Saham

6 Saham Layak Koleksi Ketika IHSG Koreksi Awal Pekan

6 Saham Layak Koleksi Ketika IHSG Koreksi Awal Pekan
6 Saham Layak Koleksi Ketika IHSG Koreksi Awal Pekan

JAKARTA - Awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan tipis saat pembukaan perdagangan. IHSG dibuka di posisi 7.130,53, namun hingga pukul 09.15 WIB turun ke level 6.987,32, setara dengan penurunan 36,17 poin atau 0,51 persen.

Di tengah kondisi ini, pasar mencatat 200 saham menguat, 262 saham melemah, dan 201 saham stagnan. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp2,35 triliun dengan volume perdagangan mencapai 2,63 miliar lembar saham. Kondisi tersebut mencerminkan pergerakan pasar yang cukup hati-hati di awal pekan.

Namun, pelemahan IHSG ini juga membuka peluang bagi investor untuk mulai mengoleksi saham-saham tertentu, terutama yang direkomendasikan sebagai potensi cuan jangka pendek di tengah konsolidasi pasar.

Peluang di Tengah Tekanan: 6 Saham Pilihan Hari Ini

Analis memperkirakan IHSG masih berpotensi terkoreksi, namun tetap akan menguji level support penting di area 7.000. Jika mampu bertahan di atas level ini, IHSG diperkirakan akan kembali menguat ke kisaran 7.100 hingga 7.200 dalam jangka menengah.

Dukungan teknikal menunjukkan level support IHSG berada di 6.950–7.000, sementara resistance-nya diperkirakan pada 7.080–7.100. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil naik 0,6 persen dan disertai aksi beli bersih asing senilai Rp399 miliar. Saham-saham yang menjadi incaran investor asing antara lain BMRI, BRIS, BBNI, BRPT, dan TLKM.

Meski demikian, rekomendasi untuk perdagangan hari ini difokuskan pada saham-saham dengan potensi pergerakan teknikal yang menarik, sebagai berikut:

BRMS

Area beli: Rp394–Rp400

Cutloss: di bawah Rp390

Target harga: Rp406–Rp414

PTRO

Area beli: Rp3.130–Rp3.170

Cutloss: di bawah Rp3.100

Target harga: Rp3.230–Rp3.300

PGEO

Area beli: Rp1.475–Rp1.490

Cutloss: di bawah Rp1.450

Target harga: Rp1.515–Rp1.550

ELSA

Area beli: Rp482–Rp486

Cutloss: di bawah Rp480

Target harga: Rp494–Rp500

RATU

Area beli: Rp7.050–Rp7.100

Cutloss: di bawah Rp7.000

Target harga: Rp7.250–Rp7.425

CBDK

Area beli: Rp5.925–Rp6.025

Cutloss: di bawah Rp5.850

Target harga: Rp6.125–Rp6.275

Keenam saham tersebut dipilih berdasarkan potensi teknikal jangka pendek dan spekulatif yang layak dicermati oleh para trader.

Faktor Global dan Sentimen Pasar

Kondisi pasar saham global saat ini turut memengaruhi arah IHSG. Di akhir pekan lalu, bursa utama Amerika Serikat ditutup melemah. Indeks S&P 500 tergelincir akibat penurunan saham-saham teknologi besar seperti Meta. Sentimen negatif dipicu oleh kebijakan baru Presiden AS yang kembali meningkatkan tarif perdagangan, kali ini terhadap Kanada.

Kebijakan tersebut meliputi tarif 35 persen untuk barang impor dari Kanada mulai bulan depan, serta rencana penerapan tarif 15–20 persen terhadap mitra dagang lainnya. Kebijakan ini menimbulkan ketidakpastian baru di pasar keuangan global.

Di sisi lain, indeks Dow Jones turun 0,63 persen, S&P 500 melemah 0,33 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,22 persen. Saham Nvidia menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau dengan kenaikan 0,5 persen.

Pasar Asia pun menunjukkan performa beragam. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,19 persen, sementara Topix menguat 0,39 persen. Kospi Korea Selatan turun 0,23 persen, tetapi Kosdaq justru naik 0,35 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 terkoreksi 0,11 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,46 persen dan Shanghai Composite nyaris tidak berubah.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa investor global sedang berhati-hati dalam mengambil posisi, seiring dengan ketidakpastian geopolitik dan arah kebijakan perdagangan internasional.

Strategi Menghadapi Volatilitas

Bagi investor domestik, pelemahan IHSG bisa menjadi momentum yang menarik untuk akumulasi saham-saham pilihan. Dengan strategi speculative buy dan disiplin dalam pengelolaan risiko seperti menetapkan cutloss dan target harga peluang untuk mencetak keuntungan jangka pendek masih terbuka lebar.

IHSG memang sedang bergerak di tengah ketidakpastian, tetapi bukan berarti kehilangan arah. Dengan membaca pergerakan teknikal dan mempertimbangkan dinamika global, investor tetap bisa memanfaatkan situasi ini untuk meraih peluang terbaik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index