Bisnis

Metrodata Gaspol Jadi Pemain Utama di Bisnis Data dan AI Indonesia

Metrodata Gaspol Jadi Pemain Utama di Bisnis Data dan AI Indonesia
Metrodata Gaspol Jadi Pemain Utama di Bisnis Data dan AI Indonesia

JAKARTA - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) tengah mempercepat langkah untuk menjadi penguasa utama di sektor data dan artificial intelligence (AI) di Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Sebagai emiten teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah berada di jajaran top three pemain industri, Metrodata optimistis mampu mendongkrak posisi dengan strategi ekspansi dan inovasi berkelanjutan.

Presiden Direktur Metrodata, Susanto Djaja, menegaskan bahwa target besar ini sejalan dengan tren digitalisasi nasional yang makin masif dan kebutuhan korporasi akan solusi teknologi berbasis data. “Kami ingin memastikan bahwa dalam tiga tahun ke depan, unit data dan AI kami menjadi yang terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Transformasi yang didorong Metrodata ini mencerminkan perubahan fundamental dalam cara bisnis dan organisasi memanfaatkan data dan teknologi AI untuk memperkuat daya saing serta efisiensi operasional di tengah era digital.

Strategi Inovasi dan Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Metrodata memproyeksikan bisnis data dan AI akan terus tumbuh signifikan, terutama dengan bergesernya model pengadaan dari proyek besar sekali bayar menjadi pendapatan berulang berbasis cloud. Model recurring income ini dianggap lebih stabil dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kesehatan finansial perusahaan dalam jangka panjang.

Di bidang AI, Metrodata fokus pada pengembangan solusi yang mampu mengolah data perilaku konsumen untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat sasaran. Hingga kini, mereka telah menciptakan lebih dari 100 use case AI yang melibatkan teknologi machine learning, deep learning, dan generative AI, dengan dukungan sekitar 100 konsultan internal. Contohnya termasuk aplikasi demand forecasting untuk produk susu dan fashion, serta peningkatan efisiensi operasional di sektor telekomunikasi. Unit data dan AI Metrodata melaporkan pertumbuhan impresif antara 20-30% sampai saat ini.

Keunggulan kompetitif Metrodata terletak pada kemampuannya menyediakan berbagai platform dari banyak brand teknologi, sehingga menawarkan solusi one-stop shopping yang fleksibel dan lengkap. Ini menjadi nilai tambah dibandingkan kompetitor yang terbatas pada satu merek atau platform saja.

Dalam upaya memperkuat posisi, Metrodata juga membentuk joint venture dengan FPT Information System asal Vietnam, yaitu PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) yang sudah beroperasi sejak awal 2025. Fokus utama FMI adalah pengembangan solusi keamanan siber dan AI, serta pengembangan perangkat lunak yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Selain itu, anak usaha Metrodata, PT Mitra Integrasi Informatika (MII), meluncurkan Center of Excellence (CoE) bersama Confluent untuk memperkuat transformasi digital melalui data streaming real-time. CoE ini memanfaatkan teknologi Apache Kafka sebagai laboratorium eksperimen untuk berbagai industri di Indonesia, dengan aplikasi solusi mulai dari deteksi fraud real-time hingga visualisasi data operasional yang canggih.

Secara kinerja, Metrodata mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,5 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 9,2% secara tahunan, dengan laba bersih yang meningkat 4,3% menjadi Rp153,7 miliar. Pencapaian ini menunjukkan bahwa strategi perusahaan dalam mengakselerasi bisnis data dan AI telah berjalan efektif dan mendapat respons positif pasar.

Dengan langkah strategis dan inovasi berkelanjutan, Metrodata memantapkan diri sebagai salah satu pemain terdepan yang mampu menjawab tantangan digitalisasi nasional melalui pengembangan teknologi data dan AI yang tepat guna. Apakah Metrodata akan benar-benar menjadi yang terbesar di Indonesia? Waktu dan konsistensi eksekusi strategi akan menjadi kuncinya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index