JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan tengah dalam tahap penjajakan kesepakatan dengan lembaga pengelola dana investasi milik negara (Sovereign Wealth Fund/SWF), Danantara, untuk memperoleh suntikan dana senilai USD500 juta, atau setara dengan Rp8,15 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.292 per USD). Langkah ini dinilai sebagai bagian strategis dalam upaya Garuda memperkuat kondisi keuangan dan mendukung pemulihan operasional setelah melewati tekanan berat selama pandemi dan pasca-restrukturisasi utang.
Informasi ini pertama kali diungkapkan oleh sejumlah sumber terpercaya yang dikutip oleh Bloomberg pada Rabu, 4 Juni 2025. Menurut para sumber tersebut, kesepakatan antara Garuda Indonesia dan Danantara dapat dicapai paling cepat pada bulan Juni atau Juli 2025, dan akan menjadi tahapan awal dari pendanaan strategis yang kemungkinan dilakukan dalam dua tahap.
Dukungan Langsung ke Citilink
Dari total pendanaan yang dijajaki, sebagian besar direncanakan akan dialokasikan untuk memperkuat operasional anak usaha Garuda Indonesia, yakni Citilink Indonesia, yang berfokus pada layanan penerbangan bertarif rendah atau low cost carrier (LCC). Dukungan dana ini akan membantu Citilink untuk kembali mengoperasikan sejumlah armada pesawat yang hingga kini masih tidak beroperasi atau dalam kondisi grounded karena kendala finansial.
Menurut sumber Bloomberg, suntikan dana tersebut akan menjadi penyelamat bagi Citilink yang membutuhkan likuiditas untuk menjalankan kembali setidaknya lebih dari selusin pesawatnya yang saat ini masih terparkir.
Potensi Alih Kelola Citilink
Di tengah pembicaraan mengenai pendanaan ini, muncul pula informasi bahwa Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan untuk memindahkan pengelolaan Citilink dari Garuda ke PT Pertamina (Persero), perusahaan milik negara di sektor energi. Namun demikian, diskusi ini masih berada dalam tahap awal dan belum menghasilkan keputusan final. Pergeseran ini diperkirakan menjadi bagian dari upaya pemerintah mengoptimalkan kinerja BUMN lintas sektor dengan menempatkan pengelolaan entitas bisnis pada perusahaan yang memiliki kapasitas finansial dan strategis lebih kuat.
Strategi Pemulihan Garuda Indonesia
Langkah penjajakan pendanaan dari Danantara merupakan bagian dari strategi jangka menengah Garuda Indonesia dalam merestrukturisasi beban usaha dan memperkuat kapasitas layanan. Setelah berhasil menjalani proses restrukturisasi utang yang berat pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan kini berfokus pada perbaikan operasional, efisiensi, dan penambahan armada aktif untuk mendukung pertumbuhan pasar penerbangan domestik dan internasional.
Garuda Indonesia juga tengah menghadapi tantangan dalam menjaga ketepatan waktu, kualitas layanan, serta efisiensi operasional, di tengah tekanan biaya avtur dan persaingan ketat industri aviasi.
Sebelumnya, Garuda mencatatkan kinerja positif dalam pelayanan haji 2025 dengan memberangkatkan lebih dari 91 ribu jamaah, serta mencatat ketepatan waktu atau on-time performance (OTP) sebesar 96,4 persen, yang menunjukkan komitmen perbaikan layanan.
Saham GIAA Terpengaruh Sentimen Pendanaan
Kabar mengenai potensi suntikan dana dari Danantara ini turut memberikan dampak positif terhadap pergerakan saham PT Garuda Indonesia (kode saham: GIAA) di Bursa Efek Indonesia. Dalam sepekan terakhir, saham GIAA tercatat mengalami kenaikan signifikan, dipicu oleh optimisme pasar terhadap peluang pemulihan perusahaan.
Kendati demikian, para analis pasar modal menilai bahwa keberlanjutan sentimen positif ini sangat bergantung pada kejelasan struktur pendanaan, kesepakatan formal antara GIAA dan Danantara, serta progres dalam efisiensi operasional pasca restrukturisasi.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari manajemen Garuda Indonesia maupun Danantara terkait kesepakatan ini, publik dan investor menantikan kejelasan lebih lanjut dalam waktu dekat. Jika benar terealisasi, suntikan dana senilai Rp8,15 triliun ini akan menjadi pendorong signifikan bagi pemulihan industri penerbangan nasional yang masih dalam tahap pemulihan penuh.