JAKARTA - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah resmi meluncurkan ajang lari tahunan Rupiah Borobudur Playon 2025 yang akan digelar pada 27 Juli 2025 di kawasan wisata cagar budaya Borobudur, Magelang. Pada tahun ketiga penyelenggaraannya, BI menargetkan jumlah peserta meningkat signifikan menjadi 4.000 pelari, naik dari 3.000 peserta pada tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa event ini tidak hanya bertujuan sebagai ajang olahraga dan rekreasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi sekaligus kampanye yang mendukung keberlanjutan ekonomi dan budaya.
“Borobudur Playon menjadi ajang edukasi cinta, bangga, dan paham rupiah bagi masyarakat. Selain itu, kami juga mengampanyekan sistem pembayaran digital serta pengendalian inflasi pangan melalui program Generasi Pengendalian Inflasi Pangan (Gen PIP),” ujar Rahmat.
Pemilihan lokasi Borobudur, menurut Rahmat, tidak terlepas dari nilai sejarah dan budaya yang terkandung di kawasan tersebut, yang merupakan warisan dari Kerajaan Mataram Hindu-Buddha. Selain itu, Borobudur Playon juga terintegrasi dengan aplikasi wisata tematik digital bernama Jasirah, yang mempermudah wisatawan mengakses informasi lokasi dan aktivitas selama acara.
Rute Lari dan Harga Tiket
Rupiah Borobudur Playon 2025 menyediakan dua kategori rute lari, yaitu jarak 5 kilometer dan 10 kilometer. Peserta dapat memilih sesuai kemampuan dengan tiket pendaftaran yang dibanderol Rp175.000 untuk kategori 5K dan Rp225.000 untuk 10K. Sistem pendaftaran yang diterapkan berupa donasi, dimana seluruh hasil dana pendaftaran akan disalurkan langsung untuk masyarakat desa sekitar Borobudur.
Rahmat menjelaskan, “Dana dari pendaftaran akan difokuskan untuk membantu kebutuhan masyarakat desa di sekitar Borobudur, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan mendesak lainnya.”
Dukungan UMKM Lokal
Sebagai bagian dari mendorong perekonomian lokal, BI juga melibatkan pelaku UMKM setempat dalam event ini. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah akan mengisi area kuliner dan pameran produk unggulan di sekitar garis finish. Rahmat menambahkan, “Kami mengajak 70% UMKM yang ditampilkan dalam acara ini berasal dari sekitar Kabupaten Magelang. Ini sekaligus menjadi kesempatan mereka untuk mempromosikan produk lokal kepada pengunjung dan peserta.”
Lokasi start rute lari diperkirakan berada di sekitar Taman Lumbini, sedangkan garis finish berada di Taman Beringin, dua lokasi strategis yang sudah ramai penginapan sejak jauh hari, mengantisipasi membludaknya peserta dan wisatawan.
Pendaftaran dan Informasi
Pendaftaran Rupiah Borobudur Playon 2025 sudah dibuka mulai hari ini pukul 09.00 WIB dan dapat diakses melalui situs resmi di www.rupiahborobudurplayon.run. Panitia mengimbau agar peserta segera mendaftar mengingat kuota yang terbatas dan antusiasme yang sangat tinggi.
Dukungan Pemerintah Daerah
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan sport tourism seperti Rupiah Borobudur Playon. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mendorong gaya hidup sehat di tengah masyarakat, tapi juga menjadi momentum penting dalam mengenalkan potensi wisata daerah yang kaya akan budaya dan sejarah.
“Rupiah Borobudur Playon menjadi salah satu promosi destinasi unggulan Jawa Tengah. Kegiatan ini adalah strategi efektif untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara, sekaligus mengangkat ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan UMKM,” ujar Sumarno.
Rupiah Borobudur Playon 2025 bukan sekadar ajang lari, melainkan perwujudan sinergi antara edukasi ekonomi, pelestarian budaya, dan pengembangan potensi wisata sekaligus penguatan ekonomi masyarakat lokal. Dengan target 4.000 peserta, diharapkan event ini dapat terus memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Jawa Tengah, khususnya masyarakat sekitar Borobudur.
