Wijaya Karya

Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp3,37 Triliun hingga Mei 2025

Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp3,37 Triliun hingga Mei 2025
Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp3,37 Triliun hingga Mei 2025

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), emiten BUMN di sektor konstruksi, mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,37 triliun hingga akhir Mei 2025. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 61,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp8,86 triliun.

Melansir laporan presentasi perusahaan, capaian kontrak baru WIKA tahun ini memang jauh lebih rendah, namun perusahaan terus fokus mengerjakan proyek-proyek strategis dengan nilai dan dampak sosial-ekonomi yang besar.

Proyek Strategis Pengendalian Banjir di Semarang

Salah satu proyek utama yang diraih WIKA pada tahun ini adalah pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Semarang, Jawa Tengah. Proyek ini menjadi bagian dari Sistem Pengendalian Banjir Tenggang–Sringin Paket I Tahap I yang ditargetkan selesai pada 2027.

Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito, menyatakan bahwa proyek tersebut akan memberikan kontribusi besar dalam pengurangan area rawan banjir hingga 2.500 hektare di wilayah Semarang dan sekitarnya.

“Di tengah tantangan iklim dan urbanisasi, kami percaya infrastruktur ketahanan banjir adalah investasi jangka panjang yang penting agar masyarakat dapat memiliki kualitas kehidupan yang baik,” ujar Agung.

Detail Pekerjaan dan Teknologi yang Digunakan

WIKA bertanggung jawab atas pembangunan rumah pompa tenggang baru dalam proyek pengendalian banjir tersebut. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan instalasi sistem pompa berkapasitas besar untuk menjaga aliran air dan mengurangi risiko banjir.

Terdapat dua rumah pompa yang menjadi fokus utama, yaitu Rumah Pompa Eksisting yang dilengkapi enam unit pompa dengan kapasitas 2.000 liter per detik, serta Rumah Pompa Baru yang terdiri dari empat unit pompa berkapasitas 10.000 liter per detik dan tiga unit pompa berkapasitas 1.000 liter per detik.

Dalam pelaksanaannya, WIKA menggunakan teknologi Axial Line Shaft Pump, yaitu pompa vertikal dengan mesin yang berada di atas bangunan. Teknologi ini dipilih karena lebih tahan terhadap air sungai dan limbah, serta memudahkan perawatan sekaligus menekan biaya operasional dalam jangka panjang.

Pengalaman Proyek Serupa

Proyek pengendalian banjir di Semarang bukanlah kali pertama bagi WIKA. Perusahaan sebelumnya telah mengerjakan sejumlah proyek pengendalian banjir besar seperti Pompa Banjir Sentiong di Jakarta, pengendalian banjir Kencing Drain di Jawa Tengah, Sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, serta proyek banjir Kedunglarangan di Jawa Timur.

Pengalaman ini memperkuat posisi WIKA sebagai pemain utama dalam pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Indonesia.

Penurunan Kontrak Baru dan Tantangan Industri Konstruksi

Meski mencatat penurunan nilai kontrak baru, Agung Budi Waskito menegaskan bahwa WIKA tetap optimistis dan terus fokus pada kualitas proyek serta efektivitas pengelolaan bisnis. Penurunan kontrak ini dipengaruhi oleh kondisi pasar yang menantang serta persaingan ketat di industri konstruksi.

“Penurunan ini memang terjadi, namun kami terus melakukan efisiensi dan fokus pada proyek yang memberikan dampak strategis dan nilai tambah jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.

Prospek dan Strategi WIKA ke Depan

WIKA berencana untuk terus memperkuat portofolio proyek infrastruktur publik yang memiliki dampak besar bagi ketahanan dan pembangunan wilayah, terutama proyek-proyek terkait mitigasi bencana dan pengendalian banjir di berbagai daerah.

Selain itu, perusahaan juga terus mengadopsi teknologi canggih dalam proses konstruksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil pekerjaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index