JAKARTA - Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) mencatatkan lonjakan harga signifikan dalam beberapa hari terakhir, sehingga memicu pengumuman Unusual Market Activity (UMA) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan harga saham yang drastis ini menjadi sorotan pelaku pasar dan investor.
Dalam pengumuman resmi yang dirilis pada Kamis, 5 Juni 2025, BEI menyampaikan, “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).” Bursa saat ini tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut untuk memastikan kondisi pasar yang sehat dan transparan.
Lonjakan Harga Saham FORE
Pergerakan saham FORE dalam tiga hari terakhir menunjukkan peningkatan volume dan harga yang sangat signifikan. Pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, saham FORE ditutup melonjak 24,51% hingga menyentuh auto reject atas (ARA) di level Rp 635 per saham. Volume transaksi juga sangat padat, dengan sebanyak 229,27 juta saham diperdagangkan dalam frekuensi mencapai 28.419 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp 135,24 miliar.
Lonjakan harga dan volume ini tidak lepas dari akumulasi pembelian yang dilakukan oleh beberapa broker besar. Data transaksi mencatat broker Semesta Indovest Sekuritas mencatat net buy sebesar Rp 5,4 miliar, diikuti oleh UBS Sekuritas Indonesia dengan net buy Rp 4,2 miliar, KB Valbury Sekuritas net buy Rp 3,8 miliar, dan UOB Kay Hian Sekuritas net buy Rp 1,2 miliar.
Aktivitas Transaksi Meningkat Pesat
Pergerakan kenaikan harga saham FORE sebenarnya sudah mulai terlihat sejak 3 Juni 2025. Pada hari itu, saham FORE naik 24,39% dengan volume perdagangan yang mulai meningkat signifikan. Total saham yang diperdagangkan mencapai 115,4 juta unit dengan frekuensi transaksi sebanyak 16.322 kali dan nilai transaksi sebesar Rp 52,2 miliar.
Jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, 2 Juni 2025, aktivitas perdagangan saham FORE baru mulai menggeliat. Pada hari itu, hanya 17,75 juta saham yang diperdagangkan dengan frekuensi 2.905 kali dan nilai transaksi Rp 7,23 miliar. Lonjakan volume dan harga dalam waktu singkat ini mengindikasikan adanya minat besar dari investor terhadap saham perusahaan kopi yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia.
Fore Kopi Indonesia: IPO dan Prospek Dividen
Fore Kopi Indonesia resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 14 April 2025, dengan harga IPO Rp 188 per saham. Sejak itu, saham FORE telah melesat tajam, naik sekitar 237,76% dari harga awal. Kenaikan ini menjadi salah satu sorotan karena termasuk performa saham dengan pertumbuhan pesat dalam waktu singkat.
Perusahaan juga tengah bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Juni 2025. Meskipun agenda lengkap rapat belum diumumkan, investor menantikan perkembangan yang akan mempengaruhi arah saham ke depan.
Dalam prospektus IPO, manajemen Fore Kopi Indonesia menyatakan komitmennya untuk membagikan dividen minimal 40% dari laba bersih setelah pajak kepada seluruh pemegang saham. Komitmen ini menjadi daya tarik tambahan bagi investor yang mencari kombinasi antara capital gain dan pendapatan dividen.
Implikasi UMA dan Prospek Saham FORE
Pengumuman UMA oleh BEI merupakan langkah kewaspadaan untuk menjaga pasar tetap adil dan transparan. Lonjakan harga dan volume yang tidak biasa seringkali menimbulkan kekhawatiran akan adanya aksi spekulasi atau informasi yang belum disampaikan secara resmi kepada publik.
Seorang analis pasar menyebutkan, “Pengumuman UMA ini penting untuk melindungi kepentingan investor ritel, agar tidak terjebak dalam volatilitas harga yang tidak didukung fundamental kuat.”
Meski begitu, minat besar dari broker dan investor menunjukkan optimisme terhadap prospek bisnis Fore Kopi Indonesia, terutama di tengah tren pertumbuhan industri kopi dan produk minuman siap saji yang terus berkembang di Indonesia.
Saham FORE mengalami kenaikan harga yang signifikan dan volume perdagangan yang meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. BEI telah mengumumkan UMA untuk memantau dinamika perdagangan ini. Investor disarankan untuk memperhatikan perkembangan selanjutnya dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
“Investor sebaiknya memantau pengumuman resmi dan melakukan analisis fundamental serta teknikal sebelum mengambil posisi di saham ini,” tambah analis tersebut.
Dengan komitmen dividen dan potensi pasar yang besar, Fore Kopi Indonesia masih menarik untuk diikuti, tetapi volatilitas harga yang tinggi mengharuskan kewaspadaan ekstra bagi para pelaku pasar.