WIjaya Karya

Wijaya Karya Raup Kontrak Baru Rp 3 Triliun hingga April 2025, Fokus Selesaikan Proyek Strategis Nasional

Wijaya Karya Raup Kontrak Baru Rp 3 Triliun hingga April 2025, Fokus Selesaikan Proyek Strategis Nasional
Wijaya Karya Raup Kontrak Baru Rp 3 Triliun hingga April 2025, Fokus Selesaikan Proyek Strategis Nasional

JAKARTA - Wijaya Karya Tbk (WIKA), salah satu perusahaan konstruksi BUMN, berhasil membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 3 triliun hingga April 2025. Capaian ini menunjukkan bahwa WIKA tetap aktif dalam proyek pembangunan nasional, meskipun perusahaan masih menjalani proses restrukturisasi dan penyehatan keuangan.

Sekretaris Perusahaan WIKA, Emin, menegaskan bahwa perusahaan tetap memprioritaskan keberlanjutan proyek-proyek strategis meski berada dalam masa pemulihan keuangan. “Kami fokus pada penyelesaian proyek-proyek multiyears dan strategis di sektor transportasi, air, pelabuhan, gedung, energi, dan industri,” ungkap Emin dalam keterangannya.

Kontrak Baru Naik Dibandingkan Maret, Tapi Turun dari Tahun Lalu

Raihan kontrak baru sebesar Rp 3 triliun per April 2025 menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Sebagai perbandingan, hingga Maret 2025, WIKA mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 2,16 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai kontrak baru tersebut mengalami penurunan. Pada April 2024, WIKA sempat mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 5,68 triliun.

Kondisi ini menggambarkan bahwa meskipun perusahaan sedang melakukan perbaikan internal dan konsolidasi keuangan, aktivitas operasional tetap berjalan dan terus menyumbang terhadap agenda pembangunan nasional.

Peran Penting Proyek Multiyears dan PSN

WIKA saat ini tengah fokus menyelesaikan berbagai proyek multiyears yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai sektor infrastruktur seperti transportasi (jalan, jembatan, kereta api), pengelolaan air bersih, pelabuhan, hingga pembangunan gedung-gedung pemerintah dan energi.

Proyek yang masuk dalam kategori PSN memiliki arti penting tidak hanya bagi reputasi perusahaan, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Indonesia. Dalam konteks inilah, kontribusi WIKA dinilai strategis untuk mempercepat implementasi visi pembangunan jangka panjang pemerintah.

“Ini akan menjadi dukungan positif bagi percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) eksisting yang tengah digarap perseroan,” tambah Emin.

Dorongan dari Kementerian Pekerjaan Umum

Emin juga menjelaskan bahwa potensi peningkatan nilai kontrak baru ke depan sangat terbuka, seiring adanya penambahan pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tahun ini, Kementerian PUPR mendapat tambahan anggaran signifikan, dari sebelumnya Rp 50,48 triliun menjadi Rp 73,68 triliun.

Tambahan anggaran tersebut diproyeksikan akan mengalir ke proyek-proyek infrastruktur strategis yang sebagian besar juga dikerjakan oleh BUMN konstruksi, termasuk WIKA.

Menurut Emin, alokasi dana tersebut membuka peluang baru bagi WIKA untuk kembali memperoleh proyek besar, terutama dalam sektor transportasi dan pengelolaan sumber daya air. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam meningkatkan konektivitas, akses layanan publik, serta penguatan ketahanan energi dan pangan nasional.

Arah Bisnis dan Strategi WIKA

Di tengah dinamika ekonomi dan industri konstruksi yang masih menantang, WIKA memilih untuk tetap menjaga keberlanjutan proyek dan efisiensi operasional sebagai strategi utama. Proses restrukturisasi yang sedang dijalani juga diarahkan untuk menciptakan struktur keuangan yang lebih sehat dan berdaya saing tinggi di masa depan.

WIKA juga memperkuat kerja sama dengan mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri guna mendukung pendanaan proyek dan pertukaran teknologi konstruksi terkini.

Langkah-langkah perbaikan internal tersebut diharapkan dapat mengembalikan posisi WIKA sebagai salah satu pemain utama dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Hingga April 2025, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah mencatat kontrak baru senilai Rp 3 triliun, mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur strategis nasional, meskipun berada dalam fase restrukturisasi keuangan. Dengan fokus pada proyek multiyears dan PSN, serta potensi tambahan kontrak dari peningkatan anggaran Kementerian PUPR, WIKA optimistis dapat memperkuat kembali posisinya sebagai salah satu motor penggerak pembangunan Indonesia.

Perusahaan juga tetap mengedepankan penyelesaian proyek tepat waktu dan efisiensi anggaran sebagai langkah adaptif di tengah tantangan industri konstruksi. Dengan strategi yang matang dan fokus pada sektor-sektor prioritas, WIKA terus melangkah sebagai bagian dari pembangunan Indonesia yang lebih maju dan merata.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index