Danantara

Danantara Perkuat Investasi Lewat Kerja Sama Global

Danantara Perkuat Investasi Lewat Kerja Sama Global
Danantara Perkuat Investasi Lewat Kerja Sama Global

JAKARTA - Penguatan investasi strategis nasional kian mendapat momentum baru. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) kini mengambil langkah proaktif melalui kemitraan internasional untuk mengamankan pendanaan berskala besar yang akan menopang proyek-proyek prioritas nasional.

Langkah ekspansi ini menandai peran sentral Danantara sebagai katalis transformasi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Dengan pendekatan strategis terhadap perbankan global, Danantara tidak hanya memperluas basis modalnya, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai lembaga pengelola aset negara yang kredibel di mata internasional.

Tambahan Dana Jumbo dari Perbankan Asing

CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa lembaganya diproyeksikan akan menerima suntikan pendanaan baru sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp162 triliun, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per 1 Juli 2025.

“Lembaga ini diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar US$10 miliar dari perbankan luar negeri,” ujar Rosan dalam keterangannya.

Dana tersebut berasal dari sejumlah bank internasional yang telah menunjukkan komitmen pendanaan terhadap proyek-proyek strategis yang tengah dijalankan. Ini bukan langkah awal bagi Danantara, karena sebelumnya lembaga ini juga telah berhasil mengamankan dana sebesar US$7 miliar melalui berbagai kerja sama investasi global, termasuk dengan Qatar, Rusia, China, dan Australia.

Menurut Rosan, aliran pendanaan tersebut mencerminkan keyakinan komunitas investor internasional terhadap stabilitas ekonomi Indonesia serta prospek jangka panjang dari proyek-proyek nasional yang sedang digenjot.

“Kita juga masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan pembiayaan baru,” tambahnya.

Orientasi Jangka Panjang dan Tata Kelola Global

Managing Director Global Relations and Governance Danantara, Mohamad Al-Arief, menekankan bahwa kerja sama yang dibangun oleh lembaganya tidak semata mengejar transaksi keuangan, melainkan mencakup prinsip tata kelola berstandar global.

“Bagi Danantara, setiap kemitraan bukan sekadar transaksi finansial, melainkan strategi membangun sistem pengelolaan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Fokus jangka panjang dan transparansi tata kelola menjadi fondasi utama dalam menjalin kemitraan dengan entitas global. Hal ini dilakukan agar setiap dana yang masuk benar-benar berkontribusi terhadap tujuan pembangunan nasional yang terukur dan berkelanjutan.

Saat ini, Danantara mengelola sebanyak 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan total nilai aset mencapai lebih dari US$1 triliun. Pengelolaan berskala besar ini mengharuskan lembaga memiliki mitra investasi yang tidak hanya kuat secara finansial, tetapi juga sejalan dalam visi pembangunan jangka panjang.

Dalam enam bulan pertama 2025, Danantara telah menjalin kolaborasi strategis dengan tiga sovereign wealth fund (SWF) utama dunia, yakni Qatar Investment Authority (QIA), Future Fund Australia, dan China Investment Corporation (CIC). Ketiganya tercatat memiliki peran penting dalam investasi global dan dikenal memiliki komitmen jangka panjang.

Kredit Jumbo Siap Dorong Proyek Prioritas

Sumber dari industri keuangan menyebut bahwa Danantara akan segera menarik US$3 miliar dari total fasilitas kredit jumbo sebesar US$10 miliar yang telah dikomitmenkan oleh lima bank asing ternama: DBS, HSBC, Natixis, Standard Chartered, dan UOB.

Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek strategis nasional, salah satunya adalah pembangunan pabrik Chlor Alkali–Ethylene Dichloride milik PT Chandra Asri Pacific Tbk yang bernilai sekitar US$800 juta.

Proyek ini masuk dalam daftar prioritas karena berkaitan dengan hilirisasi industri kimia dasar dan merupakan bagian dari upaya memperkuat struktur industri nasional dari hulu ke hilir.

Langkah Danantara ini tidak hanya mempertegas kemampuannya mengelola dan menarik investasi kelas dunia, tetapi juga menunjukkan arah transformasi ekonomi Indonesia yang semakin terstruktur melalui kolaborasi internasional.

Dengan tambahan pendanaan ini, Danantara memperlihatkan kemampuannya sebagai instrumen strategis dalam pengelolaan aset negara dan pendongkrak pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index