JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mendapatkan kontrak baru senilai Rp603,8 miliar. Kontrak tersebut untuk Paket F Pekerjaan Peningkatan Jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B, yang menjadi salah satu proyek vital dalam mendukung konektivitas dan pengembangan IKN.
Penandatanganan kontrak dilakukan di Kantor Otorita IKN (OIKN) dan diwakili oleh Zainal Abidin selaku SVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya sebagai Lead Kerja Sama Operasi (KSO). Pihak kontraktor berkolaborasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen XIII-2025 dari Satuan Kerja Otorita IKN, Almi Madhani. Acara ini turut disaksikan langsung oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio, serta jajaran direktur Hutama Karya dan BUMN karya lain.
Menurut Executive Vice President dan Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, proyek peningkatan jalan sepanjang sekitar 2,54 kilometer ini merupakan bagian integral dari masterplan transportasi IKN. “Dengan mengedepankan kualitas dan keberlanjutan, melalui proyek ini Hutama Karya berkomitmen memberikan manfaat jangka panjang bagi pengembangan Ibu Kota Nusantara,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 20 Juni 2025.
Proyek Paket F berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Pekerjaan konstruksi akan dilakukan oleh KSO antara Hutama Karya dan PT PP, dengan porsi Hutama Karya sebesar 55 persen. Target penyelesaian konstruksi adalah akhir Desember 2025.
Pembangunan jalan ini dibagi menjadi dua jalur utama dengan metode konstruksi berbeda. Jalur pertama (Row 36) dibangun dengan struktur beton keras berlapis aspal, masing-masing jalur selebar 12 meter. Sedangkan jalur kedua (Row 54) menggunakan konstruksi aspal fleksibel dengan lebar jalur 8,5 meter. Jalan ini akan menghubungkan area perbankan di kawasan strategis KIPP 1B, menjadi penghubung vital aktivitas bisnis dan pemerintahan di IKN.
“Selain tantangan teknis, kami harus menangani penimbunan tanah setinggi 10-12 meter. Untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah longsor, kami akan menggunakan teknologi geotekstil stabilisator khusus,” tambah Adjib.
Proyek ini juga diprediksi akan menyerap ratusan tenaga kerja lokal, sejalan dengan program Asta Cita poin 3 yang mengutamakan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Selain penyerapan tenaga kerja langsung, proyek juga diproyeksikan mendorong aktivitas ekonomi pendukung seperti peningkatan permintaan material alam, penyewaan alat berat, transportasi, dan logistik.
Selain itu, Hutama Karya berkomitmen menjalankan program kemitraan dengan masyarakat sekitar lokasi proyek. “Kami juga akan memberdayakan usaha lokal, misalnya dengan melibatkan catering dari masyarakat untuk mendukung kebutuhan konsumsi pekerja dan pegawai,” terang Adjib.
Kontrak proyek Paket F ini menambah deretan panjang proyek yang sedang dikerjakan Hutama Karya di IKN. Sebelumnya, perusahaan BUMN konstruksi ini tengah mengerjakan 11 proyek besar lain, seperti pembangunan Gedung Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2, Rusun ASN 2, Fasilitas Sisi Darat Bandara VVIP IKN, Rumah Sakit Vertikal IKN, Kawasan Masjid Negara, serta sejumlah infrastruktur jalan tol dan jembatan penting di sekitar kawasan IKN.
Adjib menegaskan, “Kehadiran jalan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran aktivitas ekonomi serta peningkatan investasi di kawasan Ibu Kota Nusantara, sekaligus memperkuat posisi Hutama Karya sebagai mitra terpercaya pemerintah dalam mendukung suksesnya pembangunan IKN.”
Dengan proyek-proyek strategis seperti ini, Hutama Karya semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu pilar utama dalam transformasi wilayah baru Ibu Kota Nusantara, memastikan pembangunan infrastruktur berjalan tepat waktu dan berkualitas.
