KPR

Mega Syariah Genjot KPR Syariah, Bidik Pertumbuhan 20 persen di 2025

Mega Syariah Genjot KPR Syariah, Bidik Pertumbuhan 20 persen di 2025
Mega Syariah Genjot KPR Syariah, Bidik Pertumbuhan 20 persen di 2025

JAKARTA - Lonjakan kebutuhan hunian di Indonesia terus mendorong perbankan untuk menghadirkan solusi pembiayaan yang mudah dan aman. Bank Mega Syariah menyiapkan strategi komprehensif untuk mendorong pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah, di tengah backlog rumah yang diperkirakan mencapai 15 juta unit pada 2025. Angka ini naik dari estimasi sebelumnya di kisaran 9,9 hingga 12 juta unit, yang menunjukkan pertumbuhan rumah tangga baru belum sebanding dengan ketersediaan hunian.

Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah, Raksa Jatnika Budi, menyampaikan bahwa pembiayaan KPR syariah hadir untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan kepastian bagi nasabah. “Skema pembiayaan ini menggunakan akad syariah dengan margin tetap dan angsuran yang konsisten sepanjang tenor, sehingga cash flow nasabah lebih stabil,” jelasnya.

Produk Flexi Home dan Strategi Pembiayaan Aman

Bank Mega Syariah menawarkan produk unggulan Flexi Home, yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat dalam memiliki hunian. Produk ini didukung kerja sama dengan lebih dari 190 pengembang terpercaya di seluruh Indonesia.

Melalui Flexi Home Extra, nasabah dapat memperoleh pembiayaan mulai Rp100 juta hingga Rp2 miliar dengan jaminan rumah yang dimiliki. Sementara itu, program Flexi Home Benefit Plus memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan take over pembiayaan dari bank lain, baik dengan maupun tanpa penambahan dana (top up), di luar fasilitas FLPP.

Hingga Juni 2025, total pembiayaan KPR Flexi Home yang disalurkan Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp342 miliar. Angka ini tumbuh 7,8% secara bulanan dan 18,2% secara year to date (ytd). Dari portofolio pembiayaan konsumer, Flexi Home menyumbang 67,16%. Sementara produk Flexi Sejahtera mencatat kontribusi 9,5% atau setara Rp48,8 miliar, naik 30,3% ytd.

Raksa menegaskan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan komitmen bank untuk memperluas pembiayaan ritel syariah, khususnya pada sektor perumahan. Tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah penyaluran, Bank Mega Syariah juga menjaga kualitas pembiayaan melalui segmentasi pasar yang lebih terarah, penyaluran berbasis agunan aman, serta penyempurnaan proses lewat digitalisasi.

Dorong Pertumbuhan Lebih dari 20% Tahun Ini

Selain penguatan produk, Mega Syariah memanfaatkan ekosistem CT Corp dan kerja sama dengan berbagai pengembang properti untuk meningkatkan penetrasi pasar KPR syariah. Digitalisasi proses pengajuan menjadi kunci agar nasabah semakin mudah mengakses pembiayaan tanpa harus melalui proses panjang yang merepotkan.

Dengan strategi tersebut, Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan KPR di atas 20% hingga akhir 2025. “Kami optimistis dapat terus mendorong pertumbuhan KPR syariah secara berkelanjutan dan menjaga kualitas pembiayaan tetap sehat di tengah dinamika industri keuangan nasional,” ujar Raksa.

Upaya ini juga menjadi bagian dari kontribusi Mega Syariah dalam menekan backlog perumahan nasional, sekaligus menyediakan pembiayaan berbasis syariah yang aman bagi masyarakat. Dengan kombinasi inovasi produk, kemitraan strategis, dan proses digital yang efisien, Mega Syariah berharap bisa menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung akses hunian layak di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index