JAKARTA - PT Jasa Marga Tollroad (JMT) melakukan peningkatan layanan infrastruktur jalan melalui proyek perbaikan perkerasan di ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Selasa, 10 Juni hingga Jumat, 13 Juni 2025, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan pemerintah serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Kegiatan perbaikan ini, meskipun penting untuk jangka panjang, sempat menyebabkan kemacetan di beberapa titik, terutama pada hari Rabu, 11 Juni 2025, saat volume kendaraan meningkat pada jam sibuk.
Fokus Peningkatan Kualitas Jalan Tol
Menurut keterangan resmi dari manajemen PT Jasa Marga Tollroad, pekerjaan yang sedang berlangsung merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat pengguna jalan tol. Ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi menjadi prioritas karena tingginya intensitas lalu lintas di kedua jalur tersebut.
“Pekerjaan ini dilakukan guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara serta menjaga kualitas jalan tol sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal,” ujar perwakilan Jasa Marga Tollroad.
Dalam pelaksanaannya, pekerjaan difokuskan pada titik-titik yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Penanganan dilakukan dengan metode rigid pavement dan overlay aspal guna memastikan daya tahan jalan dalam jangka panjang.
Kemacetan Tidak Terhindarkan, Tapi Terkendali
Selama masa pekerjaan berlangsung, beberapa titik di ruas tol mengalami penyempitan lajur, yang menyebabkan perlambatan arus kendaraan. Kondisi ini sempat memunculkan antrean panjang ratusan kendaraan, terutama di wilayah perbatasan Purwakarta dan Bandung Barat.
Meski demikian, pihak Jasa Marga menyiagakan petugas lalu lintas dan pengatur arus di lapangan untuk mengurai kepadatan.
“Memang sempat macet panjang, tapi setidaknya ada petugas yang membantu mengatur arah dan memberi informasi. Jadi walau tersendat, tetap terkendali,” kata Iszol, salah seorang pengendara yang melintasi Tol Cipularang pada Rabu siang.
Iszol juga menyatakan apresiasinya terhadap langkah Jasa Marga Tollroad yang dinilainya sebagai bentuk kepedulian terhadap kenyamanan pengguna jalan. “Macet juga demi kenyamanan,” ujarnya singkat.
Langkah Antisipatif Jasa Marga
Sebagai upaya meminimalkan dampak terhadap pengguna jalan, Jasa Marga Tollroad telah menyusun jadwal pekerjaan secara bertahap dan mengutamakan jam-jam non-puncak. Selain itu, informasi mengenai pengerjaan jalan dan potensi kepadatan lalu lintas terus disampaikan melalui berbagai kanal resmi, termasuk media sosial, aplikasi real-time, serta papan informasi digital di sepanjang ruas tol.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses perbaikan berlangsung. Ini adalah bagian dari pemeliharaan berkala untuk memastikan standar jalan tol tetap optimal,” jelas tim operasional JMT dalam keterangannya.
SPM sebagai Tolak Ukur Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah acuan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memastikan seluruh ruas tol yang dikelola badan usaha jalan tol memenuhi kualitas layanan tertentu. Aspek SPM mencakup kondisi jalan, waktu tempuh, kecepatan rata-rata, pelayanan terhadap kecelakaan, hingga kebersihan dan kenyamanan rest area.
Dengan menjaga SPM, Jasa Marga Tollroad memastikan pengguna jalan tidak hanya menikmati jalur bebas hambatan, tetapi juga merasakan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.
Imbauan kepada Pengguna Jalan
PT Jasa Marga Tollroad mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu memperhatikan informasi lalu lintas terkini, mengatur waktu perjalanan, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Pengguna jalan juga disarankan menggunakan aplikasi navigasi berbasis real-time untuk mendapatkan rute alternatif bila terjadi kepadatan parah.
“Keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan adalah prioritas kami. Kami berharap pengguna dapat bersabar selama masa perbaikan berlangsung,” tutup pernyataan dari JMT.
Perbaikan perkerasan jalan di ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi merupakan langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab Jasa Marga Tollroad dalam memenuhi standar pelayanan nasional. Meski berdampak pada kelancaran lalu lintas dalam jangka pendek, proyek ini diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Dengan sinergi antara pengelola jalan tol dan kesadaran pengguna jalan, proses peningkatan layanan dapat berlangsung aman, tertib, dan memberikan hasil maksimal sesuai harapan seluruh pihak.