JAKARTA - Melakukan perawatan kulit sendiri di rumah menjadi pilihan banyak orang karena praktis dan ekonomis. Salah satu metode populer adalah facial peeling, yakni proses pengelupasan sel kulit mati untuk mendapatkan tampilan wajah yang lebih cerah dan segar. Namun, meski terlihat mudah, perawatan ini tak boleh dilakukan sembarangan. Tanpa pengetahuan yang benar, facial peeling bisa menimbulkan iritasi bahkan kerusakan kulit.
Dokter kecantikan Dwi Adiastuty dari Klinik Athena Palembang membagikan panduan aman seputar facial peeling yang bisa dilakukan di rumah dengan hasil optimal.
Bisa Dilakukan Mandiri, Tapi Harus Tahu Caranya
Menurut Dwi, facial peeling memang bisa dilakukan secara mandiri di rumah, asalkan dilakukan dengan benar. Prosedur ini pada dasarnya bertujuan membantu proses regenerasi kulit dengan mengangkat sel-sel kulit mati. Namun, cara aplikasinya harus sesuai agar tidak menimbulkan efek samping.
“Jika ingin melakukan facial peeling sendiri di rumah, bisa saja. Tapi harus memperhatikan beberapa hal agar hasilnya maksimal dan tidak merusak kulit,” ungkapnya.
Langkah awal yang penting sebelum menggunakan produk peeling adalah memastikan bahwa produk tersebut cocok dengan jenis kulit masing-masing. Uji sensitivitas atau patch test disarankan sebelum penggunaan.
“Sebelum memulai, bersihkan wajah terlebih dahulu lalu lakukan patch test pada area kecil kulit untuk memastikan tidak ada reaksi alergi,” jelas Dwi.
Jika tidak ada reaksi negatif seperti gatal, perih, atau kemerahan, maka perawatan bisa dilanjutkan. Namun, penggunaan produk tidak boleh sembarangan atau asal-asalan.
“Oleskan produk peeling secara merata, tapi hindari area sensitif seperti mata dan mulut. Setelah itu, bilas atau kelupas sesuai petunjuk produk, lalu jangan lupa gunakan pelembap dan sunscreen untuk perlindungan kulit,” tambahnya.
Ketahui Batasan dan Waktu yang Tepat
Tak hanya soal teknik, waktu dan kondisi kulit juga menjadi pertimbangan penting sebelum melakukan peeling. Dwi mengingatkan agar tidak memaksakan diri jika kondisi kulit sedang tidak prima.
“Hindari peeling jika kulit sedang iritasi, luka, atau terbakar matahari. Jangan juga gunakan produk retinol sebelum dan sesudah peeling. Bila sudah terbiasa pakai retinol, tunggu beberapa hari setelah peeling sebelum menggunakannya kembali,” sarannya.
Peeling juga tidak disarankan dilakukan terlalu sering. Frekuensi penggunaan ideal bergantung pada jenis produk dan jenis kulit, umumnya hanya satu hingga dua kali seminggu.
Selain itu, Dwi juga menyampaikan bahwa perawatan lanjutan usai peeling sangat penting. Kulit akan lebih sensitif setelah proses pengelupasan, sehingga membutuhkan perlindungan ekstra seperti pelembap dan tabir surya.
Konsultasi dengan Ahli Kecantikan Disarankan
Meski bisa dilakukan sendiri di rumah, Dwi menyarankan agar masyarakat yang belum terbiasa atau ragu sebaiknya datang langsung ke klinik kecantikan. Penanganan profesional akan meminimalkan risiko dan hasil yang didapat bisa lebih maksimal karena disesuaikan dengan kebutuhan kulit masing-masing.
“Sekarang banyak klinik kecantikan yang menyediakan layanan facial peeling yang aman, diawali dengan konsultasi bersama dokter untuk mengetahui jenis kulit dan tindakan paling tepat,” tutupnya.
Dengan edukasi yang tepat, facial peeling bukan lagi prosedur yang rumit dan menakutkan. Justru sebaliknya, perawatan ini bisa menjadi salah satu langkah menyenangkan dalam menjaga kecantikan dan kesehatan kulit wajah, asal dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan pemahaman.