Film

Film Believe Hadirkan Aksi Perang Spektakuler di Layar Lebar

Film Believe Hadirkan Aksi Perang Spektakuler di Layar Lebar
Film Believe Hadirkan Aksi Perang Spektakuler di Layar Lebar

JAKARTA - Di tengah maraknya film horor dan komedi yang mendominasi layar lebar Indonesia, sebuah karya terbaru hadir menawarkan sesuatu yang berbeda. “Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” tampil dengan genre laga perang yang menegangkan, terinspirasi dari kisah nyata perjuangan prajurit dalam Operasi Seroja. Film ini tidak hanya menyuguhkan cerita yang emosional, namun juga menampilkan produksi kolosal dan adegan aksi yang digarap dengan serius.

Produksi Besar Demi Realisme

Keunikan film ini terletak pada pendekatannya terhadap adegan-adegan perang. Tim produksi benar-benar menekankan pada aspek keotentikan. Salah satunya adalah adegan ledakan yang dieksekusi secara nyata, bukan efek CGI semata. Sebanyak 22 titik ledakan hadir sepanjang film, dengan 13 di antaranya tergolong besar. Aksi tembak-menembak terjadi dalam delapan adegan, lengkap dengan empat perkelahian besar dan lebih dari 10 aksi fisik yang menegangkan.

Bahkan untuk menciptakan suasana medan tempur yang realistis, dua truk terguling dan terbakar dalam adegan pengejaran, dan satu truk militer Unimog diledakkan demi kebutuhan visual yang otentik. Tak hanya itu, dua kampung buatan berisi masing-masing sepuluh rumah dibangun dari nol hanya untuk kemudian dibakar demi adegan yang dramatis. Sebuah facade bangunan kantor gubernur pun dibangun sebagai latar dari kontak senjata.

Film ini mengambil lokasi syuting di 13 area berbeda, mulai dari hutan, kampung, hingga bangunan bersejarah. Hal ini menunjukkan komitmen tim produksi dalam menghadirkan skala cerita yang luas dan pengalaman visual yang imersif bagi penonton.

Satu Kali Kesempatan, Tanpa Ulang

Sutradara Arwin Tri Wardhana menjelaskan tantangan besar yang dihadapi dalam mengarahkan film ini. “Beberapa adegan tidak bisa kita ulang karena set-nya harus kita ledakkan sampai hancur. Jadi enggak mungkin kita bangun lagi untuk take ulang,” jelas Arwin. Artinya, seluruh kru dan pemain harus bekerja dengan akurasi tinggi.

Hal ini dirasakan langsung oleh para aktor. Wafda Saifan, pemeran Serka Dedi, menceritakan pengalaman syuting yang menegangkan. “Ada satu adegan di mana pengambilan gambar itu dilakukan secara tidak terputus, dan saya harus berlari di antara ledakan di kiri dan kanan saya. Jadi, saya tidak boleh salah. Bukan hanya karena pengambilannya hanya bisa satu kali, tapi saya juga tidak boleh lupa harus lari ke mana. Kalau salah arah, bisa-bisa malah kena efek ledakan,” ujar Wafda.

Pengamanan Ketat dalam Produksi

Meski mengusung banyak adegan ekstrem, tim produksi dari Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama tetap mengutamakan keselamatan semua pihak yang terlibat. Setiap pengambilan gambar, terutama yang melibatkan ledakan atau adegan fisik berat, selalu didampingi oleh tim medis. Selain itu, tim teknis bekerja dengan koordinasi tinggi untuk memastikan setiap aksi dilakukan secara aman namun tetap spektakuler.

Kebanggaan Baru Perfilman Indonesia

“Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” bukan hanya debut dari rumah produksi Bahagia Tanpa Drama, tetapi juga menjadi pembuktian bahwa film Indonesia bisa tampil megah dengan produksi setara film perang internasional. Film ini diproduseri oleh Celerina Judisari, disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, dan dibintangi oleh Ajil Ditto, Adinda Thomas, Wafda Saifan, Maudy Koesnaedi, serta Marthino Lio.

Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 24 Juli 2025. Dengan skala produksi yang luar biasa dan cerita yang menggugah, “Believe” diharapkan mampu membuka jalan baru bagi genre laga perang dalam industri film nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index