JAKARTA - Nama Gabriel Batistuta selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah emas Serie A. Ketajaman dan insting golnya membuat dunia sepak bola terpukau, sekaligus menempatkannya sebagai salah satu penyerang paling mematikan pada masanya. Dari Fiorentina hingga AS Roma, Batistuta bukan hanya mencetak gol, tetapi juga meninggalkan warisan yang abadi di Italia dan kancah internasional.
Awal Karier dan Kebangkitan di Italia
Lahir pada 1 Februari 1969 di Avellaneda, Argentina, Batistuta mengawali karier di klub lokal seperti Newell's Old Boys dan Gimnasia y Esgrima sebelum mencuri perhatian di River Plate pada 1989. Ketajamannya sebagai penyerang muda membuatnya sukses meraih gelar liga domestik Argentina, namun sorotan dunia baru datang setelah ia pindah ke Serie A.
Pada 1991, Fiorentina resmi memboyong Batistuta ke Italia. Di klub inilah perjalanan legendanya dimulai. Dalam waktu singkat, ia berubah menjadi ikon klub dengan torehan gol demi gol yang mengembalikan Fiorentina ke persaingan papan atas dan kancah Eropa. Selama delapan musim, Batigol—julukan yang melekat padanya—mencetak lebih dari 150 gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub.
Prestasi puncak di Fiorentina datang dengan gelar Coppa Italia 1996 dan Supercoppa Italiana 1996 serta 1999, mengukuhkan statusnya sebagai simbol kebanggaan La Viola.
Kejayaan Bersama AS Roma
Pada 2000, Batistuta mengambil langkah berani pindah ke AS Roma yang sedang membangun skuad kompetitif. Hanya butuh sedikit waktu baginya untuk beradaptasi. Debutnya dengan gol langsung membuktikan bahwa naluri predatornya tetap tajam.
Musim 2000/2001 menjadi puncak pencapaian Batistuta di Serie A. Bersama Roma, ia akhirnya meraih gelar liga yang selama bertahun-tahun dikejarnya. Perannya sebagai mesin gol utama tidak hanya membuat Roma juara, tapi juga mengukuhkan dirinya sebagai salah satu striker terbaik di dunia.
Meski kerap diganggu cedera, kontribusinya di lapangan tetap signifikan. Loyalitas dan kerja kerasnya menjadi inspirasi bagi rekan setim dan penggemar.
Pahlawan Albiceleste di Panggung Dunia
Tak hanya bersinar di klub, Batistuta juga menjadi andalan Tim Nasional Argentina. Dengan 78 caps dan 54 gol internasional, ia tampil di tiga Piala Dunia (1994, 1998, 2002) dan menjadi pahlawan di Copa América 1993 yang dimenangkan Argentina.
Batistuta dikenal bukan hanya karena ketajaman di kotak penalti, tapi juga kemampuan mencetak gol dari berbagai situasi, termasuk tendangan bebas yang mematikan. Fisik tangguh, teknik tinggi, dan kecepatan membuatnya menjadi mimpi buruk bagi para bek lawan di Serie A dan kompetisi internasional.
Warisan Seorang Raja Gol
Setelah pensiun pada 2005, Batistuta tetap menjadi legenda hidup. Di Fiorentina dan Roma, namanya terus dikenang sebagai ikon dan inspirasi bagi generasi baru. Kini, ia aktif sebagai pengusaha, duta olahraga, dan terlibat dalam kegiatan amal di Argentina.
Warisan Batistuta bukan hanya catatan gol spektakuler, tapi juga dedikasi, keteguhan, dan loyalitasnya terhadap klub dan negaranya. Dari Avellaneda hingga panggung dunia, Batistuta membuktikan bahwa sepak bola adalah seni, dan ia adalah salah satu senimannya.