JAKARTA - Pasar kripto memasuki pekan pertama Agustus 2025 dengan dinamika yang penuh tantangan. Ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif Amerika Serikat kembali menjadi faktor yang memengaruhi arah pergerakan harga, terutama setelah Presiden Donald Trump membuka kemungkinan serangan ke Iran. Meskipun tekanan ini sempat mengguncang pasar, banyak analis melihat fondasi kripto masih cukup kuat, terutama untuk Ethereum (ETH) yang terus menunjukkan potensi menuju $4.000 bahkan $4.800.
Tekanan Ekonomi dan Dampaknya pada Bitcoin
Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat memengaruhi psikologi pasar. Pesanan barang tahan lama Juni 2025 turun tajam sebesar 9,3%, sementara defisit neraca perdagangan mencapai $85,99 miliar. Di sisi ketenagakerjaan, laporan JOLTS memperlihatkan penurunan lowongan kerja menjadi 7,43 juta, namun ADP mencatat penambahan 104.000 pekerjaan di sektor swasta, menandakan pasar tenaga kerja masih tangguh. Pertumbuhan PDB AS di kuartal kedua 2025 mencapai 3,0% secara tahunan, memulihkan diri dari kontraksi sebelumnya.
Harga Bitcoin (BTC) sempat stabil sebelum akhirnya terkoreksi:
Tertinggi tercatat $119.418 pada 28 Juli 2025
30 Juli di sekitar $117.853, turun tipis 0,13%
3 Agustus menyentuh $112 ribu
Penurunan ini menandai fase konsolidasi panjang. Jika harga BTC menutup perdagangan di bawah $116 ribu, tekanan bearish jangka pendek bisa berlanjut. Koreksi juga dibarengi arus keluar ETF BTC, tanda kehati-hatian investor institusional. Meski begitu, proyeksi jangka panjang masih optimistis dengan target $140.000 pada akhir Agustus 2025.
ETH Tetap Kuat dan Altcoin Ikut Menguat
Ethereum (ETH) memperlihatkan ketahanan luar biasa di tengah gejolak:
Dibuka di kisaran $3.630 pada 24 Juli
Mencapai $3.864 pada 28 Juli
Stabil di $3.789 pada 30 Juli
Arus masuk ETF ETH spot yang mencapai $453 juta dalam satu hari di akhir Juli menjadi motor penguatan harga. Dalam enam minggu terakhir, ETF ETH mengakumulasi 1,6 juta ETH dan diproyeksikan dapat menembus $20 miliar setahun. Dari sisi teknikal, ETH berada di atas rata-rata pergerakan 100 dan 200 hari, dengan resistensi jangka pendek di $3.917. Jika tembus, ETH berpeluang menuju $4.000 hingga $4.800, bahkan beberapa prediksi ekstrem menyebut potensi $6.900 pada September.
Pasar altcoin juga menunjukkan pergerakan signifikan:
Conflux (CFX) melonjak 125% didorong upgrade jaringan dan peluncuran stablecoin
DIA naik 143% pasca peluncuran staking mainnet
UMA rebound 58% setelah ketidakpastian hukum
Tezos (XTZ) melesat 55,5% karena aktivitas whale dan kejelasan regulasi
BNB menembus $800 dan menjadi token bursa terbesar, melampaui SOL
Dominasi Bitcoin turun ke 61%, menandakan minat investor terhadap altcoin meningkat. Sektor memecoin dan altcoin kecil jadi pendorong utama, sedangkan koin privasi relatif melemah karena fokus investor beralih ke DeFi, NFT, dan Layer 1.
Dinamika ETF dan Regulasi
ETF Bitcoin dan Ethereum di AS mengalami arus keluar signifikan awal Agustus, membalik tren rekor inflow pada Juli. Dana BTC mencatatkan arus keluar gabungan $812,3 juta, sedangkan ETF ETH mengalami outflow $152,3 juta. Meski demikian, BlackRock tetap memimpin dalam kategori ini.
Sementara itu, Undang-Undang GENIUS yang baru disahkan memberi kepastian hukum untuk stablecoin dan membuka jalan bagi adopsi Web3. Tantangan kini terletak pada kesederhanaan infrastruktur agar lebih ramah pengguna.
Performa Aset Kripto Sepekan Terakhir
Aset dengan performa terbaik:
Conflux (CFX) +13,90%
Story (IP) +12,46%
Four (FORM) +11,86%
Toncoin (TON) +8,39%
Aset dengan performa terburuk:
Fartcoin (FARTCOIN) -30,36%
Bonk (BONK) -28,62%
Virtuals Protocol (VIRTUAL) -23,71%
Jupiter (JUP) -21,20%
Dengan kondisi pasar saat ini, kripto menunjukkan ketahanan meskipun diterpa ketidakpastian geopolitik dan tekanan ekonomi global. Bitcoin masih berada dalam fase konsolidasi, sementara Ethereum menyimpan potensi bullish yang kuat. Investor disarankan terus memantau level teknis penting dan perkembangan ETF, karena minggu-minggu mendatang bisa menjadi penentu arah tren pasar kripto.
