Bursa

Bursa Asia Menguat Didukung Gencatan Tarif China AS Diperpanjang

Bursa Asia Menguat Didukung Gencatan Tarif China AS Diperpanjang
Bursa Asia Menguat Didukung Gencatan Tarif China AS Diperpanjang

JAKARTA - Kondisi pasar saham Asia menunjukkan optimisme baru setelah kabar perpanjangan gencatan tarif antara dua ekonomi terbesar dunia, China dan Amerika Serikat. Keputusan ini memberikan ruang bernafas bagi investor yang sempat resah atas ketegangan perdagangan, sehingga mayoritas indeks utama bursa Asia mengalami penguatan signifikan pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025.

Investor saham menyambut baik penangguhan tarif tambahan dan penundaan eskalasi perang dagang yang selama ini memicu ketidakpastian di pasar global. Namun, koreksi masih terjadi di beberapa pasar regional, seperti Korea Selatan, yang turut menjadi sorotan.

Pengaruh Perpanjangan Gencatan Tarif pada Bursa Asia

Data perdagangan pada Selasa, 12 Agustus 2025 menunjukkan mayoritas bursa utama Asia mencatat kenaikan. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,25% ke level 24.969,68, sementara indeks saham China CSI 300 naik 0,52% dan Shanghai Composite meningkat 0,50%. Pasar Jepang juga menunjukkan performa positif dengan Nikkei 225 melonjak 2,15% dan Topix bertambah 1,39%.

Sebaliknya, indeks Korea Selatan justru mengalami koreksi, dengan Kospi turun 0,53% dan Kosdaq melemah 0,57%. Pergerakan ini menjadi indikator adanya ketidakpastian tersisa meski suasana pasar secara umum lebih kondusif.

Keputusan China dan AS memperpanjang masa gencatan tarif selama 90 hari ini diharapkan memberi waktu kedua pihak untuk melanjutkan negosiasi tanpa tekanan eskalasi tarif baru. Presiden AS Donald Trump dan pemerintah China sama-sama menyatakan niat untuk mengatasi hambatan dagang, meski tarif sebesar 10% masih berlaku untuk beberapa produk impor.

Harapan dan Tantangan di Tengah Perang Dagang

Kebijakan menunda kenaikan tarif ini disambut sebagai kabar baik oleh pelaku pasar saham yang berharap stabilitas perdagangan dapat terjaga. Namun, kenyataan bahwa China masih mempertahankan tarif untuk sebagian barang impor menandakan bahwa tantangan perdagangan bilateral belum sepenuhnya tuntas.

Beijing juga menegaskan komitmennya untuk mengatasi hambatan non-tarif yang selama ini mengganggu akses produk AS ke pasar China. Langkah ini penting untuk meyakinkan investor bahwa negosiasi dagang tidak hanya soal tarif, tetapi juga soal regulasi dan kebijakan lain yang memengaruhi arus perdagangan.

Sementara itu, pelaku pasar tetap mencermati dinamika di bursa Korea Selatan sebagai refleksi risiko geopolitik dan ekonomi regional. Meski sebagian besar indeks Asia menguat, koreksi di pasar ini menjadi pengingat bahwa ketidakpastian global masih berpotensi memengaruhi pergerakan saham.

Ke depan, perhatian investor akan tertuju pada hasil negosiasi lanjutan selama masa perpanjangan gencatan tarif ini. Kabar positif dapat mendorong sentimen pasar lebih lanjut, sedangkan ketegangan yang berkepanjangan tetap menjadi risiko yang harus diwaspadai.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index