JAKARTA - Banyak orang berhenti berolahraga bukan karena kelelahan, melainkan karena merasa tidak menikmati aktivitasnya. Apakah kamu juga pernah merasakan hal yang sama? Rasa bosan saat berolahraga bisa jadi tanda bahwa jenis latihan yang kamu jalani belum cocok dengan kepribadianmu.
Penelitian terbaru menegaskan pentingnya menyesuaikan olahraga dengan karakter individu agar aktivitas fisik terasa menyenangkan dan membuat kita tetap konsisten. Menurut sebuah laporan dari The Washington Post, faktor utama berhentinya banyak orang dari olahraga adalah kurangnya rasa “enjoy” sejak awal.
Misalnya, seseorang yang berkepribadian ekstrovert yang senang bersosialisasi dan berinteraksi lebih bersemangat saat mengikuti kelas seperti Zumba, dance, atau latihan bersama teman. Sebaliknya, introvert yang cenderung menyukai kesendirian lebih nyaman melakukan olahraga seperti jogging, yoga, atau latihan ringan di rumah.
Studi dari University College London bahkan menunjukkan bahwa mencocokkan jenis olahraga dengan kepribadian bisa membuat seseorang lebih konsisten berlatih hingga tiga kali lipat. Jadi, kunci agar olahraga tak membosankan adalah mengenal diri sendiri dan memilih latihan yang tepat.
Sesuaikan Latihan dengan Tipe Kepribadianmu
Teori psikologi “Big Five Personality Traits” membagi kepribadian manusia dalam lima tipe utama: Openness (terbuka terhadap pengalaman baru), Conscientiousness (disiplin dan terorganisir), Extraversion (aktif dan suka sosial), Agreeableness (ramah dan mudah bergaul), dan Neuroticism (mudah cemas).
Orang dengan kepribadian Openness biasanya suka tantangan baru dan cocok untuk olahraga yang penuh variasi dan petualangan seperti wall climbing atau dance fusion. Mereka gemar mencoba hal-hal berbeda sehingga olahraga dengan variasi gerakan dan suasana baru sangat menyenangkan untuk tipe ini.
Sedangkan yang punya sifat Conscientiousness lebih cocok pada olahraga yang terstruktur dan terencana, misalnya angkat beban, pilates, atau lari. Disiplin dan ketertiban membuat mereka nyaman dengan rutinitas latihan yang jelas dan terukur.
Bagi yang berkepribadian Agreeableness ramah dan mudah bergaul olahraga yang melibatkan interaksi sosial cocok sekali. Aktivitas seperti bola voli, futsal, atau senam bersama komunitas membuat mereka betah dan makin semangat berolahraga.
Sementara itu, tipe Neuroticism, yang cenderung mudah merasa cemas, sebaiknya memilih olahraga yang menenangkan dan bisa membantu menjaga kesehatan mental, seperti yoga, berenang, atau jalan santai di alam terbuka. Latihan dengan suasana damai ini membantu mengurangi stres dan memberikan rasa nyaman.
Menurut Health.com, sebuah studi dengan 86 peserta membuktikan bahwa 72% dari mereka merasa lebih bahagia dan termotivasi ketika olahraga yang dilakukan disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Tidak hanya meningkatkan mood, jenis olahraga yang “nyambung” dengan karakter juga mempercepat hasil dan menurunkan stres selama latihan.
Cari “Jodoh” dalam Dunia Olahraga
Kalau selama ini kamu merasa malas olahraga atau cepat bosan, mungkin bukan karena kamu kurang semangat, melainkan karena belum menemukan olahraga yang cocok. Banyak orang justru merasa gagal karena mengikuti tren olahraga yang tidak sesuai dengan gaya hidup atau kepribadian mereka.
Contohnya, orang yang introvert dipaksa ikut CrossFit yang penuh dengan suasana ramai dan kompetitif, malah bisa menjadi stres dan tidak nyaman. Sebaliknya, orang yang ekstrovert mungkin justru menemukan energi saat berolahraga bersama banyak orang.
Oleh karena itu, sebelum mulai berolahraga secara rutin, penting untuk mengenali dulu siapa dirimu. Apakah kamu tipe yang suka tantangan dan hal baru, atau lebih butuh ketenangan dan suasana yang damai? Atau kamu justru mendapatkan semangat dengan berolahraga bersama banyak orang?
Kamu juga bisa memadukan olahraga dengan hobi dan minat yang kamu sukai. Misalnya, jika kamu suka musik, dance cardio bisa jadi pilihan tepat. Jika kamu gemar menikmati alam, hiking atau bersepeda di luar ruangan mungkin membuat latihan jadi lebih menyenangkan.
Intinya, olahraga bukan hanya soal membakar kalori dan berkeringat, tetapi juga tentang bagaimana kamu bisa menikmatinya dan konsisten menjalaninya. Dengan menyesuaikan olahraga sesuai kepribadian, kamu bisa menghindari rasa bosan dan menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian menyenangkan dari rutinitas harianmu.