JAKARTA - Liverpool adalah salah satu klub paling bersejarah dan sukses di dunia sepak bola. Kesuksesan mereka tak lepas dari peran para pelatih legendaris yang membangun dan mempertahankan kejayaan The Reds selama puluhan tahun. Dari era klasik hingga era modern, Liverpool selalu diperkuat oleh sosok pelatih yang mampu membawa trofi dan prestise ke Anfield. Siapa saja pelatih paling sukses yang pernah melatih Liverpool? Berikut ulasannya.
Legenda yang Membawa Liverpool ke Puncak Dunia
Di antara deretan pelatih sukses Liverpool, Bob Paisley menempati posisi tertinggi. Dalam kurun waktu sembilan tahun (1974-1983), Paisley sukses mempersembahkan 20 gelar juara. Ia menggantikan pelatih legendaris Bill Shankly yang mengundurkan diri. Prestasi Paisley sangat luar biasa, termasuk tiga kali juara European Cup (sekarang Liga Champions), yang menempatkan Liverpool di jajaran klub elit dunia yang berhasil mempertahankan gelar juara secara beruntun.
Beberapa gelar penting yang diraih Paisley meliputi enam gelar liga Inggris, tiga European Cup, satu UEFA Super Cup, serta tiga Piala Liga Inggris. Keberhasilan ini bukan hanya soal banyaknya trofi, tapi juga kualitas tim dan dominasi Liverpool pada masanya. Paisley menunjukkan kehebatan dalam membangun tim yang solid dan adaptif di berbagai kompetisi.
Sebelum Paisley, Bill Shankly menjadi sosok yang tak kalah penting dalam sejarah Liverpool. Melatih sejak 1959 hingga 1974, Shankly membawa Liverpool kembali ke kasta tertinggi liga Inggris setelah sempat terdegradasi. Ia memenangkan 11 trofi termasuk tiga gelar liga, dua FA Cup, dan satu UEFA Cup. Shankly juga dikenal karena membangun fondasi klub dengan merekrut pemain-pemain legendaris dan membentuk budaya serta semangat juang Liverpool yang terkenal hingga kini.
Era Keemasan dan Kebangkitan Modern
Setelah era Shankly dan Paisley, Kenny Dalglish menjadi ikon Liverpool. Sebagai mantan pemain yang bertransformasi menjadi pelatih, Dalglish memimpin Liverpool selama dua periode, dengan masa jaya pada 1985-1991. Dalam periode tersebut, ia membawa Liverpool meraih sepuluh trofi domestik. Namun, Dalglish menghadapi tantangan besar karena Liverpool dilarang berkompetisi di level Eropa akibat tragedi Heysel.
Meski begitu, prestasi Dalglish di Inggris tetap luar biasa, dengan empat gelar liga dan dua FA Cup. Kepemimpinannya membawa stabilitas dan prestise di tengah situasi sulit. Dalglish juga kembali sebentar sebagai pelatih pada 2011-2012.
Kehadiran Jurgen Klopp sejak 2015 membawa angin segar bagi Liverpool yang sudah lama tanpa gelar liga Inggris. Klopp berhasil mengembalikan Liverpool ke puncak setelah puasa gelar selama tiga dekade. Di bawah komando Klopp, Liverpool meraih delapan trofi termasuk satu gelar Premier League dan satu Liga Champions.
Keberhasilan ini tak lepas dari kebijakan transfernya yang cermat, mendatangkan pemain kunci seperti Alisson Becker, Virgil van Dijk, dan Mohamed Salah yang mengangkat kualitas tim ke level dunia. Selain gelar liga dan Eropa, Klopp juga membawa Liverpool juara Piala Dunia Antarklub, UEFA Super Cup, dan Piala Liga Inggris.
Pelatih Pendobrak Generasi Baru
Gerard Houllier, pelatih asal Prancis, juga memainkan peran penting dalam periode transisi Liverpool pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Ia dipercaya memimpin selama enam tahun dan membawa enam trofi. Houllier dikenal karena membangun generasi baru pemain Liverpool dari akademi klub, seperti Steven Gerrard, Jamie Carragher, dan Michael Owen yang kelak menjadi ikon klub.
Beberapa trofi penting yang diraih Houllier termasuk FA Cup, UEFA Cup, UEFA Super Cup, dan Piala Liga Inggris. Kontribusinya sangat besar dalam menjaga tradisi prestasi Liverpool sekaligus mempersiapkan tim menghadapi era modern.
Liverpool memang telah melalui banyak fase dengan berbagai pelatih sukses yang membawa gelar dan kebanggaan. Mulai dari Shankly, Paisley, Dalglish, Houllier, hingga Klopp, masing-masing punya peran penting dalam mengukir sejarah dan kejayaan klub. Nama Jurgen Klopp tentu sudah tidak asing bagi penggemar modern, namun warisan pelatih legendaris terdahulu tetap menjadi fondasi kokoh bagi Liverpool yang kini berusaha terus bersinar di kancah sepak bola dunia.