Hutama Karya

Hutama Karya Segera Terapkan Tarif Tol Padang Sicincin

Hutama Karya Segera Terapkan Tarif Tol Padang Sicincin
Hutama Karya Segera Terapkan Tarif Tol Padang Sicincin

JAKARTA - Setelah dua bulan difungsikan secara gratis, Tol Padang–Sicincin segera memasuki masa operasional berbayar. PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola jalan tol saat ini tengah menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat Sumatera Barat, menyusul penetapan tarif yang telah disahkan oleh pemerintah.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa ruas tol sepanjang 36 kilometer tersebut akan segera diberlakukan tarif resmi. Hal ini disampaikan langsung saat sesi sosialisasi di Kota Padang pada Senin, 22 Juli 2025.

“Dalam waktu dekat, Tol Padang–Sicincin akan diberlakukan tarif,” ungkap Adjib. Penetapan tarif ini mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 672/KPRT/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Seksi Padang–Sicincin yang diteken pada 16 Juli 2025.

Masa Gratis untuk Edukasi Pengguna Jalan Tol

Sebelumnya, sejak resmi dibuka pada 28 Mei 2025, jalan tol tersebut dioperasikan tanpa tarif sebagai bagian dari masa edukasi bagi masyarakat. Adjib menyebut masa ini digunakan untuk mengenalkan sistem jalan tol yang baru pertama kali hadir di Sumatera Barat.

“Karena ini merupakan tol pertama di Sumatera Barat, kami memanfaatkan masa bebas tarif untuk edukasi menyeluruh kepada pengguna jalan,” jelasnya.

Selama masa operasional gratis, Hutama Karya mengutamakan sosialisasi terkait penggunaan uang elektronik, tata cara berkendara yang aman di jalan tol, serta manfaat konektivitas yang ditawarkan oleh infrastruktur jalan tol.

“Selama masa operasional tanpa tarif, kami fokus memberikan edukasi tentang penggunaan uang elektronik, tata cara berkendara di jalan tol, serta manfaat keberadaan jalan tol bagi masyarakat,” lanjut Adjib.

Peran Strategis Tol Padang–Sicincin

Tol Padang–Sicincin merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), khususnya ruas Pekanbaru–Padang. Ruas ini digadang-gadang mampu mengurai kemacetan di jalur nasional yang selama ini padat, serta mempercepat konektivitas antarwilayah.

Kehadiran tol ini juga diharapkan bisa mendorong perkembangan ekonomi, khususnya distribusi logistik, pertumbuhan sektor pariwisata, hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di sepanjang koridor tol.

Tak hanya itu, Hutama Karya memastikan fasilitas di ruas tol ini telah memenuhi standar nasional. Fasilitas yang dimaksud mencakup gerbang tol otomatis, rambu dan marka jalan sesuai regulasi, serta armada patroli dan derek yang siaga selama 24 jam penuh.

Tanggapan Warga dan Harapan Sosialisasi Lebih Masif

Meski menyambut baik penerapan tarif, sebagian warga menilai informasi terkait hal ini masih kurang menjangkau masyarakat secara langsung. Salah seorang warga Kota Padang, Izul (32), menyebut dirinya belum menerima penjelasan langsung dari petugas, meski sudah beberapa kali melintasi tol tersebut.

“Saya sudah beberapa kali melintasi tol, tapi belum pernah ada petugas yang memberi informasi langsung soal tarif. Tahu-tahu sudah ramai di media,” ungkapnya.

Hal ini menjadi catatan tersendiri bagi pihak pengelola untuk meningkatkan sosialisasi di lapangan agar pengguna jalan lebih siap saat sistem berbayar resmi diberlakukan.

Tol Modern Pertama di Sumbar

Dengan segala fasilitas dan infrastruktur yang disediakan, Tol Padang–Sicincin menjadi tol modern pertama di Sumatera Barat. Keberadaannya diharapkan bisa mempercepat transformasi transportasi darat di provinsi tersebut, sekaligus meningkatkan efisiensi perjalanan antarwilayah.

Hutama Karya pun berkomitmen akan terus melakukan edukasi lanjutan ke masyarakat terkait teknis pembayaran tol dan manfaat jangka panjang dari penggunaan jalan bebas hambatan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index