UFC

Ilia Topuria dan Akhir Era Charles Oliveira di UFC Lightweight

Ilia Topuria dan Akhir Era Charles Oliveira di UFC Lightweight
Ilia Topuria dan Akhir Era Charles Oliveira di UFC Lightweight

JAKARTA - Dalam dunia UFC, setiap pertarungan bisa menjadi titik balik karier seorang atlet. Charles Oliveira, legenda submission yang telah lama dikenal sebagai salah satu petarung paling berbahaya di divisi lightweight, kini menghadapi kenyataan pahit setelah tersungkur di UFC 317. Kekalahan itu bukan hanya soal hasil pertandingan, tetapi juga menandai pergeseran kekuasaan di divisi yang selama ini ia kuasai.

Charles Oliveira: Sang Ahli Submission yang Pernah Mendominasi

Charles Oliveira memiliki reputasi sebagai petarung dengan submission terbanyak dalam sejarah UFC, dengan 20 kemenangan lewat kuncian di divisi lightweight. Gaya bertarungnya yang agresif memadukan low kicks dan overhand strike dengan teknik ground yang ikonik, menjadikannya lawan yang sangat sulit dihadapi.

Namun, perjalanan Oliveira dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan penurunan performa. Dengan rekor 2–2 dalam enam bulan terakhir, termasuk kekalahan KO dari Islam Makhachev di UFC 280, terlihat jelas bahwa usia dan cedera mulai mempengaruhi kualitasnya.

Meski demikian, Oliveira masih mendapat harapan dari para penggemar MMA untuk kembali bangkit, mengingat warisan besarnya sebagai pengoleksi submission terbanyak dan mantan juara kelas ringan serta featherweight. Kini, di usianya yang ke-35, Oliveira berada di persimpangan jalan yang menentukan masa depan kariernya apakah akan mengubah strategi, atau memutuskan pensiun dengan penuh kehormatan.

Ilia Topuria: Ancaman Baru di Puncak Divisi Lightweight

Kekalahan Oliveira di UFC 317 dari Ilia Topuria menjadi simbol berakhirnya era Oliveira di puncak divisi lightweight. Topuria, yang tampil dominan dan memperlihatkan kekuatan serta teknik luar biasa, menjadi wajah baru yang menguasai panggung utama divisi ini.

Dengan kepergian Oliveira sebagai penguasa lama, sorotan dunia MMA kini tertuju pada Topuria dan bagaimana ia akan memimpin divisi lightweight ke babak baru. Pergeseran kekuasaan ini tidak hanya menandai perubahan nama di puncak klasemen, tetapi juga membuka peluang dan tantangan baru bagi para petarung lainnya yang siap unjuk gigi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index