JAKARTA - Pulau Samosir di Sumatera Utara kini tak hanya dikenal karena keindahan Danau Toba. Lebih dari itu, kawasan ini sedang bertransformasi menjadi tujuan wisata religi yang mendunia berkat kehadiran Patung Yesus Kristus di Bukit Sibea-bea. Dengan ketinggian mencapai 61 meter dan pondasi sedalam 8 meter, patung tersebut dinobatkan sebagai yang tertinggi di dunia, mengungguli Patung Kristus Sang Penebus di Brasil yang sebelumnya dikenal sebagai ikon global.
Destinasi ini tidak hanya menarik bagi umat Kristen, tapi juga banyak dikunjungi wisatawan lintas agama yang ingin menikmati panorama dan atmosfer spiritual kawasan Bukit Sibea-bea. Dilengkapi dengan rumah doa, restoran, dan jalan utama yang menanjak, kawasan ini juga cocok sebagai rute olahraga ringan sembari menikmati alam terbuka.
Tempat Wisata Modern Bernuansa Spiritualitas dan Simbol Toleransi
Diresmikan pada September 2024, Patung Yesus Kristus ini telah menjadi magnet baru di Kabupaten Samosir. Pembangunannya sempat tertunda dari rencana awal pada Juni 2022 akibat pandemi. Menariknya, patung ini diberkati secara simbolis oleh mendiang Paus Fransiskus saat berkunjung ke Jakarta pada 6 September 2024, menambah nilai spiritual dari destinasi ini.
Meski tiket masuknya hanya Rp5.000, fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap. Pengunjung juga dapat mengakses lokasi ini melalui jalan darat dari Jalan Pangururan–Tele, dengan pemandangan langsung ke Danau Toba. Ke depan, pengembangan fasilitas seperti Dermaga Sibea-bea akan semakin meningkatkan aksesibilitas kawasan ini.
Kementerian PUPR bersama Pemkab Samosir turut membangun jalan berkelok yang mengitari Bukit Sibea-bea hingga ke tepi Danau Toba, yang kini menjadi salah satu spot foto favorit dan jalur wisata dengan panorama dramatis.
Tim dari Kementerian Pariwisata sempat berkunjung ke lokasi ini pada 24 Juli 2025, dan menemukan bahwa meskipun bukan akhir pekan, kawasan ini tetap ramai dikunjungi, bahkan oleh rombongan turis. Suasana sejuk pegunungan dan latar danau membuat setiap sudut Bukit Sibea-bea terasa fotogenik.
Akses dan Rekomendasi Waktu Berkunjung
Bagi wisatawan yang berangkat dari Medan, jarak tempuh ke lokasi sekitar 117 km atau sekitar 4,5 jam menggunakan mobil pribadi. Sebagai alternatif lebih praktis, bisa menggunakan penerbangan ke Bandara Silangit, yang kemudian dilanjutkan perjalanan darat selama kurang lebih 2 jam menuju Bukit Sibea-bea.
Meskipun kawasan ini dibuka 24 jam, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi hari atau menjelang senja. Cahaya matahari yang hangat dan langit yang cerah menciptakan suasana sakral dan tenang yang sangat cocok untuk refleksi atau sekadar menikmati keindahan panorama alam.
Bagi yang ingin tinggal lebih lama, tersedia berbagai penginapan mulai dari homestay sederhana hingga hotel nyaman. Karena tempat ini makin populer, disarankan melakukan reservasi lebih awal, terutama saat akhir pekan atau musim liburan.
Pembangunan Patung Yesus Kristus di Bukit Sibea-bea bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari upaya menjadikan kawasan Danau Toba sebagai simbol toleransi, spiritualitas, dan destinasi kelas dunia. Dengan dukungan fasilitas yang terus ditingkatkan, Pulau Samosir siap menyambut wisatawan dari berbagai penjuru, baik untuk berdoa, bersantai, maupun menjelajah keindahan alam dan budaya.