JAKARTA - Saat kita sering mendengar diskusi soal pemain sepak bola Muslim, terutama saat Ramadan, ternyata kehadiran Muslim di kancah olahraga tak hanya terbatas di lapangan rumput. Di dunia UFC—Ultimate Fighting Championship—ada banyak petarung Muslim yang berprestasi dan punya cerita inspiratif. Tentu yang paling tersohor adalah Khabib Nurmagomedov, tetapi deretan petarung berikut membuktikan bahwa darah Muslim menebar pengaruh besar di oktagon. Berikut delapan nama yang wajib kamu kenal.
1. Sang Legenda Tak Terkalahkan – Khabib Nurmagomedov
Rekor sempurna 29–0 menjadikan Khabib ikon global UFC. Juara kelas ringan sejak April 2018, ia juga dikenal vokal soal iman dan budaya—gambar dirinya saat menunaikan ibadah haji 2025 sempat viral. Khabib membuka jalan bagi petarung Muslim dan membuktikan kombinasi antara skill, iman, dan integritas bisa menginspirasi jutaan orang.
2. Sang Penerus Prestasi – Islam Makhachev
Lahir dari Rusia dan murid Khabib, Islam Makhachev tampil di UFC sejak Oktober 2014, dengan rekor 27–1. Ia tak hanya mengalahkan rivalnya, tetapi juga melampaui rekor Khabib soal pertahanan gelar ringan (empat kali juara beruntun vs tiga kali). Di bio Instagram, ia menulis ayat Al-Qur’an “Maka, berlomba‑lombalah kamu dalam berbagai kebajikan” menegaskan spirit juang dan iman yang melekat padanya.
3. Pahlawan Tunadengar – Askar Askarov
Askarov bukan hanya petarung Muslim, tapi juga simbol keberanian. Meski pendengarannya hanya 20 persen, ia menjuarai Olimpiade Tuna Rungu 2017 dan kini mencatatkan 15 kemenangan dari 17 laga UFC. Sosial medianya pun ramai dengan dokumentasi umrah Maret 2025—menyiratkan dedikasi pada iman dalam setiap aspek kehidupan dan karier.
4. “The Nigerian Nightmare” – Kamaru Usman
Debut di Desember 2015, Usman meraih gelar kelas welter pada 2019 dengan mengalahkan Tyron Woodley, menjadikannya petarung Muslim berprestasi dari Nigeria. Rekornya 21–4 menegaskan kekuatannya di oktagon, sekaligus memberi inspirasi bagi atlet Afrika dan komunitas Muslim global.
5. Skill dan Iman Irak – Amir Albazi
Debut UFC pada Juli 2020, Albazi belum meraih sabuk, tetapi memenangkan gelar dari kompetisi seperti Ultimate Challenge MMA. Foto dirinya di Masjid Nabawi menegaskan jati diri Muslimnya dan menambah sisi spiritual dalam setiap pertandingannya.
6. Seni bela diri ala Rusia – Zabit Magomedsharipov
Petarung divisi featherweight ini meraih penghargaan “Performance of the Night” setelah menang di UFC Fight Night November 2017. Dengan rekor hanya 1–18 kekalahan, Magomedsharipov memadukan teknik dan gaya bertarung khas Rusia dengan nilai-nilai Islam yang tegas.
7. Lompatan dari M-1 ke UFC – Movsar Evloev
Sebelum bergabung UFC pada 2019, Movsar adalah juara interim bantamweight M-1 Global (2017). Debut UFC-nya di April 2019 berjalan lancar. Sebagai petarung Muslim, ia membuktikan bahwa karier bela diri bisa menjangkau prestasi internasional sembari memegang identitas spiritual.
8. Raja Light-Heavyweight – Magomed Ankalaev
Juara kelas ringan UFC sejak Maret 2025, Ankalaev mengalahkan Alex Pereira melalui keputusan mutlak juri. Sebelumnya, ia juga mengoleksi tiga gelar emas WMMAA dan tujuh medali emas di kejuaraan nasional Rusia. Sebagai petarung Muslim, ia jadi contoh sukses di divisi berat dan simbol komitmen di atas dan di luar oktagon.
Lebih dari Sekadar Petarung: Iman dan Karier
Delapan nama di atas menunjukkan bahwa atlet Muslim di UFC bukan hanya soal prestasi, tetapi juga membawa nilai spiritual, disiplin, dan dedikasi tinggi. Mereka menjadi panutan yang menginspirasi, bukan hanya di arena pertarungan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari—dengan ritual umrah, haji, dan pesan moral di bio media sosial.
Bagi penggemar UFC atau pemuda Muslim, kehadiran mereka membuka horizon: agama tak menghalangi prestasi olahraga. Iman justru bisa menjadi energi tambahan di panggung global.