Bursa

Bursa Wall Street Melemah Tipis, Bursa Eropa Bergerak Datar

Bursa Wall Street Melemah Tipis, Bursa Eropa Bergerak Datar
Bursa Wall Street Melemah Tipis, Bursa Eropa Bergerak Datar

JAKARTA - Pergerakan pasar global pada akhir pekan ini menunjukkan dinamika yang kontras. Wall Street ditutup bervariasi, sementara bursa saham Eropa mengalami tekanan, terutama akibat pelemahan sektor kesehatan. Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Juli 2025 waktu setempat, tiga indeks utama di bursa Amerika Serikat menunjukkan pergerakan yang tidak seragam. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 tercatat melemah, sementara Nasdaq justru sedikit menguat.

Indeks Dow Jones tercatat turun 142,3 poin atau sekitar 0,32 persen menjadi 44.342,19. Sementara itu, indeks S&P 500 juga mengalami penurunan tipis, hanya 0,57 poin, dan berakhir di level 6.296,79. Sebaliknya, indeks komposit Nasdaq berhasil naik 10,01 poin atau sekitar 0,05 persen ke posisi 20.895,66.

Jika dilihat secara mingguan, Dow Jones melemah 0,07 persen. Sebaliknya, S&P 500 mencatat kenaikan sebesar 0,59 persen dan Nasdaq menguat hingga 1,51 persen.

Data Ekonomi dan Kinerja Emiten Pengaruhi Sentimen Pasar

Laporan ekonomi terbaru menunjukkan adanya penurunan dalam pembangunan rumah keluarga tunggal di Amerika Serikat pada bulan Juni. Aktivitas tersebut jatuh ke level terendah dalam 11 bulan terakhir, yang disebabkan oleh tingginya suku bunga hipotek serta ketidakpastian kondisi ekonomi. Hal ini memberi sinyal bahwa investasi perumahan berpotensi kembali mengalami kontraksi pada kuartal kedua tahun ini.

Di sisi lain, terdapat kabar positif dari sisi konsumsi. Sentimen konsumen di AS menunjukkan peningkatan pada Juli, seiring dengan ekspektasi inflasi yang terus menurun. Penurunan inflasi ini dinilai bisa memberi ruang bagi bank sentral AS, Federal Reserve, untuk mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Langkah penurunan suku bunga tersebut, jika terjadi, dapat membantu meringankan biaya pinjaman bagi konsumen dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Di tengah dinamika tersebut, sejumlah emiten mencatatkan penurunan harga saham, termasuk Netflix dan American Express. Saham Netflix tercatat anjlok 5 persen, sementara saham American Express melemah 2,3 persen.

Kenaikan harga emas di bursa berjangka turut mencerminkan kondisi pasar yang cenderung hati-hati. Harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 di COMEX New York Mercantile Exchange naik 0,4 persen menjadi US$3.358,3 per ons troy. Penguatan harga logam mulia ini terutama didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar AS, di mana indeks dolar tercatat turun 0,05 persen menjadi 98,46.

Bursa Eropa Tersendat, Sektor Kesehatan Jadi Penekan

Sementara itu, di kawasan Eropa, kinerja bursa saham cenderung stagnan dan berada dalam tekanan pada akhir pekan ini. Indeks STOXX 600 Eropa ditutup nyaris tanpa perubahan signifikan, meskipun terdapat pergerakan berbeda antar sektor.

Sektor kesehatan menjadi salah satu pemberat utama bagi pergerakan indeks, meskipun sektor minyak dan gas mengalami penguatan. Kombinasi ini membuat indeks secara keseluruhan berakhir datar.

Beberapa bursa utama di Eropa mencatat kinerja beragam. Indeks FTSE 100 di London menguat 19,48 poin atau sekitar 0,22 persen ke level 8.992,12. Namun, indeks Dax 30 di Frankfurt turun 81,42 poin atau sekitar 0,33 persen menjadi 24.289,51.

Sementara itu, indeks Ibex 35 di Madrid melemah tipis dengan penurunan 5,5 poin menjadi 13.989. Adapun indeks Cac 40 di Paris nyaris tidak bergerak, hanya naik 0,67 poin menjadi 7.822,67.

Dalam pasar mata uang, nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS menguat 0,27 persen ke posisi 1,3454 dolar per pound. Sedangkan terhadap euro, pound berada di kisaran 1,1551 euro per pound.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index