JAKARTA - Memasuki perdagangan Senin, 14 Juli 2025, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan penguatan, dengan kenaikan Rp 5.000 per gram. Setelah stabil di level Rp 1.919.000 per gram, kini harga emas batangan Antam tercatat Rp 1.924.000 per gram. Kenaikan ini sekaligus mengangkat harga jual kembali (buyback) menjadi Rp 1.768.000 per gram, juga naik Rp 5.000 dari posisi sebelumnya.
Kenaikan harga emas ini memberi gambaran bahwa logam mulia masih diminati oleh investor dan kolektor di tengah dinamika pasar global yang terus bergolak.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
Harga emas Antam untuk berbagai pecahan tetap menjadi acuan penting bagi konsumen yang ingin berinvestasi atau membeli emas perhiasan. Berikut harga emas batangan terbaru yang tercatat hari ini:
0,5 gram: Rp 1.012.000
1 gram: Rp 1.924.000
2 gram: Rp 3.792.000
3 gram: Rp 5.668.000
5 gram: Rp 9.424.000
10 gram: Rp 18.770.000
25 gram: Rp 46.762.000
50 gram: Rp 93.405.000
100 gram: Rp 186.690.000
250 gram: Rp 466.337.000
500 gram: Rp 932.375.000
1.000 gram: Rp 1.864.600.000
Perlu diingat, pembelian emas batangan di atas Rp 10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk wajib pajak yang memiliki NPWP, dan 3 persen untuk yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini dipotong langsung saat transaksi buyback.
Harga tertinggi emas Antam tahun ini sempat mencapai Rp 2.016.000 per gram pada 22 April 2025, sementara harga buyback tertinggi menyentuh Rp 1.865.000 per gram.
Sentimen Global dan Dampaknya pada Harga Emas
Harga emas dunia yang juga menjadi penentu harga domestik terus bergerak dinamis. Menjelang akhir pekan ini, harga emas spot diperdagangkan di kisaran USD 3.350 per ons, mengalami kenaikan hampir 1% dalam sehari. Hal ini dipicu oleh kebijakan baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam perang dagang global yang menguncang pasar komoditas.
Sentimen pasar sempat tegang pada tenggat waktu 9 Juli, namun respons pasar cenderung tenang. Bahkan indeks saham S&P 500 sempat mencatat rekor tertinggi. Namun, perubahan rencana Trump yang memundurkan tenggat waktu menjadi 1 Agustus serta pengenaan tarif impor 50 persen untuk tembaga justru memicu reli besar di pasar logam industri.
Lonjakan harga tembaga dan perak menjadi sorotan, menarik investor dari emas menuju logam industri tersebut. Kondisi ini diperkirakan akan membatasi ruang kenaikan harga emas dalam waktu dekat, meski faktor geopolitik dan inflasi masih memberi dukungan pada harga emas.
Logam Industri Mencuri Perhatian Investor
Pasar tembaga mencatat kenaikan luar biasa sekitar 13% dalam sehari setelah pengumuman tarif impor oleh pemerintah AS. Lonjakan ini mendorong harga tembaga di Bursa New York jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Bursa Logam London, menyebabkan krisis likuiditas dan meningkatkan tekanan inflasi di Amerika Serikat.
Perak juga mengikuti tren positif dengan harga spot yang menembus USD 38 per ons, naik hampir 4% dalam sepekan. Analis menilai perak menjadi alternatif investasi menarik karena masih undervalued dibandingkan dengan emas dan platinum.
Meski begitu, analis memperkirakan emas tetap menjadi aset penting yang sulit tergantikan, terutama karena perannya dalam sistem moneter global. Namun, momentum pasar kini sedang condong ke logam industri yang dinilai lebih berpotensi mengalami pertumbuhan.
Naiknya harga emas Antam hari ini sebesar Rp 5.000 menunjukkan masih adanya permintaan kuat terhadap emas batangan di pasar domestik. Namun, perhatian investor mulai bergeser ke logam industri seperti tembaga dan perak yang tengah mengalami reli harga. Para pelaku pasar pun terus memantau perkembangan kebijakan dagang global dan kondisi ekonomi untuk menentukan strategi investasi selanjutnya.
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas hari ini, daftar harga terbaru di atas dapat menjadi referensi penting. Pastikan juga memperhatikan aturan perpajakan yang berlaku agar investasi berjalan lancar dan menguntungkan.