Film

Film La Tahzan Hadirkan Drama Rumah Tangga Sarat Pengkhianatan

Film La Tahzan Hadirkan Drama Rumah Tangga Sarat Pengkhianatan
Film La Tahzan Hadirkan Drama Rumah Tangga Sarat Pengkhianatan

JAKARTA - Ketika sebuah rumah tangga terlihat sempurna dari luar, tak ada yang menyangka bahwa badai bisa mengoyaknya dari dalam. Itulah yang berusaha dihadirkan Hanung Bramantyo lewat film terbarunya, La Tahzan, yang mengangkat kisah penuh gejolak antara cinta, kepercayaan, dan luka batin.

Drama ini berangkat dari kenyataan yang sering kali terjadi di sekitar kita, namun jarang diangkat secara jujur di layar lebar. Ceritanya berpusat pada kehidupan Alina, seorang istri yang harus menghadapi kenyataan pahit ketika orang yang ia percaya justru menusuknya dari belakang. Dengan alur emosional yang intens, film ini menuntun penonton untuk melihat bahwa pengkhianatan bukan hanya merusak pasangan, tapi juga seluruh sendi keluarga.

Kisah Rumah Tangga yang Terguncang

La Tahzan memperkenalkan Alina, diperankan oleh Marshanda, yang memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai jastiper demi fokus mengurus keluarga. Keputusan ini ia ambil demi memberikan waktu dan perhatian penuh kepada suami dan anaknya. Namun, kehidupan yang tampak harmonis itu perlahan berubah ketika Asih (Ariel Tatum), asisten rumah tangga yang ia percayai, masuk lebih jauh dalam lingkaran keluarganya.

Tanpa sepengetahuan Alina, sang suami Reza (Deva Mahenra) justru terlibat hubungan gelap dengan Asih. Perselingkuhan ini tidak terjadi dalam hitungan hari atau bulan, melainkan berlangsung selama tiga tahun. Titik puncak konflik terjadi ketika Asih hamil, memaksa semua pihak menghadapi kenyataan pahit yang selama ini disembunyikan.

Kehadiran orang ketiga ini memunculkan dilema besar bagi Alina. Ia harus memilih antara mencoba memaafkan demi mempertahankan keluarga, atau melepaskan demi harga diri dan masa depan yang lebih sehat secara emosional. Tak hanya itu, anak mereka pun ikut merasakan dampak dari hubungan yang retak ini, membuat ketegangan semakin memuncak.

Hanung Bramantyo meramu cerita ini dengan sentuhan emosional yang kuat, menghadirkan suasana yang membuat penonton ikut merasakan getirnya pengkhianatan dan beratnya keputusan yang harus diambil.

Dari Kisah Viral Menjadi Film Layar Lebar

Kisah La Tahzan bukan sekadar fiksi. Sumber ceritanya berasal dari kisah viral di TikTok karya Elizasifaa yang berhasil menarik perhatian jutaan penonton di media sosial. Kisah tersebut dinilai memiliki kekuatan cerita yang relevan dan emosional, sehingga MD Pictures bersama Hanung Bramantyo memutuskan untuk mengangkatnya ke layar lebar.

Dalam proses produksi, Hanung melakukan pemilihan pemeran dengan cermat. Deva Mahenra dipercaya membawakan peran Reza, sosok suami yang berada di pusat konflik. Marshanda dipilih memerankan Alina berkat kemampuannya menyampaikan emosi dengan tajam, sementara Ariel Tatum dipercaya menjadi Asih, karakter yang memicu badai dalam rumah tangga Alina.

Deretan pemeran pendukung seperti Asri Welas, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elma Theana, dan Benedictus Siregar ikut memberikan warna dalam cerita, menambah kedalaman pada konflik yang dibangun.

Perjalanan Produksi dan Jadwal Rilis

Awalnya, La Tahzan dijadwalkan tayang pada 28 Mei 2025. Namun, proses syuting yang memakan waktu lebih lama dari rencana serta kebutuhan pasca-produksi membuat jadwal tersebut mundur. Hanung dan tim produksi memilih untuk memberikan waktu lebih demi memastikan hasil akhir film benar-benar matang.

Keputusan itu akhirnya membawa film ini pada tanggal rilis baru, yaitu 14 Agustus 2025. Dengan durasi lebih dari 2 jam 20 menit, La Tahzan menjadi film terpanjang yang pernah diproduksi oleh MD Pictures. Durasi ini diyakini diperlukan untuk mengisahkan detail konflik dan perkembangan karakter dengan utuh, sehingga penonton bisa memahami kompleksitas perasaan yang dialami tokoh-tokohnya.

Makna Judul dan Pesan Moral

Judul La Tahzan diambil dari bahasa Arab yang berarti “jangan bersedih”, bersumber dari Surah At-Taubah ayat 40 dalam Al-Qur’an. Pemilihan judul ini mencerminkan perjalanan batin tokoh Alina yang harus menghadapi ujian berat dalam hidupnya.

Film ini tidak hanya menggambarkan pahitnya pengkhianatan, tetapi juga menegaskan pentingnya komunikasi, kejujuran, dan keberanian mengambil keputusan. Hanung ingin menyampaikan pesan bahwa meski kesedihan tak terelakkan, selalu ada kekuatan yang bisa ditemukan untuk melangkah maju.

Ekspektasi dan Daya Tarik Film

Dengan cerita yang dekat dengan realitas sosial, La Tahzan diharapkan dapat menarik penonton dari berbagai latar belakang. Hanung mengandalkan kekuatan akting para pemeran utama untuk menghidupkan karakter yang kompleks, serta sinematografi yang mendukung intensitas drama.

Alur cerita yang terinspirasi dari kisah nyata memberikan dimensi tambahan bagi penonton. Mereka bisa merasa terhubung karena situasi serupa mungkin terjadi di sekitar mereka, atau bahkan dialami sendiri.

Hanung menegaskan bahwa La Tahzan bukan hanya kisah perselingkuhan. Lebih dari itu, film ini adalah potret bagaimana sebuah keluarga mencoba bertahan ketika pondasi kepercayaan hancur. Ia berharap penonton dapat mengambil pelajaran bahwa setiap hubungan membutuhkan komunikasi yang sehat untuk bertahan.

Ketika akhirnya tayang pada 14 Agustus 2025, La Tahzan akan menjadi salah satu film drama keluarga yang paling dinantikan tahun ini. Bagi penonton yang mencari tontonan dengan emosi mendalam, cerita yang kuat, dan akting yang memikat, film ini layak masuk daftar wajib tonton.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index