Bursa

Bursa Asia Hijau, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Bursa Asia Hijau, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat
Bursa Asia Hijau, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

JAKARTA - Pasar keuangan dalam negeri dibuka positif pada perdagangan Kamis, 24 Juli 2025. Sentimen optimisme global turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan, seiring pergerakan bursa Asia yang kompak menghijau. Sementara itu, mata uang rupiah juga menunjukkan performa solid dengan menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

IHSG langsung melaju ke zona hijau sejak awal pembukaan. Indeks dibuka menguat 16 poin atau setara 0,21 persen ke posisi 7.485. Penguatan ini melanjutkan tren positif yang sudah mulai terbentuk sejak awal pekan.

Bursa Asia Kompak Menghijau

Seiring dengan penguatan IHSG, bursa saham utama di kawasan Asia juga menunjukkan tren positif. Beberapa indeks mencatat kenaikan signifikan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap outlook ekonomi kawasan dalam jangka pendek hingga menengah.

Berikut ini pergerakan indeks utama Asia per Kamis pagi:

Nikkei 225 (Jepang) naik 803,80 poin atau 1,95 persen ke level 41.975

Hang Seng (Hong Kong) naik 47,96 poin atau 0,19 persen ke 25.586

SSE Composite (China) naik 7,34 poin atau 0,21 persen ke 3.589

Straits Times (Singapura) naik 16,84 poin atau 0,40 persen ke 4.248

Kenaikan tersebut turut menjadi sinyal positif bagi pasar Indonesia. Arus modal asing yang masuk ke negara berkembang kembali meningkat, didorong oleh data ekonomi global yang relatif stabil serta ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga jangka pendek yang lebih longgar di beberapa negara maju.

Rupiah Kembali Menguat terhadap Dolar AS

Dari sisi pasar valuta asing, nilai tukar rupiah juga menunjukkan penguatan yang cukup solid. Mengutip data terkini pada pukul 08.55 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp 16.256 per dolar AS, menguat sebesar 37,50 poin atau sekitar 0,23 persen dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.

Penguatan ini terjadi seiring dengan turunnya indeks dolar AS yang mengindikasikan pelemahan greenback secara global. Hal ini dimanfaatkan oleh mata uang kawasan Asia, termasuk rupiah, untuk bergerak lebih stabil dan menunjukkan penguatan.

Stabilitas rupiah juga didukung oleh data neraca perdagangan Indonesia yang masih mencatat surplus, serta ekspektasi terhadap arus investasi langsung yang tetap kuat meski terdapat tekanan dari sisi eksternal.

Sentimen Investor Terjaga Positif

Pergerakan IHSG dan rupiah hari ini mencerminkan keyakinan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap positif, ditopang oleh fundamental makro yang relatif kuat. Kombinasi antara surplus neraca perdagangan, inflasi yang terjaga, serta ketahanan sektor perbankan membuat Indonesia dinilai cukup menarik di mata investor asing.

Kondisi regional yang kondusif turut memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi dengan prospek cerah di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menjadi faktor penting yang menjaga arus modal tetap mengalir ke pasar keuangan domestik.

Meski demikian, pelaku pasar tetap diimbau untuk memperhatikan potensi sentimen global yang masih bisa berubah sewaktu-waktu, termasuk perkembangan geopolitik, kebijakan suku bunga global, dan rilis data ekonomi besar seperti inflasi dan tenaga kerja dari Amerika Serikat maupun Tiongkok.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index