Emas

Prediksi Harga Emas Hari Ini: Apakah Saatnya Jual atau Beli?

Prediksi Harga Emas Hari Ini: Apakah Saatnya Jual atau Beli?
Prediksi Harga Emas Hari Ini: Apakah Saatnya Jual atau Beli?

JAKARTA - Harga emas dunia kembali mencatatkan kenaikan pada perdagangan Rabu (4/6/2025). Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong utama penguatan harga logam mulia ini, sehingga menimbulkan pertanyaan penting bagi investor: apakah saatnya menjual atau justru membeli emas?

Pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas di pasar spot ditutup pada level US$ 3.373,4 per troy ons, mengalami kenaikan sebesar 0,6% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan sentimen positif terhadap emas yang selama ini dikenal sebagai aset safe haven, terutama di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian.

Data Ekonomi AS Dorong Kenaikan Harga Emas

Beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis baru-baru ini memperlihatkan sinyal melemahnya aktivitas ekonomi. Institute of Supply Management (ISM) melaporkan Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor jasa AS pada Mei berada di angka 49,9, turun ke bawah level 50 yang menandakan zona kontraksi.

“Ini adalah kali pertama sektor jasa AS mengalami kontraksi sejak Juni 2024,” ujar seorang analis pasar. PMI di bawah 50 menandakan perlambatan aktivitas ekonomi, yang seringkali memicu investor untuk beralih ke aset yang lebih aman seperti emas.

Selain itu, laporan Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan penciptaan lapangan kerja di sektor swasta AS hanya mencapai 37.000 pada Mei, angka terendah sejak Maret 2023. Data tersebut menambah tekanan bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih longgar, termasuk potensi penurunan suku bunga acuan.

Implikasi Penurunan Suku Bunga bagi Harga Emas

Emas dikenal sebagai aset non-yielding, yang artinya tidak menghasilkan imbal hasil seperti dividen atau bunga. Oleh karena itu, ketika suku bunga turun, biaya peluang memegang emas menjadi lebih rendah dan minat investor terhadap emas meningkat.

“Penurunan suku bunga biasanya meningkatkan daya tarik emas karena biaya memegang emas jadi lebih rendah dibandingkan instrumen berbasis bunga,” jelas ekonom pasar komoditas. Kondisi inilah yang membuat harga emas menguat di tengah data ekonomi AS yang melemah.

Analisis Teknikal Harga Emas: Zona Bullish dengan Risiko Koreksi

Secara teknikal, harga emas saat ini masih menunjukkan tren positif. Indikator Relative Strength Index (RSI) pada time frame harian berada di angka 58, menandakan momentum bullish masih kuat. RSI di atas 50 umumnya diartikan sebagai sinyal bahwa aset sedang mengalami tekanan beli.

Namun demikian, investor harus tetap waspada. Indikator Stochastic RSI sudah berada di level 88, yang menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought). Hal ini bisa memicu koreksi harga dalam jangka pendek.

Volatilitas harga emas juga relatif rendah saat ini. Indikator Average True Range (ATR) 14 hari tercatat di angka 59, menandakan pergerakan harga yang tidak terlalu fluktuatif.

Prediksi Harga Emas Hari Ini

Untuk perdagangan hari ini, analis memperkirakan ada potensi koreksi harga emas. Titik pivot penting yang perlu diperhatikan berada di level US$ 3.339 per troy ons.

Jika harga menembus support pada Moving Average 5 (MA-5) yang berada di US$ 3.341, maka support berikutnya pada MA-10 di US$ 3.331 dapat menjadi target penurunan harga.

Di sisi lain, level resisten terdekat ada pada US$ 3.382 per troy ons. Penembusan di atas level ini bisa membuka peluang bagi harga emas untuk melesat ke rentang US$ 3.396 hingga US$ 3.419 per troy ons.

Strategi Investasi Emas Saat Ini

Melihat data ekonomi dan analisis teknikal saat ini, harga emas masih menawarkan peluang keuntungan, terutama bagi investor yang mencari aset lindung nilai (hedge) dari ketidakpastian ekonomi.

Namun, kondisi overbought juga mengingatkan bahwa koreksi jangka pendek bisa terjadi, sehingga investor disarankan untuk tetap memantau pergerakan harga dan data ekonomi terbaru.

“Memahami momentum pasar dan kondisi teknikal sangat penting agar keputusan jual atau beli emas bisa lebih tepat sasaran,” imbuh pakar komoditas.

Dengan demikian, keputusan untuk membeli atau menjual emas harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor serta kondisi pasar terkini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index