggung dunia.
Melalui tarian, India menunjukkan bahwa seni adalah bahasa universal yang mampu melampaui ruang dan waktu.