JAKARTA - Di bawah kepemimpinan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A Purwantono, perusahaan terus berinovasi dengan menghadirkan konsep baru dalam pengembangan rest area di Indonesia. Melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), Jasa Marga tengah mematangkan proyek Travoy Hub fase dua dan tiga yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD). Proyek ini tidak sekadar tempat istirahat di jalan tol, tapi juga menjadi pusat ekonomi terpadu yang mengintegrasikan fasilitas kesehatan, lifestyle mall, dan konektivitas langsung dengan LRT Jabodebek.
Menurut Toll Road Corridor Operation General Manager PT JMRB, Dedy Hisar, meski proyek ini mulai disiapkan sejak 2023, akselerasi signifikan dilakukan sejak Rivan A Purwantono menjabat sebagai Dirut Jasa Marga. Travoy Hub hadir sebagai inovasi TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) pertama di Indonesia dengan konsep TOD yang berorientasi pada kemudahan akses dan keberlanjutan ekonomi.
Fase pertama Travoy Hub menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan tingkat okupansi mencapai 83%. Di dalamnya terdapat berbagai tenant populer seperti Solaria, HokBen, Zap Clinic, Simpang Raya, Brewijaya Coffee, serta sejumlah bank besar seperti BNI, BRI, dan Mandiri. Kehadiran tenant ini menjadikan Travoy Hub sebagai salah satu destinasi favorit bagi pengguna tol yang ingin beristirahat sekaligus berbelanja dan menikmati kuliner.
Fase Lanjutan dan Dampak Ekonomi bagi Jakarta Timur
Pada fase dua dan tiga, Travoy Hub dirancang untuk berkembang lebih besar dan lebih lengkap. Area komersial akan diperluas dengan konsep lifestyle mall modern yang menyuguhkan ruang terbuka hijau serta pembangunan Rumah Sakit Brawijaya sebagai fasilitas kesehatan unggulan. Meskipun masih dalam tahap konstruksi, sejumlah anchor tenant ternama seperti FunWorld dan Oh!Some sudah bergabung, menandakan kepercayaan pasar yang tinggi terhadap proyek ini.
Keunggulan utama Travoy Hub terletak pada integrasi unik antara rest area tol, pusat ritel, dan transportasi publik. Dengan akses langsung dari Rest Area KM 05 Tol Jagorawi, para pengguna jalan tol dapat dengan mudah singgah untuk beristirahat, makan, belanja, bahkan menjemput atau mengantar penumpang. Koneksi langsung dengan stasiun LRT Jabodebek menambah kemudahan mobilitas bagi warga urban yang ingin berpindah moda transportasi secara efisien.
“Travoy Hub ini terintegrasi langsung dengan TIP KM 05 Jagorawi, sehingga pengunjung yang masuk dari tol bisa singgah di Rest Area KM 05 dan melanjutkan aktivitas di Travoy Hub, baik hiburan, kuliner, maupun layanan kesehatan,” ujar Dedy.
Kehadiran pusat ekonomi terpadu ini juga merupakan langkah strategis Jasa Marga untuk menciptakan kawasan intermoda pertama di Indonesia yang menggabungkan TIP, area ritel modern, dan akses transportasi publik dalam satu lokasi terintegrasi. Model ini diharapkan menjadi pionir dalam pengembangan kawasan di sepanjang jaringan jalan tol nasional.
Dedy berharap Travoy Hub bisa menjadi destinasi baru yang tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Jakarta Timur. Dengan fasilitas lengkap dan lokasi strategis, Travoy Hub dirancang sebagai sarana utama yang menghubungkan kebutuhan transportasi, hiburan, perbelanjaan, dan kesehatan dalam satu tempat.
“Semoga Travoy Hub bisa menjadi destinasi baru bagi keluarga di kawasan Jakarta Timur sekaligus mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari,” tutup Dedy.
Lewat inovasi ini, PT Jasa Marga tidak hanya berfokus pada pembangunan jalan tol semata, tetapi juga menciptakan ekosistem pendukung yang mampu memperkuat ekonomi lokal dan memberikan nilai tambah bagi pengguna jalan tol serta masyarakat sekitar.