JAKARTA - Kekalahan atas Selandia Baru dalam laga kedua Grup A FIBA Women’s Asia Cup 2025 di Shenzhen menjadi momen penting bagi Timnas Basket Putri Indonesia. Pelatih Andrie Ekayana, yang akrab dipanggil Coach Yayan, menyatakan hasil tersebut menjadi pemicu semangat untuk bangkit. Fokus saat ini tidak hanya pada mengejar kemenangan, tetapi pada peningkatan kualitas pertahanan dan ritme permainan menghadapi tantangan berikutnya.
Menurut Coach Yayan, tekanan tinggi dari pemain selandia baru yang bertubuh besar dan agresif mampu menekan tim secara nyata. Faktor inilah yang kini menjadi prioritas perbaikan jelang pertandingan ketiga melawan Korea Selatan,.
“Kami menyadari masih banyak hal yang harus diperbaiki, terutama di sisi pertahanan dan pengaturan ritme permainan,” ungkapnya usai laga.
Memperkuat Pertahanan dan Transisi Serangan
Dua aspek utama yang menjadi sorotan adalah kualitas pertahanan dan efektivitas transisi serangan. Coach Yayan tidak hanya membaca situasi sebagai tantangan, tetapi juga peluang belajar dan berkembang.
(i) Pertahanan yang Lebih Solid
Coach Yayan menekankan perlunya formasi defensif yang terstruktur dan intensitas tekanan yang lebih tinggi, terutama menghadapi pemain lawan dengan postur besar. Tim akan fokus pada latihan switching, double-team, dan komunikasi aktif di lapangan.
(ii) Ritme dan Transisi Saat Menyerang
Permainan cepat saat mendapat peluang dan pengaturan alur serangan yang teratur menjadi prioritas selanjutnya. Teknik ball movement, pick-and-roll serta pemanfaatan fast break akan diperkuat agar bisa menghasilkan poin lebih konsisten sepanjang pertandingan.
Mental Siap Hadapi Laga Krusial
Lebih dari sekadar teknik dan strategi, Coach Yayan juga berbicara soal pemulihan mental dan kebugaran. Setelah kecewa atas hasil sebelumnya, tim dituntut agar tetap segar dan fokus menjelang pertandingan selanjutnya.
“Kami bertekad memaksimalkan waktu recovery dan mempersiapkan mental bertanding agar bisa tampil lebih optimal,” tambahnya.
Ini termasuk pola tidur, manajemen stres, motivasi, dan synergy antar pemain. Beban mental saat kalah harus diubah menjadi energi positif untuk bangkit bersama.
Place winning atau recovering from a tough loss bukan sekadar pembenahan teknik, tetapi adaptasi mental, strategi, dan kondisi fisik tim. Dengan pendekatan menyeluruh dari Coach Yayan, mulai dari pertahanan, ritme serangan, hingga pemulihan mental, Timnas Basket Putri Indonesia menunjukkan optimisme tinggi menjelang laga melawan Korea Selatan.
Tantangan berikutnya bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana tim mampu tampil lebih kuat, lebih solid, dan lebih siap bersaing di kancah Asia.