Samsung

Samsung Exynos 2600 Muncul di Geekbench, Jadi Senjata Baru Galaxy S26

Samsung Exynos 2600 Muncul di Geekbench, Jadi Senjata Baru Galaxy S26
Samsung Exynos 2600 Muncul di Geekbench, Jadi Senjata Baru Galaxy S26

JAKARTA - Persaingan chipset flagship semakin memanas dengan kemunculan Exynos 2600 di platform benchmark Geekbench. Chipset buatan Samsung ini diprediksi akan menjadi motor utama di balik performa seri Galaxy S26, memperlihatkan kesiapan raksasa teknologi asal Korea Selatan untuk kembali menyaingi dominasi Snapdragon di lini premium.

Bocoran informasi dari Geekbench mengungkapkan bahwa Exynos 2600 membawa konfigurasi prosesor deca-core, atau sepuluh inti, dengan struktur 1+3+6. Ini menunjukkan Samsung masih mengandalkan formula serupa dengan Exynos 2500 namun dengan penyempurnaan pada kecepatan clock dan efisiensi kinerja.

Inti utamanya (prime core) bekerja pada kecepatan 3.55 GHz, didampingi oleh tiga inti performa di 2.96 GHz, serta enam inti efisiensi pada 2.46 GHz. Kombinasi ini bertujuan untuk menghadirkan keseimbangan antara kekuatan pemrosesan dan efisiensi daya, menjadikannya kandidat kuat untuk perangkat flagship generasi baru.

Grafis Lebih Mumpuni dan Skor Benchmark Menjanjikan

Di sisi grafis, Exynos 2600 disandingkan dengan GPU Xclipse 960, yang diharapkan dapat memberikan peningkatan signifikan dalam pengalaman visual, baik untuk gaming, video editing, maupun penggunaan multimedia lainnya. Perangkat pengujian yang digunakan adalah engineering unit Samsung yang menjalankan Android 16 dan dibekali RAM 12GB.

Dalam uji performa single-core di Geekbench, Exynos 2600 mencatatkan skor 2.155, sementara pada multi-core mencapai angka 7.788. Kendati ini masih merupakan hasil dari unit pengujian, bukan perangkat rilis resmi, namun memberikan gambaran awal akan potensi besar yang ditawarkan chipset ini. Bukan tidak mungkin, versi final dari Exynos 2600 akan memiliki performa yang lebih optimal ketika telah melewati tahap penyempurnaan produksi massal.

Siap Bersaing dengan Snapdragon, Andalan di Seri Galaxy S26

Tak hanya memberikan informasi teknis, laporan tersebut juga memuat perbandingan skor antara Exynos 2600, pendahulunya Exynos 2500, dan pesaing utamanya dari Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Elite. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa Snapdragon 8 Elite masih unggul dalam skor benchmark. Namun, Samsung tampaknya tidak gentar dan tetap percaya diri melanjutkan tradisi penggunaan dua chipset berbeda dalam satu lini produk.

Kabarnya, Samsung akan membagi penggunaan chipset pada lini Galaxy S26 mendatang. Exynos 2600 akan digunakan pada varian dasar Galaxy S26, sementara Snapdragon 8 Elite 2 akan menopang performa Galaxy S26 Ultra dan Galaxy S26 Edge. Strategi ini sejalan dengan langkah Samsung dalam beberapa tahun terakhir, yang menggunakan pendekatan berbeda untuk pasar global dan regional.

Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya Samsung untuk meningkatkan kemandirian teknologi sekaligus mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dalam urusan dapur pacu perangkatnya.

Tanda Komitmen Samsung Kembangkan Chipset Kompetitif

Kehadiran Exynos 2600 di Geekbench bukan hanya soal skor semata, melainkan juga menandai komitmen berkelanjutan dari Samsung dalam pengembangan chipset kompetitif yang mampu bersaing di pasar premium. Dengan spesifikasi yang disiapkan dan potensi peningkatan performa, Exynos 2600 digadang-gadang akan menjadi salah satu chipset terkuat yang pernah diproduksi Samsung.

Meskipun skor benchmark awal belum mengungguli kompetitor, namun kinerja keseluruhan dan integrasi dengan ekosistem Samsung akan menjadi kunci penting dalam menentukan posisi Exynos 2600 di pasar nantinya. Chipset ini akan memainkan peran strategis dalam keberhasilan lini Galaxy S26 yang direncanakan meluncur tahun depan.

Dengan munculnya bocoran ini, publik dan para penggemar teknologi kini menanti bagaimana Samsung akan mengemas Galaxy S26, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunaknya, guna menjawab ekspektasi pasar akan smartphone flagship masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index