BNI

BNI Sekuritas Perkirakan IHSG Melemah ke 7.300

BNI Sekuritas Perkirakan IHSG Melemah ke 7.300
BNI Sekuritas Perkirakan IHSG Melemah ke 7.300

JAKARTA - Kondisi pasar saham Indonesia diperkirakan masih berada dalam tekanan, meski peluang rebound tetap terbuka. BNI Sekuritas menyoroti potensi koreksi lanjutan yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan memberikan pembaruan batas area pergerakan indeks.

Dalam riset terbarunya yang dirilis pada Rabu, 23 Juli 2025, analis dari BNI Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG akan menjelajah di kisaran 7.300 hingga 7.400 pada perdagangan hari itu. Perkiraan ini merefleksikan kewaspadaan terhadap tren pasar yang tengah mengalami konsolidasi.

“IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi ke 7.300 dulu. Jika kuat bertahan di area tersebut, masih akan kembali rebound melanjutkan pola uptrendnya,” ujar Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas.

Menurut Fanny, IHSG saat ini sedang menguji batas bawah tren naiknya. Ketahanan indeks pada level 7.300 dinilai penting untuk menjaga harapan penguatan kembali dalam beberapa sesi perdagangan mendatang.

Performa Bursa Global Campur Aduk

Sementara bursa domestik tengah mencari pijakan, kondisi berbeda terlihat di bursa Amerika Serikat. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 22 Juli 2025, ditandai dengan kinerja positif indeks utama.

S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru meskipun hanya naik tipis 0,06 persen. Dow Jones Industrial Average menguat 0,4 persen. Namun, indeks Nasdaq Composite mengalami tekanan dan melemah sebesar 0,39 persen.

Dari sisi regional, bursa saham utama Asia bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,11 persen, sedangkan Topix justru menguat 0,06 persen. Korea Selatan mengalami tekanan cukup dalam dengan indeks Kospi turun 1,27 persen dan Kosdaq melemah 1,06 persen.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen. Bursa Hong Kong mencatat penguatan 0,54 persen pada indeks Hang Seng, dan indeks Shanghai Composite China juga menguat 0,62 persen.

Enam Saham Ini Masuk Radar BNI Sekuritas

Dalam kondisi pasar yang dinamis seperti saat ini, BNI Sekuritas tetap memberikan rekomendasi saham yang dianggap menarik untuk dicermati. Fanny Suherman menyebutkan enam saham pilihan yang berpotensi mencatatkan pergerakan positif dalam waktu dekat, lengkap dengan strategi pembelian, cutloss, serta target harga terdekat.

Berikut adalah rincian enam saham tersebut:

BUMI (PT Bumi Resources Tbk)
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: 115–118
Cutloss: Di bawah 113
Target terdekat: 124–129

INET (PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk)
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: 294
Cutloss: Di bawah 284
Target terdekat: 304–318

TOBA (PT TBS Energi Utama Tbk)
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: 1.010–1.035
Cutloss: Di bawah 995
Target terdekat: 1.065–1.090

TOWR (PT Sarana Menara Nusantara Tbk)
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: 630–645
Cutloss: Di bawah 625
Target terdekat: 670–695

PGEO (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk)
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: 1.550–1.585
Cutloss: Di bawah 1.520
Target terdekat: 1.600–1.625

PANI (PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk)
Rekomendasi: Spec Buy
Area beli: 15.000–15.075
Cutloss: Di bawah 14.750
Target terdekat: 15.200–15.500

Strategi Spec Buy dalam rekomendasi ini menandakan bahwa saham-saham tersebut layak untuk dibeli secara selektif di area harga yang sudah ditentukan, dengan tetap memperhatikan batasan risiko (cutloss) dan potensi keuntungan jangka pendek.

Sentimen Luar dan Dalam Negeri Jadi Penentu

Arah pergerakan IHSG dalam jangka pendek sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar global maupun lokal. Penguatan bursa AS dan Asia sebagian besar menjadi penopang psikologis bagi pelaku pasar, meski tekanan dari sejumlah sektor tetap membayangi.

Investor dan pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan manajemen risiko, termasuk dengan memperhatikan level-level penting seperti yang telah disampaikan dalam analisis BNI Sekuritas.

Rekomendasi saham-saham pilihan juga diharapkan dapat membantu investor dalam menyusun strategi yang lebih terarah di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index