JAKARTA - Langkah Donald Trump dalam memperkuat kehadirannya di dunia kripto tampaknya semakin nyata. Melalui perusahaannya, Trump Media & Technology Group, mantan Presiden AS ini mengajukan rencana peluncuran dana kripto yang diperdagangkan di bursa (ETF) kepada Securities and Exchange Commission (SEC). Pengajuan ini menandai perkembangan terbaru dari ambisinya mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam bisnis dan jaringan politiknya.
Dalam dokumen yang diajukan ke SEC, Trump Media menjelaskan bahwa ETF tersebut akan difokuskan pada kripto unggulan atau yang dikenal dengan istilah “crypto blue chip”. Komposisi dana yang diajukan adalah 70% dalam Bitcoin, 15% Ethereum, 8% Solana, 5% XRP (Ripple), dan 2% Cronos (dari Crypto.com), di mana bursa tersebut juga bertindak sebagai kustodian digital ETF ini.
Langkah ini muncul setelah sebelumnya Trump Media mengumumkan rencana untuk ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum saja. Namun, belum dapat dipastikan apakah rencana ETF sebelumnya akan tetap dijalankan.
ETF berbasis kripto seperti ini memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap aset digital tanpa perlu membeli dan menyimpan kripto secara langsung. Sejak peluncuran ETF Bitcoin pertama di AS tahun lalu, jenis dana ini telah mengalami lonjakan popularitas.
Cuan Besar Trump dari Dunia Kripto
Terlepas dari langkah ETF, Trump juga telah membukukan keuntungan yang fantastis dari kripto dalam sembilan bulan terakhir. Berdasarkan laporan Forbes yang dirilis 5 Juni 2025, kekayaan Trump melonjak hingga USD 935 juta atau sekitar Rp15 triliun (kurs Rp16.258 per dolar AS) berkat aset digitalnya.
Total kekayaan bersih Trump kini diperkirakan mencapai USD 5,6 miliar, dan hampir separuhnya berasal dari kepemilikan aset kripto.
Sumber keuntungan tersebut sebagian besar berasal dari World Liberty Financial, sebuah platform kripto yang berafiliasi dengan Trump. Forbes mencatat bahwa platform ini mencetak laba lebih dari USD 390 juta dari penjualan token aslinya. Selain itu, Trump juga memperoleh keuntungan USD 315 juta dari memecoin bernama $TRUMP, yang dibuat menggunakan nama dan citra dirinya. Ia pun memiliki kepemilikan senilai USD 427 juta dalam bentuk memecoin tersebut.
Tak hanya itu, ada pula stablecoin USD1, yang merupakan stablecoin baru dari World Liberty Financial dengan nilai mencapai USD 60 juta, yang juga masuk dalam portofolio digital Trump.
Jika dihitung secara keseluruhan, total penghasilan pra-pajak dari kripto yang diperoleh Trump diperkirakan menyentuh angka USD 1,2 miliar, dan setelah dipotong pajak, tersisa sekitar USD 935 juta.
Peran besar dalam mendongkrak nilai aset tersebut datang dari acara eksklusif yang diadakan Trump pada 22 Mei 2025 di Trump National Golf Club, dekat Washington, D.C. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 220 investor besar dari komunitas $TRUMP memecoin, termasuk Justin Sun, pendiri blockchain Tron. Sun diketahui memegang memecoin Trump senilai USD 18 juta, dan secara keseluruhan telah menginvestasikan USD 93 juta ke berbagai proyek kripto yang berhubungan dengan Trump.
Kontroversi dan Kekhawatiran Etika
Meski sukses besar dari sisi bisnis, kiprah Trump di dunia kripto turut menimbulkan sejumlah kekhawatiran dari para pengamat dan legislator. Salah satu isu yang mencuat adalah potensi konflik kepentingan dan dugaan adanya celah bagi pengaruh asing melalui investasi dalam token digital, yang bisa digunakan untuk donasi kampanye secara terselubung.
Isu ini makin mengemuka karena belum adanya pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai aktivitas bisnis pribadi Trump, termasuk keterlibatannya dalam peluncuran stablecoin USD1 dan peluncuran berbagai aset kripto lainnya.
Penggunaan memecoin atau aset digital sebagai alat dukungan politik pun menjadi sorotan. Walaupun tidak ada regulasi federal yang secara tegas mengatur larangan semacam itu, beberapa anggota parlemen menyerukan pembuatan undang-undang baru guna memperjelas batasan kontribusi politik dalam bentuk kripto.
Pihak yang mendukung pendekatan Trump menilai langkah ini sebagai bentuk inovasi politik modern, di mana teknologi blockchain bisa menjadi alternatif baru dalam penggalangan dana kampanye, khususnya dari kalangan akar rumput. Mereka berpendapat bahwa dengan memecoin, pendukung kecil tetap dapat ikut menyumbang tanpa melalui sistem konvensional yang cenderung rumit dan mahal.
Namun begitu, para kritikus tetap menilai bahwa sistem ini rawan disalahgunakan dan bisa dimanfaatkan oleh pihak asing yang ingin menyusup ke dalam sistem politik AS tanpa jejak yang jelas. Dengan tidak adanya pengawasan ketat dalam aliran dana digital, kekhawatiran tentang sumber dana kampanye menjadi semakin valid.
Di tengah berbagai kontroversi ini, pengajuan ETF oleh Trump Media hanya menunjukkan bahwa ambisi kripto dari sang mantan presiden belum akan mereda dalam waktu dekat. Justru sebaliknya, tampaknya akan semakin agresif.